F. Pengetahuan Pajak
1. Pengertian Pengetahuan Pajak
Pengetahuan pajak adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seorang Wajib Pajak atau kelompok Wajib Pajak dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan Murti, 2014:391.
2. Indikator Pengetahuan Pajak
Pengetahuan dan pemahaman pertaturan perpajakan yang dimaksud mengerti dan paham tentang ketentuan umum dan tata cara
perpajakan KUP yang meliputi: pengetahuan mengenai prosedur atau tata cara pengisian Surat Pemberitahuan SPT, sistem pengetahuan
pajak, denda dan batas waktu pembayaran atau pelaporan SPT. Dalam pernyataan diatas pengetahuan yang dimiliki Wajib Pajak dapat diukur
melalui pengetahuan, mengenai:
a. Pengetahuan mengenai prosedur atau tata cara pengisian Surat
Pemberitahuan: 1
Wajib Pajak sebagaimana mengambil sendiri Surat Pemberitahuan di tempat yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pajak atau mengambil dengan cara lain yang tata cara pelaksanaanya diatur dengan atau berdasarkan Menteri
Keuangan. Wajib Pajak juga dapat mengambil Surat Pemberitahuan dengan cara lain, misalnya dengan mengakses
situs Direktorat Jenderal Pajak untuk memperoleh formulir Surat Pemberitahuan tersebut;
2 Setiap Wajib Pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan dengan
benar, lengkap dan jelas dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang
Rupiah dan menandatangani serta menyampaikannya ke kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar,
dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak;
3 Wajib Pajak yang telah mendapatkan izin Menteri Keuangan
untuk menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan menggunakan satuan mata uang selain
Rupiah yang diizinkan; 4
Penandatanganan Surat Pemberitahuan dapat dilakukan secara biasa, dengan tanda tangan stempel, atau tanda tangan elektronik
atau digital yang semuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama;
5 Bukti-bukti yang harus dilampirkan pada Surat Pemberitahuan,
antra lain: a
Untuk Wajib Pajak yang mengadakan pembukuan: Laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi serta
keterangan-keterangan lain
yang diperlukan
untuk menghitung besarnya penghasilan kena pajak;
b Untuk Surat Pemberitahuan Masa PPN sekurang-kurangnya
memuat jumlah Dasar Pengenaan Pajak, jumlah Pajak Keluaran, jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan dan
jumlah kekurangan atau kelebihan pajak; c
Untuk Wajib Pajak yang menggunakan norma perhitungan: perhitungan jumlah peredaran yang terjadi dalam tahun pajak
yang bersangkutan. b.
Pengetahuan mengenai sistem perpajakan Terdapat 3 tiga sistem perpajakan yang berlaku di Indonesia yaitu
official assessment system,withholding system dan self assessment system.
c. Pengetahuan tentang Denda Terlambat atau Tidak Menyampaikan
SPT. d.
Pengetahuan tentang Batas Waktu Penyampaian SPT,menurut Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan KUP sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009, yaitu:
1 SPT Masa, paling lama 20 dua puluh hari setelah akhir Masa
Pajak; 2
SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi, paling lama 3 tiga bulan setelah akhir Tahun Pajak;
3 SPT Tahunan PPh WP Badan, paling lama 4 empat bulan
setelah akhir Tahun Pajak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G.
Account Representative AR 1.
Pengertian Account Representative
Sistem administrasi perpajakan moderen melakukan reformasi perpajakan disegala aspek yang berkaitan dengan sektor pajak. Salah
satu bentuk modernisasi pajak yaitu dengan adanya Account Representative AR. Account Representative merupakan salah satu
ujung tombak penggalian potensi penerimaan Negara di bidang perpajakan yang mengemban tugas intensifikasi perpajakan melalui
pemberian bimbinganhimbauan,
pendampingan, analisis
dan pengawasan terhadap Wajib Pajak PMK Nomor 79PMK.012015.
2. Tugas dan Fungsi Account Representative