Pengujian Hipotesis Penelitian Metode Analisis Data

3.5.3. Pengujian Hipotesis Penelitian

a. Uji Simultan Uji F

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependenterikat Ghozali, 2011:98. Penggunaan hipotesis uji F dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS for Windows release 19. Cara yang digunakan untuk uji F yaitu dengan melihat probabilitas signifikansi dari nilai F pada tingkat signifikansi sebesar 5. Penggunaan uji F dapat dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows release 19. Kaidah pengambilan keputusan dalam uji F dengan menggunakan SPSS adalah: 1 Jika nilai signifikansi F 0,05 atau koefisien F hitung signifikan pada taraf kurang dari 5 maka Ho ditolak, yang berarti kesiapan belajar, disiplin belajar dan manajemen waktu secara simultan mempengaruhi motivasi belajar. 2 Jika nilai signifikansi F 0,05 atau koefisien F hitung signifikan pada taraf lebih dari 5 maka Ho diterima, yang berarti kesiapan belajar, disiplin belajar dan manajemen waktu secara simultan tidak mempengaruhi motivasi belajar.

b. Uji Parsial Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2011:98. Penggunaan hipotesis uji t menggunakan bantuan program SPSS for windows release 19, yaitu dengan membandingkan signifikansi hitung masing-masing variabel bebas terhadap variabel α = 5. Kaidah pengambilan keputusan dalam uji t dilakukan dengan SPSS apabila: 1 Jika nilai signifikansi t 0,05 atau koefisien t hitung signifikan pada taraf kurang dari 5 maka Ho ditolak, yang berarti kesiapan belajar, disiplin belajar dan manajemen waktu secara parsial mempengaruhi motivasi belajar. 2 Jika nilai signifikansi t 0,05 atau koefisien t hitung signifikan pada taraf lebih dari 5 maka Ho diterima, yang berarti kesiapan belajar, disiplin belajar dan manajemen waktu secara parsial tidak mempengaruhi motivasi belajar.

c. Koefisien Determinasi Simultan R

2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2011:97. Perhitungan koefisien determinasi secara simultan yang dilakukan dengan SPSS for Windows release 19 dapat dilihat dari besarnya R square, sedangkan hasil koefisien determinasi secara parsial dapat dilihat dengan mengkuadratkan besarnya nilai correlations partial. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. d. Koefisien Determinasi Parsial r 2 Untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan oleh masing-masing variabel, maka perlu dicari koefisien determinasi secara parsial. Besarnya pengaruh X 1 , X 2 dan X 3 r 2 dicari dengan menggunakan program SPSS for Windows release 19. Semakin besar nilai r 2 maka semakin besar variasi sumbangan terhadap variabel terikat. Hasil koefisien determinasi secara parsial dapat dilihat dengan mengkuadratkan besarnya nilai correlations partial. Dalam penelitan ini, koefisien determinasi parsial digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan yang diberikan oleh variabel kesiapan belajar, disiplin belajar dan manajemen waktu.

3.5.4. Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PERALATAN KANTOR PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK COKROAMINOTO 1 BANJARNEGARA

0 10 103

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA DIKLAT KORESPODENSI (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Widya PrajaUngaran)

0 6 99

Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Melakukan Prosedur Administrasi Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 9 Semarang

0 12 134

PENGARUH SISTEM MOVING CLASS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT MENERAPKAN PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN

0 15 138

HUBUNGAN KREATIVITAS GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN KELAS X AP DI SMK SWASTA MARISI MEDAN T.P 2013/2014.

0 2 17

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN SISWA KELAS X

0 5 100

PENGARUH SISTEM MOVING CLASS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT MENERAPKAN PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN.

0 0 1

“Peningkatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Metode Pendekatan Struktural Pada Mata Diklat Bekerjasama Dengan Kolega Dan Pelanggan Pokok Bahasan Bekerjasama Dalam Satu Tim Siswa Kelas X AP SMK Muhammadiyah 3 Gemolong Kabupaten Sragen”.

0 0 81

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 1 WATES PADA STANDAR KOMPETENSI BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN.

0 0 134

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 181