Deskripsi Karakteristik Responden Uji Validitas Uji Reliabilitas

1. Deskripsi Karakteristik Responden

Deskripsi kareakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari frekuensi dan prosentase usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan jumlah penghasilan dan tahun kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak.

2. Deskripsi Hasil Kuesioner

Deskripsi hasil kuesioner merupakan gambaran tentang variabel yang digunakan. Deskripsi ini memuat data statistik seperti: rerata mean, simpangan baku standar deviasi, nilai minimum dan nilai maksimum.

I. Teknik Pengujian Instrumen

Instrumen pengujian instrumen merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen yang bisa dikatakan baik harus memenuhi 2 dua persyaratan. Persyarataanya sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukanya pengukuran tersebut Wiyono, 2011:111. Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment. Berikut ini rumus korelasi product moment: √ Keterangan: = Koefisien korelasi setiap pertanyaan X = Skor tiap item pertanyaan Y = Skor seluruh pertanyaan total Variabel n = Jumlah responden

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang realibel reliable. Walupun reliabilitas mempunyi berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep relibilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Metode uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik Alpha-Cronbach. Hasil pengujian dapat dikatakan reliabel jika nilai Alpha-Cronbach diatas 0,6. Dinyatakan dalam rumus Wiyono, 2011:116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ][1- ∑ Keterangan : = Reliabilitas instrumen K = Banyaknya item pertanyaan ∑ = Jumlah varian butir = Varian total

J. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab rumusan masalah, maka peneliti melakukan langkah sebagai berikut:

1. Uji Korelasi Rank-Spearman

Dalam uji korelasi, peneliti menggunakan korelasi peringkat Spearman Rank-Spearman untuk mengetahui dan mengukur kekuatan hubungan antar variabel. Peneliti menggunakan alat bantu SPSS 21 untuk melakukan uji korelasi pringkat Spearman tersebut. Metode ini dipilih dengan pertimbangan ada kemungkinan data yang diolah tidak berdistribusi normal. Dengan demikian peneliti merasa metode Rank- Spearman lebih cocok untuk digunakan dalam penelitian ini, karena kemampuannya untuk melakukan pengujian pada data tidak berdistribusi normal ataupun statistik non parametrik sekalipun. Langkah-langkah yang digunakan dalam uji korelasi Rank-Spearman sebagai berikut. Menghitung koefisien korelasi Rank-Spearman dengan menggunakan program SPSS Santoso, 2010:241.

Dokumen yang terkait

Pengaruh peran account representatif, pemahaman prosedur perpajakan wajib pajak, dan kualitas pelayanan tempat pelayanan terpadu di kantor pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya (studi kasus pada delapan kantor pelayan

3 6 128

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KERJA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Kualitas Pelayanan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.

0 0 12

Analisis hubungan persepsi pengetahuan perpajakan, persepsi kualitas pelayanan dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi wajib pajak dalam membayar pajak. Studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo.

0 2 159

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan.

1 3 2

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak dan persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi. (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sorong Wilayah kerja kota dan Kabupaten Sorong).

1 0 2

Hubungan persepsi pelayanan, persepsi konsultasi, dan persepsi pengawasan Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Temanggung).

10 41 135

Hubungan persepsi kualitas pelayanan aplikasi pajak online dengan persepsi kepuasan wajib pajak orang pribadi: studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara.

19 104 149

Hubungan persepsi Self Assessment System, persepsi sosialisasi perpajakan, persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta).

0 0 133

Hubungan persepsi pengetahuan wajib pajak, persepsi kemudahan pengisian SPT, persepsi kesadaran wajib pajak, persepsi kegunaan e-filing dengan persepsi kepatuhan penyampaian SPT tahunan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pra

0 5 168

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi

0 9 145