senang dan bahagia karena hulahula ikut terangkat martabatnya oleh pihak boru.
4.2.11 Tindak Ilokusi Dongan Sabutuha Hulahula ‘Kerabat Semarga Pemberi
Istri’ dalam Rapat Adat Masyarakat Batak Toba 14 Anak ni raja do hamu pinompar ni na mora
Molo na manambai hamu ba naeng ma umpola Anak raja kalianlah, keturunan orang kaya
Kalaulah harus kalian menambahi, ya hendaklah lebih lumayan
banyaknya 15 Sapala na mardalani unang holan sahat tu Sigalangan
Sapala menambahi ba unang ma diparang-alangan Kalau harus menjalani, jangan hanya sampai ke Sigalangan
Kalau harus menambahi, ya janganlah setengah-setengah
Makna tindak tutur umpasa 14 dan 15 di atas dituturkan dongan sabutuha hulahula memohon kepada boru supaya menambahi dan
menyanggupi uang emas kawin yang diminta hulahula. Tindak tutur meminta yang dilakukan dongan sabutuha hulahula supaya menambahi
banyak jangan setengah-setengah kepada hulahula. Dalam budaya Batak Toba apabila uang emas kawin diberi banyak itu berarti pihak boru adalah
kaya dan pihak hulahula merasa dihormati oleh pihak boru. 16 Lasiak na rara binahen tu panutuan
Raja pe na raja sai suhut do sibahen putusan Cabai yang merah dibuat kegilingan
Raja adalah raja alangkah baiknya tuan rumah yang membuat keputusan Makna tindak tutur umpasa di atas dituturkan dongan sabutuha hulahula
menyuruh supaya memutuskan uang emas kawin kepada hulahula selaku tuan rumah. Tuturan dongan sabutuha hulahula mengisyaratkan kepada
hulahula selaku suhut ‘tuan rumah’ agar memutuskan banyak atau
Universitas Sumatera Utara
sedikitnya uang emas kawin diterima yang diberikan pihak boru. Dalam budaya Batak Toba dongan sabutuha hulahula adalah merupakan sebagai
perantara selaku raja hata ‘juru pembicara’ dari hulahula sedangkan untuk memutuskan banyak atau sedikit adalah suhut ‘tuan rumah’.
4.2.12 Tindak Ilokusi Dongan Sabutuha Boru ‘Kerabat Semarga Penerima
Istri’ dalam Rapat Adat Masyarakat Batak Toba 18 Ndang taranggur be na gantung di dolok ni Sipakpahi
Ndang taringot be na dung songon bongka siapari Tidak terlempar lagi yang tergantung di gunung Sipakpahi
Tidak diteringati lagi seperti hal yang baru dibicarakan hal yang dulu 19 Niluluan tandok hape dapot parindahanan
Tolap pamangan do nian mando alai ndang tuk jamaon ni tangan
Dicari karung nasi rupanya dapat bakul Mampunya mulut mengatakan tetapi tangan tidak sampai memberi
20 Duru ni harangan hatutubuan ni tada tada Hansit do tangan raja nami mandanggurhon na so ada
Di tepi hutan tempatnya tumbuh pohon tada tada Sakit menang tangan raja kami melemparkan yang tidak ada
21 Mangula ma pangula di rura Pangaloan Molo mangido hulahula, dae do so oloan
Berjalan pekerja di lembah Pangaloan Bila meminta hulahula patutlah harus diberi
Makna tindak tutur umpasa 18, 19, 20, 20, dan 21 di atas berjanji akan memenuhi permintaan dari hulahula namun keadaan boru tidak
seperti dahulu lagi disampaikan kepada pihak hulahula bahwa pihak boru berjanji memenuhi permitaan dari pihak hulahula. Tindak tutur berjanji
adalah tindak tutur yang diucapkan dongan sabutuha boru kepada pihak hulahula menjanjikan akan memenuhi keinginan permintaan hulahula,
namun dongan sabutuha boru menjelaskan banyak uang emas kawin yang
Universitas Sumatera Utara
dijanjikan patut juga harus dipertimbangkan hulahula sebab dongan sabutuha boru memberitahukan bahwa keadaan boru sekarang tidak seperti
dahulu lagi. Jadi banyak uang emas kawin yang diminta hulahula sesuai dengan kesanggupan pemberian dari pihak boru.
4.2.13 Tindak Ilokusi Boru ‘Penerima Istri’ dalam Rapat Adat Masyarakat