Tindak Ilokusi Boru ‘Penerima Istri’ dalam Rapat Adat Masyarakat

dijanjikan patut juga harus dipertimbangkan hulahula sebab dongan sabutuha boru memberitahukan bahwa keadaan boru sekarang tidak seperti dahulu lagi. Jadi banyak uang emas kawin yang diminta hulahula sesuai dengan kesanggupan pemberian dari pihak boru.

4.2.13 Tindak Ilokusi Boru ‘Penerima Istri’ dalam Rapat Adat Masyarakat

Batak Toba 30 Hudali ni pangula peak diginjang parapian Molo tinuruti poda hulahula sai na ro ma parsaulian Cangkul pekerja terletak di atas perapian Jikalau dipatuhi nasehat dari hulahula, selalu mendapat kebaikan Makna tindak tutur umpasa di atas boru berjanji untuk menyanggupi uang emas kawin yang diminta oleh hulahula. Tindak tutur berjanji yang disampaikan boru kepada hulahula akan memenuhi permintaan dari hulahula. Budaya meminta kepada pihak boru adalah yang wajar dalam budaya Batak Toba karena pihak boru merupakan tempat mengadu bagi hulahula. Budaya Batak Toba apabila pihak hulahula meminta kepada boru hal ini harus dipenuhi oleh pihak boru, karena hulahula adalah yang paling dihormati dan dihargai kedudukannya. 31 Pusuk ni jabi-jabi tu bulung ni simarlasuma Tung otik pe na husombahon hami, sai godang ma na pinasuna Daun pucuk beringin, ke daun berambang Walaupun sedikit yang kami berikan, semoga banyaklah berkatnya Makna tindak tutur umpasa di atas memohon kepada hulahula supaya menerima uang emas kawin yang diberikan boru yang tidak besar jumlahnya semoga banyak berkatnya. Tindak tutur memohon ini adalah Universitas Sumatera Utara yang dituturkan pihak boru kepada hulahula agar mau menerima sedikit tentang uang emas kawin yang diberikan pihak boru dan pemberian pihak boru membawa berkat bagi hulahula. 4.2.14. Tindak Ilokusi Dongan Sahuta Boru ‘Kawan Sekampung Penerima Istri’ dalam Rapat Adat Masyarakat Batak Toba 36 Sambil na tartondong dapot sa papaluan Asa denggan martondong unang masipailaan Jerat yang tertendang, dapatlah dilepaskan Supaya bagus berfamili, jangan saling memalukan 37 Lubuk Siguragura denggan do panjalaan Molo sai mangigil hulahula olat ni na boi tinambaan Lubuk Sigura-gura, baik tempat manjala Jikalau masih terus menerus memohon hulahula, dapat diberi sesuai dengan kesanggupan Makna tindak tutur umpasa 36 dan 37 di atas memohon dongan sahuta boru ada perdamaian kepada kedua belah pihak supaya jangan mencari kekurangan dalam memusyawarahkan uang emas kawin dan permintaan hulahula dapat diberikan sesuai dengan kesanggupan. Tindak tutur memohon dan meminta yang dituturkan dongan sahuta boru kepada pihak boru agar adanya kesepakatan dalam memusyawarahkan uang emas kawin dari kedua belah pihak. Memohon dongan sahuta boru kepada boru agar permintaan hulahula diberikan sesuai dengan keberadaan dan kesanggupan pihak boru. Pada budaya Batak Toba posisi dongan sahuta boru juga cukup berperan, karena dalam pelaksanaan pesta dongan sahuta boru juga turut bertanggung jawab. Ada perumpaman pada budaya Batak Toba terhadap dongan sahuta yaitu jonok dongan partubu umjonokhan dongan Universitas Sumatera Utara parhundul artinya dekat kita dengan suadara yang dilahirkan tetapi lebih dekat kita kepada kawan kita sekampung parhundul. 38 Sinuan bulu, sibahen nalas Sinuan partuturan sibahen na horas Ditanam bambu, untuk penghangat Diciptakan kekeluargaan untuk keselamatan 39 Dolok ni Pangaloan, hatubuan ni hau toras Halak na masipaolo-oloan, ido na saut horas Gunung Pangaloan, tempat tumbuhnya kayu keras Orang yang saling seia-sekata, itulah yang memperoleh keselamatan Makna tindak tutur umpasa 38 dan 39 di atas menasehati dongan sahuta boru kepada kedua belah pihak kalau sudah berfamili supaya saling menyayangi. Tindak tutur dongan sahuta boru dituturkan kepada kedua belah pihak kalau sudah jadi berfamili saling menyayangi, karena dongan sahuta boru berharap agar kelanggengan dari kedua belah pihak sehingga terwujud kedamaian dan keselamatan. 4.2.15. Tindak Ilokusi Raja ni Hulahula BoruTulang ‘Paman Penerima Istri’ dalam Rapat Adat Masyarakat Batak Toba 40 Ndada ala ni godangna umbahen na nieahon Ndada ala ni otikna umbahen na tindingkon Bukan karena banyaknya, untuk jadi dipaksakan Bukan karena sedikitnya, untuk jadi tidak diterima 41 Amporik marlipik, habang-habang tingki haleon Na godang do na otik, asal las roha mangalehon Burung pipit, terbang ke sana-sini sewaktu paca kelik Banyak maupun sedikit, asal senang hati memberikannya Makna tindak tutur umpasa di atas paman boru ‘penerima istri’ menasehati dan memohon kepada hulahula ‘pemberi istri’ supaya menerima kesanggupan dan yang merupakan kesimpulan uang emas kawin yang Universitas Sumatera Utara diberikan boru ‘penerima istri’. Tindak tutur paman boru ‘penerima istri’ dituturkan kepada hulahula ‘pemberi istri’ agar dapat menerima uang emas kawin yang diberi boru. Dalam pola pemikiran Batak Toba ada falsafah otik sungkup, godang hurang yang artinya sedikit cukup, banyak menjadi kurang, jadi dalam hal ini adalah mengutamakan kebersamaan dan juga mengutamakan kesepakatan dalam pola pikir. Umpasa ini memuat pesan moral yang menjadi bekal dihari yang akan datang dalam bentuk menyelesaikan masalah atau pekerjaan pada budaya Batak Toba.

4.2.16. Makna Perlokusi Umpasa Masyarakat Batak Toba dalam Rapat Adat