Pengertian Wajib Pajak Hak-hak Wajib Pajak Kewajiban Wajib Pajak

4. Sanksi Terlambat atau Tidak Menyampaikan SPT

Apabila SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan atau batas waktu perpanjangan penyampaian SPT, berdasarkan undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan KUP sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009, dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar: a. Rp500.000,- lima ratus ribu rupiah untuk SPT Masa PPN; b. Rp100.000,- seratus ribu rupiah untuk SPT Masa lainnya; c. Rp1.000.000,- satu juta rupiah untuk SPT Tahunan PPh WP Badan; d. Rp100.000,- seratur ribu rupiah untuk SPT Tahunan PPh WPOP.

E. Wajib Pajak

1. Pengertian Wajib Pajak

Pengertian Wajib Pajak berdasarkan undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan KUP sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009, Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Hak-hak Wajib Pajak

Hak yang dimiliki Wajib Pajak, antara lain: a. Mengajukan surat keberatan dan surat banding; b. Menerima tanda bukti pemasukan Surat Pemberitahuan; c. Melakukan pembetulan Surat Pemberitahuaan yang telah dimasukkan; d. Mengajukan permohonan, penundaan dan penyampaian Surat Pemberitahuaan; e. Mengajukan permohonan penundaan atau pengangsuran pembayaran pajak; f. Mengajukan permohonan perhitungan pajak yang dikenakan dalam surat ketetapan pajak; g. Meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak; h. Mengajukan permohonan penghapusan dan pengurangan sanksi, serta pembetulan surat ketetapan pajak yang salah; i. Memberi kuasa kepada orang untuk melaksanakan kewajiban pajaknya; j. Meminta bukti potong atau pemungutan pajak; k. Mengajukan keberatan dan banding.

3. Kewajiban Wajib Pajak

Kewajiban Wajib Pajak, antara lain: a. Mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak; b. Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebgai Pengusaha Kena Pajak; c. Menghitung dan membayar sendiri pajak dengan benar; d. Mengisi dengan benar Surat Pemberitahuan Surat Pemberitahuan diambil sendiri, dan memasukkan ke Kantor Pelayanan Pajak dalam batas waktu yang telah ditentukan; e. Menyelenggarakan pembukuanpencatatan; f. Jika diperiksa wajib: 1 Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak; 2 Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang dipandang perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan. g. Apabila dalam waktu mengungkapkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen serta keterangan yang diminta, Wajib Pajak terikat oleh suatu kewajiban untuk merahasiakan, maka kewajiban untuk merahasiakan itu ditiadakan oleh permintaan untuk keperluan pemeriksaan.

F. Pengetahuan Pajak

Dokumen yang terkait

Pengaruh peran account representatif, pemahaman prosedur perpajakan wajib pajak, dan kualitas pelayanan tempat pelayanan terpadu di kantor pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya (studi kasus pada delapan kantor pelayan

3 6 128

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KERJA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Kualitas Pelayanan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.

0 0 12

Analisis hubungan persepsi pengetahuan perpajakan, persepsi kualitas pelayanan dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi wajib pajak dalam membayar pajak. Studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo.

0 2 159

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan.

1 3 2

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak dan persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi. (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sorong Wilayah kerja kota dan Kabupaten Sorong).

1 0 2

Hubungan persepsi pelayanan, persepsi konsultasi, dan persepsi pengawasan Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Temanggung).

10 41 135

Hubungan persepsi kualitas pelayanan aplikasi pajak online dengan persepsi kepuasan wajib pajak orang pribadi: studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara.

19 104 149

Hubungan persepsi Self Assessment System, persepsi sosialisasi perpajakan, persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta).

0 0 133

Hubungan persepsi pengetahuan wajib pajak, persepsi kemudahan pengisian SPT, persepsi kesadaran wajib pajak, persepsi kegunaan e-filing dengan persepsi kepatuhan penyampaian SPT tahunan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pra

0 5 168

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi

0 9 145