Pengertian Kesiapan Belajar Prinsip-Prinsip Kesiapan Belajar Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Belajar

Ciri-ciri motivasi belajar menurut menurut Sardiman 2012:83, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu dan cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin tidak digunakan dalam indikator motivasi belajar pada penelitian ini karena dalam pembelajaran mata diklat Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan mempelajari materi yang nantinya akan dipraktikkan dalam dunia kerja. Dalam bekerja sama dengan kolega dan pelanggan kita hendaknya dapat menerima pendapat dari kolega maupun pelanggan sebagai bahan masukan agar lebih baik. Agar kerja sama dapat berjalan dengan baik, kita tidak boleh terlalu memaksakan hal yang diyakini baik, kita harus menerima masukan dari kolega dan pelanggan. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin juga tidak digunakan dalam penelitian ini karena dalam dunia kerja kita selalu berhadapan dengan para kolega dan pelanggan, kita mempunyai pekerjaan rutin yang harus dilakukan, sehingga tidak boleh bosan dengan kegiatan rutin yang harus dilakukan.

2.2. Tinjauan Tentang Kesiapan Belajar

2.2.1. Pengertian Kesiapan Belajar

Kesiapan atau readiness menurut Jamies Drever dalam Slameto 2010:59 adalah “preparedness to respond or react”. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi responjawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi Slameto, 2010:113. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kesiapan belajar adalah kondisi awal yang telah dipersiapkan siswa untuk melakukan suatu kegiatan belajar dimana siswa siap untuk memberi responjawaban dengan caranya sendiri dalam menyikapi suatu situasi dalam pembelajaran. Belajar yang disertai kesiapan akan memberikan hasil yang lebih baik bagi siswa.

2.2.2. Prinsip-Prinsip Kesiapan Belajar

Slameto 2010:115 mengemukakan prinsip-prinsip kesiapan belajar meliputi: a. Semua aspek perkembangan berinteraksi saling pengaruh mempengaruhi. b. Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari pengalaman. c. Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan. d. Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama masa pembentukan dalam masa perkembangan.

2.2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Belajar

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan belajar siswa. Menurut Slameto 2010:113 kondisi kesiapan mencakup 3 aspek, yaitu: 1 Kondisi fisik, mental dan emosional Kondisi fisik adalah kesiapan kondisi tubuh jasmani seseorang untuk mengikuti kegiatan belajar. Misalnya, dengan menjaga waktu istirahat, pola makan, kesehatan panca indera terutama mata sebagai indera penglihat dan telinga sebagai indera pendengar, serta kondisi jasmani cacat tubuh. Kondisi mental adalah keadaan siswa yang berhubungan dengan kecerdasan siswa. Misalnya, kecakapan seseorang dalam memberi pendapat, berbicara dalam forum diskusi dan rasa percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki. Kondisi emosional adalah kemampuan siswa untuk mengatur emosinya dalam menghadapi masalah, misalnya saat kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan harapan, hasrat kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar. 2 Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan Kebutuhan adalah rasa membutuhkan terhadap materi yang diajarkan. Kebutuhan ada yang disadari dan ada yang tidak disadari. Kebutuhan yang tidak disadari akan mengakibatkan tidak adanya dorongan untuk berusaha. Sedangkan kebutuhan yang didasari mendorong adanya usaha, dengan kata lain kebutuhan yang didasari akan menimbulkan motif, dimana motif tersebut akan diarahkan untuk mencapai tujuan. 3 Ketrampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari Ketrampilan dan pengetahuan adalah kemahiran, kemampuan dan pemahaman yang dimiliki siswa terhadap materi yang hendak diajarkan termasuk materi-materi lain yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan. Kebutuhan yang disadari akan mendorong usaha atau akan membuat seseorang selalu siap untuk berbuat. Kebutuhan akan sangat menentukan kesiapan belajar. Siswa yang sepenuhnya belum menguasai materi permulaan, maka ia akan belum siap untuk belajar materi berikutnya, sehingga harus ada prasyarat di dalam belajar. Hubungan antara motif, kesiapan belajar, kebutuhan adalah sebagai berikut: a Kebutuhan ada yang disadari dan ada yang tidak disadari. b Kebutuhan yang tidak disadari akan mengakibatkan tidak adanya dorongan untuk berusaha. c Kebutuhan akan mendorong usaha dengan kata lain akan timbul motif. d Motif tersebut diarahkan ke pencapaian tujuan. Kebutuhan yang disadari akan mendorong usaha atau membuat seseorang siap untuk berbuat, sehingga jelas ada hubungannya dengan kesiapan. Kebutuhan akan sangat menentukan kesiapan belajar. Anak sebelum mempelajari permulaan ia belum siap untuk belajar yang berikutnya, sehingga ada prasyarat dan kosyarat dalam belajar Slameto, 2010:114.

2.2.4. Indikator Kesiapan Belajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PERALATAN KANTOR PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK COKROAMINOTO 1 BANJARNEGARA

0 10 103

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA DIKLAT KORESPODENSI (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Widya PrajaUngaran)

0 6 99

Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Melakukan Prosedur Administrasi Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 9 Semarang

0 12 134

PENGARUH SISTEM MOVING CLASS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT MENERAPKAN PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN

0 15 138

HUBUNGAN KREATIVITAS GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN KELAS X AP DI SMK SWASTA MARISI MEDAN T.P 2013/2014.

0 2 17

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN SISWA KELAS X

0 5 100

PENGARUH SISTEM MOVING CLASS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT MENERAPKAN PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN.

0 0 1

“Peningkatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Metode Pendekatan Struktural Pada Mata Diklat Bekerjasama Dengan Kolega Dan Pelanggan Pokok Bahasan Bekerjasama Dalam Satu Tim Siswa Kelas X AP SMK Muhammadiyah 3 Gemolong Kabupaten Sragen”.

0 0 81

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 1 WATES PADA STANDAR KOMPETENSI BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN.

0 0 134

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 181