b. Kondisi mental
Kondisi mental adalah keadaan siswa yang berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam mengemukakan pendapat, rasa percaya diri
terhadap kemampuan yang dimiliki. c.
Kondisi emosional Kesiapan kondisi emosional adalah kemampuan siswa untuk
mengatur emosinya yang mencakup hasrat kesungguhan siswa dalam mempelajari mata diklat Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan dan
kondisi emosional apabila terkait dengan konflik atau ketidaksesuaian antara kenyataan dan harapan.
d. Kebutuhan
Kebutuhan yang dimaksud adalah motif siswa dalam mempelajari mata diklat Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan.
e. Pengetahuan
Pengetahuan yang dimaksud adalah pemahaman siswa mengenai materi yang telah diajarkan pada pertemuan yang lalu atau materi yang
akan diajarkan.
2.3. Tinjauan Tentang Disiplin Belajar
2.3.1. Pengertian Disiplin Belajar
Disiplin berasal dari bahasa Latin “Disciplina” yang menunjuk kepada
kegiatan belajar dan mengajar. Istilah tersebut sangat dekat dengan istilah dalam bahasa Inggris
“Disciple” yang berarti mengikuti orang untuk belajar dibawah
pengawasan seseorang pemimpin Tu‟u, 2004:30. Manusia
memerlukan disiplin dalam hidupnya terutama untuk kelancaran dalam pencapaian tujuan yang dikehendaki, sehingga manusia mustahil hidup
tanpa disiplin. Disiplin merupakan sesuatu yang menyatu di dalam diri seseorang.
Disiplin muncul terutama karena adanya kesadaran batin dan iman kepercayaan bahwa yang dilakukan itu baik dan bermanfaat bagi diri dan
lingkungan. Disiplin bagi peserta didik adalah hal yang rumit dipelajari, sebab merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya, yaitu terkait
dengan pengetahuan, sikap dan perilaku. Masalah disiplin yang dibahas dalam penelitian ini adalah disiplin yang dilakukan oleh para siswa dalam
kegiatan belajarnya baik di rumah maupun di sekolah. Untuk lebih memahami tentang disiplin belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan
pengertian disiplin menurut beberapa ahli: a.
Suharsimi 1990:114 berpendapat bahwa di dalam pembicaraan disiplin ini kita mengenal dua istilah yang pengertiannya hampir
sama tetapi terbentuknya satu sama lain merupakan urutan. Dua istilah itu adalah disiplin dan ketertiban, tetapi ada pula yang
menggunakan istilah siasat dan ketertiban. Ketertiban menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata
tertib karena didorong atau disebabkan oleh sesuatu yang datang dari luar, misalnya karena ingin mendapat pujian dari atasan.
Selanjutnya pengertian disiplin atau siasat menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib
karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya. Itulah sebabnya biasanya ketertiban itu terjadi dahulu,
kemudian berkembang menjadi siasat.
b. Soegeng Prijodarminto dalam Tu‟u 2004:31 mengemukakan
“disiplin sebagai kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan atau ketertiban”.
Tu‟u 2004:33 merumuskan disiplin sebagai berikut: a.
Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukuman yang berlaku. b.
Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan
keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan, paksaan dan dorongan dari luar dirinya.
c. Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah,
membina dan membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan.
d. Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang
berlaku, dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkah laku.
e. Peraturan-peraturan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran
perilaku. Berlandaskan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin
belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku seseorang yang sesuai dengan peraturan atau tata tertib
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Berdisiplin
sangat penting bagi setiap siswa. Berdisiplin akan membuat seorang siswa memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik, juga merupakan suatu
proses ke arah pembentukan watak yang baik.
2.3.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Membentuk Disiplin