d. Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana perpajakan
berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam jangka waktu lima tahun terakhir.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Pajak
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak,
antara lain Rustiyaningsih, 2011:49:
a. Pemahaman terhadap sistem self assessment;
b. Kualitas Pelayanan;
c. Tingkat pendidikan;
d. Tingkat penghasilan;
e. Persepsi Wajib Pajak terhadap sanksi perpajakan.
K. Korelasi
Penelitian ini mengunakan uji korelasi untuk mengetahui dan mengukur kekuatan hubungan antar variabel. Analisis korelasi adalah
cara untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antar variabel misalnya hubungan dua variabel. Apabila terdapat hubungan antar
variabel, maka perubahan-perubahan yang terjadi pada salah satu variabel akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lainnya Hasan,
2009:228. Besaran korelasi diukur dengan dua tahap: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Tahap pertama akan melihat tanda korelasi, apakah bertanda + atau -.
Jika tanda korelasi positif, berarti hubungan searah, sebaliknya jika tanda -, hubungan kedua variabel yang diukur adalah berlawanan.
b. Tahap kedua melihat besar angka korelasi:
Tabel.2.1 Interval Nilai Korelasi dan Kekuatan Hubungan
No. Interval Nilai
Kekuatan Hubungan 1.
0.000 – 0.199 Sangat lemah
2. 0.200 - 0.699
Cukup kuat 3.
0.700 – 1.000 Sempurna
Sumber: Sugiyono, 2010:216. Korelasi yang terjadi antara dua variabel dapat berupa korelasi positif,
negatif, tidak ada korelasi ataupun korelasi sempurna. Jenis korelasi
tersebut dijelaskan sebagai berikut Hasan, 2009:228:
1. Korelasi Positif
Korelasi positif adalah korelasi dari dua variabel, yaitu apabila variabel yang satu X meningkat atau menurun maka variabel lainnya Y
cenderung untuk meningkat atau menurun pula. 2.
Korelasi Negatif Korelasi negatif adalah korelasi dari dua variabel, yaitu apabila
variabel yang satu X meningkat atau menurun maka variabel lainnya Y cenderung menurun atau meningkat.
3. Tidak Ada Korelasi
Tidak ada korelasi terjadi apabila kedua variabel X dan Y tidak menunjukkan adanya hubungan.
4. Korelasi Sempurna
Korelasi sempurna adalah korelasi dari dua variabel, yaitu apabila kenaikan atau penurunan variabel yang satu X berbanding dengan
kenaikan atau penurunan variabel lainnya Y.
L. Rank Spearman
Koefisien Korelasi Rank Spearman adalah indeks atau angka yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antar dua variabel yang
datanya berbentuk data ordinal data bertingkatdata renking. Disimbolkan dengan “r”. Korelasi rank Spearman menurut Hasan
dirumuskan sebagai berikut Hasan, 2009:236 :
Keterangan: r = Koefisien korelasi rank Spearman
d = selisih dalam rengking n = banyaknya pasangan rank
M. Persepsi