Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Unsur-Unsur Motivasi

berusaha dan bukan karena faktor eksternal, misalnya keberuntungan ataupun tingkat kesulitan tugas. Pendeknya, peserta didik yang bermotivasi berprestasi memiliki keinginan dan harapan untuk berhasil dan apabila mengalami kegagalan, mereka akan berusaha keras dalam mencapai keberhasilan. Oleh karena itu peserta didik yang memiliki motivasi berprestasi tinggi cenderung mengalami kesuksesan dalam mengerjakan tugas-tugas belajar di sekolah.

2.1.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Rifa‟i dan Catharina Tri Anni 2009:162 berpendapat bahwa ada enam faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, antara lain: a. Sikap Sikap merupakan kombinasi dari konsep, informasi dan emosi yang dihasilkan di dalam predisposisi untuk merespon orang, kelompok, gagasan, peristiwa atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan. b. Kebutuhan Kebutuhan merupakan kondisi yang dialami oleh individu sebagai suatu kekuatan internal yang memandu peserta didik untuk mencapai tujuan. c. Rangsangan Rangsangan merupakan perubahan di dalam persepsi atau pengalaman dengan lingkungan yang membuat seseorang bersifat aktif. d. Afeksi Konsep afeksi berkaitan dengan pengalaman emosional, kecemasan, kepedulian dan pemilikan dari individu atau kelompok pada waktu belajar. e. Kompetensi Manusia pada dasarnya memiliki keinginan untuk memperoleh kompetensi dari lingkungannya. Teori kompetensi mengasumsikan bahwa peserta didik secara alamiah berusaha keras untuk berinteraksi dengan lingkungannya secara efektif. Peserta didik secara intrinsik termotivasi untuk menguasai lingkungan dan mengerjakan tugas-tugas secara berhasil agar menjadi puas. f. Penguatan Prinsip penguatan reinforcement adalah salah satu hukum psikologi paling fundamental. Penguatan merupakan peristiwa yang mempertahankan atau meningkatkan kemungkinan respon.

2.1.7. Unsur-Unsur Motivasi

Menurut Dimyati dan Mudjiono 2006:97 motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan siswa. Unsur-unsur itu antara lain: a. Cita-cita atau aspirasi siswa Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil seperti keinginan belajar berjalan, makan makanan yang lezat, berebut permainan, dapat membaca, dapat menyanyi dan lain-lain. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan dikemudian hari menimbulkan cita-cita dalam kehidupan. Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan. Timbulnya cita- cita juga dibarengi oleh perkembangan kepribadian. b. Kemampuan siswa Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Keinginan membaca perlu dibarengi dengan kemampuan mengenal dan mengucapkan bunyi huruf- huruf. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan. c. Kondisi siswa Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar atau marah-marah akan mengganggu perhatian belajar. Sebaliknya, seseorang siswa yang sehat, kenyang dan gembira akan mudah memusatkan perhatian. Anak yang sakit akan enggan belajar. Anak yang marah-marah akan sukar memusatkan perhatian pada penjelasan pelajaran. Sebaliknya, setelah siswa tersebut sehat ia akan mengejar ketertinggalan pelajaran. Siswa tersebut dengan senang hati membaca buku-buku pelajaran agar ia memperoleh nilai rapor baik, seperti sebelum sakit. Dengan kata lain, kondisi jasmani dan rohani siswa berpengaruh pada motivasi belajar. d. Kondisi lingkungan siswa Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Kondisi lingkungan sekolah yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban pergaulan perlu dipertinggi mutunya. Dengan lingkungan yang aman, tenteram, tertib dan indah maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat. e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pembelajar yang masih berkembang jiwa raganya, lingkungan yang semakin bertambah baik berkat dibangun, merupakan kondisi dinamis yang bagus bagi pembelajaran. Guru profesional diharapkan mampu memanfaatkan surat kabar, majalah, siaran radio, televisi dan sumber belajar di sekitar sekolah untuk memotivasi belajar. f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa Upaya guru membelajarkan siswa terjadi di sekolah dan di luar sekolah. Upaya pembelajaran di sekolah meliputi, menyelenggarakan tertib belajar di sekolah, membina disiplin belajar dalam tiap kesempatan seperti pemanfaatan waktu dan pemeliharaan fasilitas sekolah, membina belajar tertib pergaulan dan membina belajar tertib lingkungan sekolah. Di samping penyelenggaraan tertib yang umum tersebut, maka secara individual tiap guru menghadapi anak didiknya. Upaya pembelajaran tersebut meliputi pemahaman tentang diri siswa dalam rangka kewajiban tertib belajar, pemanfaatan penguatan berupa hadiah, kritik, hukuman secara tepat guna dan mendidik cinta belajar. Upaya pembelajaran guru di sekolah tidak terlepas dari kegiatan luar sekolah. Pusat pendidikan luar sekolah yang penting adalah keluarga, lembaga agama, pramuka dan pusat pendidikan pemuda yang lain. Siswa sekolah pada umumnya tergabung dalam pusat-pusat pendidikan tersebut. Guru profesional dituntut menjalin kerja sama pedagogis dengan pusat-pusat pendidikan tersebut.

2.1.8. Upaya Meningkatkan Motivasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PERALATAN KANTOR PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK COKROAMINOTO 1 BANJARNEGARA

0 10 103

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA DIKLAT KORESPODENSI (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Widya PrajaUngaran)

0 6 99

Pengaruh Kemampuan Komunikasi Guru dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Melakukan Prosedur Administrasi Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 9 Semarang

0 12 134

PENGARUH SISTEM MOVING CLASS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT MENERAPKAN PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN

0 15 138

HUBUNGAN KREATIVITAS GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN KELAS X AP DI SMK SWASTA MARISI MEDAN T.P 2013/2014.

0 2 17

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN SISWA KELAS X

0 5 100

PENGARUH SISTEM MOVING CLASS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT MENERAPKAN PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN.

0 0 1

“Peningkatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Metode Pendekatan Struktural Pada Mata Diklat Bekerjasama Dengan Kolega Dan Pelanggan Pokok Bahasan Bekerjasama Dalam Satu Tim Siswa Kelas X AP SMK Muhammadiyah 3 Gemolong Kabupaten Sragen”.

0 0 81

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 1 WATES PADA STANDAR KOMPETENSI BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN.

0 0 134

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 181