tidak ada tugas dari guru, siswa mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru.
2.4. Tinjauan Tentang Manajemen Waktu
2.4.1. Pengertian Manajemen Waktu
Leman 2007:24 mengartikan manajemen waktu yaitu menggunakan dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, seoptimal mungkin melalui
perencanaan kegiatan yang terorganisir dan matang. Dengan manajemen waktu seseorang dapat merencanakan dan menggunakan waktu secara
efisien dan efektif sehingga tidak menyia-nyiakan waktu dalam kehidupannya. Perencanaan ini bisa berupa jangka panjang, menengah dan
pendek. Akram 2010:19 menyatakan bahwa “manajemen waktu adalah
memanfaatkan waktu yang anda miliki untuk melakukan hal-hal yang dianggap penting yang telah tercatat dalam tabel kerja”.
Oleh Widyastuti 2004:43 manajemen waktu didefinisikan sebagai kemampuan untuk memprioritaskan, menjadwalkan dan melaksanakan
tanggung jawab individu demi kepuasan individu tersebut. Bersumber pada uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen waktu merupakan
perencanaan dan pengaturan waktu yang digunakan setiap hari dalam melaksanakan semua aktivitas yang ada, berdasarkan pada skala prioritas
dan jadwal yang telah ditentukan, sehingga individu dapat menggunakan waktu secara efektif dan efisien.
2.4.2. Pentingnya Manajemen Waktu
Banyak siswa yang belajar tanpa rencana atau jadwal. Ada yang belajar kalau pelajaran itu menarik atau kalau hati lagi tergerak. Ada pula
yang belajar musiman, menunda tugas, karena berfikir masih ada waktu, sampai akhirnya batas waktu yang ditentukan tiba diambang pintu.
Akibatnya bisa diduga: terlambat menyerahkan tugas dan tugas dikerjakan asal-asalan. Akibat yang lebih jauh lagi adalah nilai yang pas-pasan atau
malah kurang Loekmono, 1994:85. Pentingnya manajemen waktu menurut Akram 2010:14 yaitu:
a. Untuk menyelesaikan sesuatu yang penting dan melakukan
pekerjaan yang urgent dengan tenaga dan waktu yang seefisien mungkin. Sehingga sisa waktu yang ada dapat dimanfaatkan untuk
proses kreatif lainnya, membuat rencana berikutnya dan beristirahat mengumpulkan energy dan pikiran.
b. Untuk membatasi skala prioritas dan menyelesaikan tugas-tugas
terpenting dalam hidup kita. c.
Memanfaatkan dan menghargai waktu yang terbuang sebaik- baiknya.
d. Untuk menghindari kebiasaan over reactive seperti „terlalu keras‟
atau terlalu santai yang dapat menurunkan efektivitas kegiatan.
Berlandaskan beberapa pendapat di atas dapat diidentifikasi bahwa tanda-tanda seorang individu yang memiliki manajemen waktu yang baik
adalah individu yang dapat meminimumkan waktu yang terbuang dengan mengetahui sumber pemborosan waktu dan berusaha menghindarinya,
merencanakan dan menentukan waktu dari setiap kegiatan yang dilakukan, menetapkan prioritas dan dapat mendelegasikan tugas kepada orang lain.
Manajemen waktu yang buruk yaitu individu tidak mempunyai waktu untuk mengerjakan pekerjaan yang benar-benar penting, menggunakan waktu
terlalu banyak untuk pekerjaan yang mendesak bukan yang penting, mengerjakan pekerjaan orang lain dengan meninggalkan tugas sendiri,
merasa sangat diperlukan atau tidak tergantikan, sukar mengatasi gangguan yang ada, membiarkan orang lain mengatur waktu, sering merasa stres,
cemas dan terburu-buru serta jarang menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya.
2.4.3. Aspek-Aspek Manajemen Waktu