Responden Berdasarkan Usia Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

1. Responden Berdasarkan Usia

Tabel 5.1 Data Responden Berdasarkan Usia Keterangan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 20-30 Tahun 20 20.0 20.0 20.0 31-40 Tahun 54 54.0 54.0 74.0 41-50 Tahun 23 23.0 23.0 97.0 51-60 Tahun 2 2.0 2.0 99.0 60-70 Tahun 1 1.0 1.0 100.0 Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa frekuensi responden tertinggi dalam penelitian ini berusia 31-40 tahun sebanyak 54 responden. Lainya 23 responden berusia 41-50 tahun, 20 responden berusia 20-30 tahun, 2 responden berusia 51-60 tahun dan 1 responden berusia 60-70 tahun. Responden terbesar berdasarkan usia yaitu pada usia 31-40 tahun yang dimana usia tersebut, masuk dalam masa dewasa. Pada usia dewasa ini, perkembangan cara berfikir telah matang sehingga memiliki pengetahuan luas.

2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa frekuensi responden laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan frekuensi responden perempuan. Frekuensi responden laki-laki sebanyak 56 responden dan frekuensi responden perempuan sebanyak 44 responden. Responden terbesar berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki sebanyak 56 responden yang menunjukan bahwa laki-laki lebih berorientasi kepada pikiran praktis dan mampu memberikan kesimpulan yang logis. Keterangan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid laki-laki 56 56.0 56.0 56.0 Perempuan 44 44.0 44.0 100.0 Total 100 100.0 100.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 5.3 Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa responden yang berpendidikan S-1 menunjukkan frekuensi tertinggi dengan jumlah 46 responden. Lainya 21 responden berpendidikan SMA Sederajat, 16 responden berpendidikan D-3Akademik, 15 responden berpendidikan S-2 dan 2 responden berpendidikan SMP sederajat. Responden terbesar berdasarkan tingkat pendidikan yaitu S1 sebanyak 46 responden yang menunjukan bahwa S1 merupakan jenjang pendidikan tinggi yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar pada seseorang, baik secara umum maupun spesifik di suatu bidang keilmuan. Selain itu, jenjang ini juga bertujuan untuk membentuk pola pikir dan sikap seorang dalam pembelajar cepat dan jenjang S1 ini bisa dijadikan fondasi yang lebih banyak dibangun dari komponen pola pikir dan pola sikap . Keterangan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid SMP Sederajat 2 2.0 2.0 2.00 SMA Sederajat 21 21.0 21.0 23.0 D- 3Akademik 16 16.0 16.0 39.0 S-1 46 46.0 46.0 85.0 S-2 15 15.0 15.0 100.0 Total 100 100.0 100.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Responden Berdasarkan Pekerjaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh peran account representatif, pemahaman prosedur perpajakan wajib pajak, dan kualitas pelayanan tempat pelayanan terpadu di kantor pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya (studi kasus pada delapan kantor pelayan

3 6 128

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KERJA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Kualitas Pelayanan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.

0 0 12

Analisis hubungan persepsi pengetahuan perpajakan, persepsi kualitas pelayanan dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi wajib pajak dalam membayar pajak. Studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo.

0 2 159

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan.

1 3 2

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak dan persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi. (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sorong Wilayah kerja kota dan Kabupaten Sorong).

1 0 2

Hubungan persepsi pelayanan, persepsi konsultasi, dan persepsi pengawasan Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Temanggung).

10 41 135

Hubungan persepsi kualitas pelayanan aplikasi pajak online dengan persepsi kepuasan wajib pajak orang pribadi: studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara.

19 104 149

Hubungan persepsi Self Assessment System, persepsi sosialisasi perpajakan, persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta).

0 0 133

Hubungan persepsi pengetahuan wajib pajak, persepsi kemudahan pengisian SPT, persepsi kesadaran wajib pajak, persepsi kegunaan e-filing dengan persepsi kepatuhan penyampaian SPT tahunan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pra

0 5 168

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi

0 9 145