Tindak Tutur Literal Tindak Tutur Tidak Literal Tindak Tutur Langsung Literal

di almari ada makanan 2-6a, dan bila tindak tutur itu diutarakan oleh seorang ibu kepada seorang anak, tidak semata-mata berfungsi untuk menanyakan di mana letak sapu itu, tetapi juga secara tidak langsung memerintah sang anak untuk mengambil sapu itu.

3. Tindak Tutur Literal

Tindak tutur literal speech act adalah tindak tutur yang maksudnya sama dengan muatan leksikal kata-kata yang menyusunnya Wijana, 1996: 32 seperti tindak tutur berikut. 2-7a Penyayi itu suaranya bagus. 2-7b Radionya keraskan Aku ingin mencatat lagu itu. Wijana 1996: 32 Bila tindak tutur 2-7a dimaksudkan memuji atau mengagumi kemerduan seorang penyanyi yang dibicarakan, merupakan tindak tutur literal, dan 2-7b demikian pula karena penutur benar-benar menginginkan lawan tutur untuk mengeraskan membesarkan volume radio untuk dapat secara lebih mudah mencatat lagu yang diperdengarkan, maka tindak tutur-tindak tutur itu merupakan jenis tindak tutur yang maksudnya bersesuaian dengan muatan leksikal kata-kata yang menyusunnya.

4. Tindak Tutur Tidak Literal

Tindak tutur tidak literal nonliteral speech act adalah tindak tutur yang maksudnya tidak sama dengan atau berlawanan dengan muatan leksikal kata- kata yang menyusunnya seperti tindak tutur berikut. Universitas Sumatera Utara 2-8a Suaramu bagus, tapi tak usah nyanyi saja 2-8b Radionya kurang keras. Tolong keraskan lagi. Aku mau belajar. Wijana 1996: 32 Tindak tutur 2-8a menyarankan agar sebaiknya tidak usah bernyanyi, karena penutur memaksudkan bahwa lawan tuturnya tidak bagus dengan mengatakan tak usah nyanyi saja, merupakan tindak tindak tutur tidak literal dan tindak tutur 2-8b karena penutur sebenarnya menginginkan lawan tutur mematikan radionya, tindak tutur dalam 2-8b adalah tindak tutur tidak literal, merupakan tindak tutur yang maksudnya tidak sama berlawanan dengan muatan makna leksikal kata-kata yang menyusunnya.

5. Tindak Tutur Langsung Literal

Tindak tutur langsung literal direct literal speech act menurut Wijana 1996: 33 adalah tindak tutur yang diutarakan dengan modus tuturan dan makna yang sama dengan maksud pengutaraannya seperti tindak tutur 2-9a - 2-9c. 2-9a Orang itu sangat pandai. 2-9b Buka mulutmu 2-9c Jam berapa sekarang? Maksud tindak tutur langsung 2-9a merupakan modus deklaratif, yang dimaksudkan untuk memberikan bahwa orang yang dibicarakan sangat pandai, tindak tutur 2-9b merupakan modus imperatif untuk menyuruh agar lawan tutur membuka mulut, dan tindak tutur 2-9c merupakan modus interogatif untuk menanyakan waktu atau menanyakan pukul berapa ketika itu. Jadi tindak tutur Universitas Sumatera Utara 2-9a – 2-9c sama atau bersesuaian dengan kata-kata yang menyusunnya tindak tutur literal dinamakan oleh Wijana 1996: 33 dengan tindak tutur langsung literal kombinasi tindak tutur langsung dengan tindak tutur literal.

6. Tindak Tutur Langsung Tidak Literal