Tindak Tutur Literal Dongan Sabutuha Boru ‘Kerabat Semarga

pihak boru yang dilakukan pihak hulahula pada saat rapat adat sebenarnya menyatakan bahwa pihak hulahula sudah puas dan senang terhadap tingkah laku pihak boru dalam menyambut kedatangan pihak boru. Hal ini berpengaruh terhadap apa yang akan diberikan pihak boru kepada pihak hulahula yaitu besarnya uang emas kawin yang disepakati. 4.3.9. Tindak Tutur Literal Dongan Sabutuha ni Hulahula ‘Kerabat Semarga Pemberi Istri’ dalam Rapat Adat Masyarakat Batak Toba 14 Barita ni lampedang mardangka bulung bira Barita ni hamoron muna tarbege do ro di dia Harum dari bunga Lampedang bercabang kedalam talas Kekayaan kalian terbakar sampai kemana-kemana Tindak tutur umpasa ini maknanya memuji boru bahwa kekayaan mereka terberita sampai ke mana-mana. Tuturan di atas tindak tutur literal memuji boru maksudnya sama dengan muatan makna leksikal kata-kata yang menyusunnya. Pujian yang dilakukan dongan sabutuha hulahula tidak jauh berbeda dengan pujian yang disampaikan hulahula kepada boru pada saat rapat adat sama maknanya menyatakan sudah puas dan senang terhadap tingkah laku dalam menyambut kedatangan pihak boru. Hal ini juga berpengaruh terhadap apa yang diberikan pihak boru kepada hulahula besarnya uang emas kawin yang akan disepakati.

4.3.10 Tindak Tutur Literal Dongan Sabutuha Boru ‘Kerabat Semarga

Penerima Istri’ dalam Rapat Adat Masyarakat Batak Toba 17 Ndang taranggur be na gantung di dolok ni Sipakpahi Ndang taringot be na dung songon bongka siapari Tidak terlempar lagi yang tergantung di gunung Sipakpahi Tidak diteringati lagi seperti hal yang baru dibicarakan hal yang dulu Universitas Sumatera Utara 18 Niluluan tandok hape dapot parindahanan Tolap pamangan do nian mando alai ndang tuk jamaon ni tangan Dicari karung nasi rupanya dapat bakul Mampunya mulut mengatakan tetapi tangan tidak sampai memberi 19 Duru ni harangan hatutubuan ni tada tada Hansit do tangan raja nami mandanggurhon na so ada Di tepi hutan tempatnya tumbuh pohon tada tada Sakit menang tangan raja kami melemparkan yang tidak ada 20 Madabu ansosoit tu toru ni pansapansa So tung didok hamu na tois hapogoson do na mamaksa Jatuhnya burung kecil ke bawah tempat penghalau burung Jangan dikatakan kami yang tidak tahu adat, kemiskinanlah yang membuat 21 Mangula ma pangula di rura Pangaloan Molo mangido hulahula, dae do so oloan Berjalan pekerja di lembah Pangaloan Bila meminta hulahula patutlah harus diberi Tindak tutur umpasa 17, 18, 19, 20, dan 21 di atas 17 memberitahukan bahwa keadaaan boru tidak seperti dahulu lagi, 18 memberitahukan karena keadaan tidak ada, 19 memberitahukan tidak dapat menyanggupi permintaan dari hulahula, 20 tidak menganggap remeh kepada hulahula, dan 21 boru benar-benar berkeinginan untuk memenuhi uang emas kawin yang diminta hulaula. Tuturan di atas 17, 18, 19, 20, 21 tindak tutur literal memberitahukan dan menyatakan bukan tidak mengerti adat-istiadat terhadap hulahula, dan boru berkeinginan memenuhi uang emas kawin yang diminta oleh hulahula, maksudnya sama dengan muatan makna leksikal kata-kata menyusunnya. Tindak tutur-tindak tutur semuanya di atas dongan sabutuha boru memberitahukan yang sebenarnya disampaikan pada rapat adat supaya Universitas Sumatera Utara pihak hulahula memaklumi keberadaan pihak boru dengan demikian pihak hulahula dapat mengerti keberadaan pihak boru. Berhubungan dengan itu maka segala permintaan hulahula mengenai besarnya uang emas kawin dapat diberikan sesuai dengan kesanggupan dari pihak boru. 4.3.11. Tindak Tutur Literal Boru ‘Penerima Istri’ dalam Rapat Adat Masyarakat Batak Toba 23 Ampapaga dolok Tu ampapaga ni Humbang Ba hita do marsogot Laos hita do nang haduan Rumput digunung Ke rumput di Humbang Kita sekarang kita pula besok Lantas kita pula dikemudian hari 24 Pitu ninna lilina paualu jugiana Na uli do ninna nipina ai dijanghon boru muna do ibana Tujuh katanya lidinya kedelapan manik-maniknya Yang indahlah mimpinya sebab diterima putri kalianlah dia 25 Tinapu bulung siarum bahen uram ni pora-pora Na hansit gabe malum molo dapot sinangkap ni roha Dipetik daun bayam dibuat sayur untuk ikan kepres Yang sakit jadi sembuh jikalau dapat apa yang diinginkan di hati 26 Sai tu ginjang ninna porda sai tu toru do pambarbaran Sai naeng mamora ninna roha hape ingkon pogos do ninna sibaran Terus menerus ke atas dikampak terus menerus ke bawah ditetak Berharap keinginan menjadi kaya rupanya nasiblah yang membuat miskin 27 Madekdek ansosoit tongon tu tarumbara Unang dok hamu parholit silehonon do soada Jatuhnya burung pipit tepat ke kolong rumah Jangan dikatakan kalian kami pelit pemberian kamilah yang tidak ada 28 Ndang adong be i na sili ndang adong be na longa Nunga be i tung sirsir nunga be i tung hona Tidak ada yang selisih, tidak ada yang penuh Sudah demikian sesuai, sudah sangat tepat Universitas Sumatera Utara 29 Hudali ni pangula peak diginjang parapian Molo tinuruti poda hulahula sai na ro ma parsaulian Cangkul pekerja terletak di atas perapian Jikalau dipatuhi nasehat dari hulahula, selalu mendapat kebaikan 30 Pusuk ni jabi-jabi tu bulung ni simarlasuma Tung otik pen a husombahon hami, sai godang ma na pinasuma Daun pucuk beringin, ke daun berambang Walaupun sedikit yang kami berikan, semoga banyaklah berkatnya 31 Tinapu bulung ni sabi Dongan ni lompa ni pangula Sahat ma pasu-pasu na nilehon muna di hami Sai horas nang hamu hulahula Dipetik daun sawi Lauk untuk pekerja Sampailah berkat yang kalian berikan kepada kami Semoga selamat juga kalian hulahula Tindak tutur umpasa 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, dan 31 di atas 23 maknanya memberitahukan kedua belah pihak agar dapat menjalin ikatan kekeluargaan, 24 memuji putri hulahula karena mau menerima anak laki-laki dari pihak boru, 25 memuji hulahula karena mau menerima pinangan atau lamaran dari pihak boru, 26 memberitahukan keadaan yang sebenarnya pihak boru benar-benar sudah miskin, 27 memberitahukan bahwa ingin memberi banyak kepada hulahula tetapi kemampuanlah yang tidak ada, 28 boru memberitahukan mendukung nasehat dari dongan sahuta besar jumlah uang emas kawin diminta hulahula, 29 boru benar-benar berjanji untuk menyanggupi permintaan hulahula, 30 benar-benar boru berharap kepada hulahula mau menerima uang emas kawin yang diberi tidak banyak jumlahnya, dan 31 mengucapkan terima kasih kepada hulahula ‘pemberi istri’, maupun Universitas Sumatera Utara kepada paman hulahula ‘pemberi istri’ yang telah banyak memberi kata- kata petuah. Tuturan di atas 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, dan 31 tindak tutur literal memberitahukan, memuji, berjanji, berharap, dan mengucapkan terima kasih, maksudnya sama dengan makna leksikal kata- kata yang menyusunnya. Tindak tutur memuji ini adalah tindak tutur yang diucapkan untuk memuji hulahula atas kesediaan pihaknya menerima anak pihak boru menjadi menantunya. Pada hal dilihat dari segi sosial mereka tidak pantas menjadi famili pihak hulahula karena pihak boru adalah orang miskin yang tak punya apa-apa. Dalam budaya Batak Toba sering juga tindak tutur ini digunakan untuk mengurangi jumlah sinamot ‘uang emas kawin’ yang akan diberikan kepada pihak hulahula. Dalam hal ini terlihat bahwa dengan menggunakan tindak tutur yang tepat dapat mengurangi uang emas kawin yang akan dibayar. Dalam acara rapat adat marhata sinamot perlu ada keterusterangan mengenai uang emas kawin yang akan diberikan oleh orang tua laki-laki boru kepada pihak orang tua perempuan hulahula dalam arti tuhorboli ‘beli’ maka diperlukan keterusterangan dari pihak keluarga boru. Sebagai ciri khas masyarakat Batak Toba yang suka dengan keterbukaan dan tidak berbelit-belit maka umpasa yang merujuk kepada ketulusan diwujudkan dalam umpasa di atas. Universitas Sumatera Utara 4.3.12. Tindak Tutur Literal Dongan Sahuta Hulahula ‘Kawan Sekampung Pemberi Istri’ dalam Rapat Adat Masyarakat Batak Toba 34 Ai nungga jumpa tali apsa Bahen ihot ogung oloan Nungga denggan marujung hata Jala masipaolooloan Sudah jumpa tali lingkaran Untuk pengikat jadi gendang Sudah berakhir bagus pembicaraan Dan saling seia-sekata 35 Sai masiamin-aminan ma hamu songon lampak gaol Jala masitungkol-tungkolan songon suhat di robean Semoga saling mendukunglah kalian seperti kulit pisang Dan saling menyokong seperti keladi ditepi jurang Tindak tutur umpasa 34 dan 35 di atas 34 maknanya berterima kasih kepada kedua belah pihak sudah ada kesepakatan uang emas kawin yang dimusyawarahkan, dan 35 dongan sahuta hulahula meminta kepada kedua pihak saling bekerja sama dalam pesta. Tuturan 34 dan 35 tindak tutur literal berterima kasih kepada kedua belah ada kesepakatan uang emas kawin yang dimusyawarahkan, dan dongan sahuta hulahula meminta kepada kedua pihak saling kerja sama dalam pesta, maksudnya sama dengan makna leksikal kata-kata yang menyusunnya. Tindak tutur berterima kasih yang disampaikan dongan sahuta hulahula menunjukkan bahwa mereka senang telah ada kesepakatan dari kedua belah pihak tentang uang emas kawin yang musyawarakan dan dongan sahuta hulahula mengharapkan supaya saling kerja sama dalam acara pesta. Hal ini dongan sahuta hulahula merasa bahagi, karena terjalin adanya persaudaraan antara hulahula dengan pihak boru. Universitas Sumatera Utara

4.3.13. Tindak Tutur Langsung Literal pada Umpasa Masyarakat Batak Toba dalam Rapat Adat