Sejarah Struktur Organisasi GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA SLEMAN

50

BAB IV GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA SLEMAN

A. Sejarah

Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Sleman dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132PMK.012006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55PMK.012007. Sesuai Keputusan Direktur Jendereal Pajak Nomor KEP-141PJ2007 tentang Penerapan Organisasi, Tata Kerja, dan Saat Mulai Beroperasinya Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Kantor Pelayanan Pajak Pratama dan Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah I, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II, dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta, ditetapkan bahwa Sistem Administrasi Modern pada KPP Pratama Sleman dimulai sejak tanggal 30 Oktober 2007. KPP Pratama Sleman bersama KPP Pratama Wates dan KPP Pratama Wonosari merupakan pemecahan dari KPP Pratama Yogyakarta Dua. Selain itu, KPP Pratama Sleman juga merupakan penggabungan dari Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan sebagai fungsi Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak Yogyakarta. KPP Pratama Sleman menempati lantai I, lantai IV, dan lantai V Gedung Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta yang diresmikan oleh Ibu Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 5 November 2007. Wilayah kerja KPP Pratama Sleman mencakup seluruh wilayah Kabupaten Sleman yang terdiri dari 17 wilayah Kecamatan, 86 Desa, dan 1212 Dusun.

B. Visi dan Misi Direktorat Jendral Pajak

1. Visi

Menjadi Institusi Penghimpunan Penerimaan Negara yang Terbaik demi Menjamin Kedaulatan dan Kemandirian Negara.

2. Misi

Menjamin penyelenggaraan negara yang berdaulat dan mandiri dengan: 1. Mengumpulkan penerimaan berdasarkan kepatuhan pajak suka rela yang tinggi dan penegakan hukum yang adil; 2. Pelayanan berbasis teknologi moderen untuk kemudahan pemenuhan kewajiban perpajakan; 3. Aparatur pajak yang berintegritas, kompeten dan profesional; dan 4. Kompensasi yang kompetitif berbasis sistem manajemen kinerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Struktur Organisasi

Gambar II. Struktur Organisasi KPP Pratama Sleman Sumber: Sub Bagian Umum KPP Pratama Sleman Kepala Kantor Seksi Pengolahan Data dan Informasi Seksi Pelayanan Seksi Penagihan Seksi Pemeriksaan Sub Bagian Umum dan Kepatuhan Internal Seksi Pengawasan dan Konsultasi I Seksi Pengawasan dan Konsultasi II Seksi Pengawasan dan Konsultasi III Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV Seksi EkstensifikasI dan Penyuluhan Kelompok Fungsional Pemeriksa Pajak Tabel 4.1 Jumlah Sumber Daya Manusia KPP Pratama Sleman No Seksi Jumlah 1 Kepala Kantor 1 2 Sub Bagian Umum 10 3 Seksi Pelayanan 17 4 Seksi Penagihan 5 5 Seksi Pengolahan Data dan Informasi 6 6 Seksi Pemeriksaan 3 7 Seksi Ekstensifikasi Perpajakan 7 8 Seksi Pengawasan dan Konsultasi I 8 9 Seksi Pengawasan dan Konsultasi II 14 10 Seksi Pengawasan dan Konsultasi III 13 11 Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV 12 12 Kelompok Jabatan Fungsional 15 JUMLAH 111 Sumber: Sub Bagian Umum KPP Pratama Sleman, Yogyakarta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Responden

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Sleman, Yogyakarta jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar sebesar 150.053. Penentuan besarnya sampel minimum dihitung menggunakan rumus Slovin. Sampel minimum yang dibutuhkan adalah sebanyak 100 sampel. Berikut perhitungannya: = = = = 99,95 Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 WPOP. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada Wajib Pajak Orang Pribadi yang berada di KPP Pratama Sleman, Yogyakarta. Kuesioner yang disebarkan kepada WPOP berjumlah 100 kuesioner. Dari 100 kuesioner yang disebarkan dan dikembalikan sejumalah 100 kueisoner. Deskripsi karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari frekuensi dan presentase usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan dan tahun kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak.

Dokumen yang terkait

Pengaruh peran account representatif, pemahaman prosedur perpajakan wajib pajak, dan kualitas pelayanan tempat pelayanan terpadu di kantor pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya (studi kasus pada delapan kantor pelayan

3 6 128

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KERJA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Kualitas Pelayanan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.

0 0 12

Analisis hubungan persepsi pengetahuan perpajakan, persepsi kualitas pelayanan dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi wajib pajak dalam membayar pajak. Studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo.

0 2 159

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan.

1 3 2

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak dan persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi. (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sorong Wilayah kerja kota dan Kabupaten Sorong).

1 0 2

Hubungan persepsi pelayanan, persepsi konsultasi, dan persepsi pengawasan Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Temanggung).

10 41 135

Hubungan persepsi kualitas pelayanan aplikasi pajak online dengan persepsi kepuasan wajib pajak orang pribadi: studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara.

19 104 149

Hubungan persepsi Self Assessment System, persepsi sosialisasi perpajakan, persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta).

0 0 133

Hubungan persepsi pengetahuan wajib pajak, persepsi kemudahan pengisian SPT, persepsi kesadaran wajib pajak, persepsi kegunaan e-filing dengan persepsi kepatuhan penyampaian SPT tahunan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pra

0 5 168

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi

0 9 145