4.3.7. Tindak Tutur Literal pada Umpasa Masyarakat Batak Toba dalam Rapat Adat
Wijana 1996: 32 mengisyaratkan tindak tutur literal atau tindak tutur yang maksudnya sama dengan muatan makna leksikal kata-kata yang
menyusunnya seperti pada uraian berikut.
4.3.8 Tindak Tutur Literal Hulahula ‘pemberi Istri’ dalam Rapat
Masyarakat Batak Toba 6 Ndang tuktuhon batu, dakdahan simbora
Ndang tuturan datu, ajaran na marroha Jangan memecahi batu, jangan meleburkan timah
Jangan menggurui yang pandai, jangan diukur kekayaan yang kaya 7 Pat ni gaja tu pat ni hora
Anak ni raja do hamu, pahompu ni namora Kaki gajah ke kaki musang
Anak rajalah kalian dan cucunya orang kaya 8 Aek Sidurian marbona di Sitapongan
Tiur ma di hamu pansarian, jala dor nang pangomoan Air Sidurian berasal dari Sitapongan
Tanpa mengalami kesusahan kalian mencari nafkah dan mendapat untung besar dari berdagang
Tindak tutur umpasa 6, 7, dan 8 di atas 6 maknanya dituturkan untuk memuji boru adalah orang yang pandai, 7 benar-benar cucunya raja
serta orang yang kaya, dan 8 mendoakan boru semoga tidak susah mencari nafkah dan mendapat besar keuntungan dari berusaha berjualan.
Tuturan 6, 7, dan 8 di atas tindak tutur literal memuji boru orang yang pandai, benar-benar cucu dari raja serta orang kaya, dan mendoakan boru
semoga tidak susah mencari nafkah dituturkan maksudnya sama dengan muatan makna leksikal kata-kata yang menyusunnya. Pujian terhadap
Universitas Sumatera Utara
pihak boru yang dilakukan pihak hulahula pada saat rapat adat sebenarnya menyatakan bahwa pihak hulahula sudah puas dan senang terhadap tingkah
laku pihak boru dalam menyambut kedatangan pihak boru. Hal ini berpengaruh terhadap apa yang akan diberikan pihak boru kepada pihak
hulahula yaitu besarnya uang emas kawin yang disepakati.
4.3.9. Tindak Tutur Literal Dongan Sabutuha ni Hulahula ‘Kerabat Semarga Pemberi Istri’ dalam Rapat Adat Masyarakat Batak Toba
14 Barita ni lampedang mardangka bulung bira Barita ni hamoron muna tarbege do ro di dia
Harum dari bunga Lampedang bercabang kedalam talas Kekayaan kalian terbakar sampai kemana-kemana
Tindak tutur umpasa ini maknanya memuji boru bahwa kekayaan mereka terberita sampai ke mana-mana. Tuturan di atas tindak tutur literal memuji
boru maksudnya sama dengan muatan makna leksikal kata-kata yang menyusunnya. Pujian yang dilakukan dongan sabutuha hulahula tidak jauh
berbeda dengan pujian yang disampaikan hulahula kepada boru pada saat rapat adat sama maknanya menyatakan sudah puas dan senang terhadap
tingkah laku dalam menyambut kedatangan pihak boru. Hal ini juga berpengaruh terhadap apa yang diberikan pihak boru kepada hulahula
besarnya uang emas kawin yang akan disepakati.
4.3.10 Tindak Tutur Literal Dongan Sabutuha Boru ‘Kerabat Semarga