Persepsi Desain Penelitian LANDASAN TEORI

4. Korelasi Sempurna Korelasi sempurna adalah korelasi dari dua variabel, yaitu apabila kenaikan atau penurunan variabel yang satu X berbanding dengan kenaikan atau penurunan variabel lainnya Y.

L. Rank Spearman

Koefisien Korelasi Rank Spearman adalah indeks atau angka yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antar dua variabel yang datanya berbentuk data ordinal data bertingkatdata renking. Disimbolkan dengan “r”. Korelasi rank Spearman menurut Hasan dirumuskan sebagai berikut Hasan, 2009:236 : Keterangan: r = Koefisien korelasi rank Spearman d = selisih dalam rengking n = banyaknya pasangan rank

M. Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh pengindraan, yaitu merupakan proses yang berujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya Walgito, 2010:53. Persepsi perception merupakan tahap paling awal dari serang- kaian pemroses informasi. Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki yang disimpan di dalam ingatan untuk mendeteksi atau memperoleh dan menginterpretasi stimulus rangsangan yang diterima oleh alat indra seperti mata, telinga, dan hidung Suharnan, 2005:23. Agar individu dapat menyadari, dapat mengadakan persepsi, adanya beberapa syarat yang perlu dipenuhi yaitu: a. Adanya objek yang dipersepsi. Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indra atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar langsung mengenai alat indra reseptor, dapat datang dari dalam, yang langsung mengenai syaraf penerimaan sensoris, yang bekerja sebagai reseptor. b. Alat indra atau reseptor, yaitu merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu harus ada pula syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran dan sebagai alat untuk mengadakan respons diperlukan syaraf motoris. c. Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi sesuatu diperlukan pula adanya perhatian, yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan persepsi. Tanpa perhatian tidak akan terjadi persepsi. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk mengadakan persepsi ada syarat-syarat yang bersifat: 1 Fisik atau kealaman. 2 Fisiologis. 3 Psikologis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

N. Desain Penelitian

Beberapa penelitian tentang kepatuhan Wajib Pajak telah dilakukan oleh peneliti-peneliti. Fransisca Novieta Afsari Dewi 2013 melakukan penelitian mengenai pengaruh pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi studi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mataram Barat. Hasil penelitian Fransisca Novieta Afsari Dewi 2013 menunjukkan bahwa pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan sanksi pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayan Pajak Pratama Mataram Barat. Nofri Boy Sandi 2010 menunjukan bahwa analisis pengaruh pelayanan, konsultasi, dan pengawasan Account Representative berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Tanggerang dan Serpong. Desain penelitian untuk menjawab persepsi Wajib Pajak berhubungan dengan persepsi pengetahuan pajak, persepsi kualitas pelayanan, persepsi konsultasi Account Representative dan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Pertama penulis menentukan sampel yang tepat untuk memilih responden, setelah itu membagikan kuesioner yang sudah di kelompokan menjadi 4 variabel yaitu persepsi pengetahuan pajak, persepsi kualitas pelayanan, persepsi konsultasi Account Representative dan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Jika kuesioner sudah terkumpul, maka penulis melakukan pengukuran sikap, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pendapat dan persepsi menggunakan skala Likert. Hasil tersebut lalu dianalisis untuk mencari kesimpulan. Gambar I. Desain Penelitian Mentukan Sampe l Membagikan Kuesioner Persepsi Pengetahuan Pajak Persepsi kualitas pelayanan Persepsi konsultasi AR Persepsi Kepatuhan WPOP Pengukuran sikap, pendapat dan persepsi menggunakan s kala Likert Analisis Kesimpulan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman, Yogyakarta. Teknik Studi kasus adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dibutuhkan dengan cara menarik sampel dari unit sampel tertentu yang berhubungan dan dipelajari secara lebih mendalam Wiyono, 2011:135.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah responden, yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman, Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah persepsi pengetahuan pajak, persepsi kualitas pelayanan, persepsi konsultasi Account Representative dan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

Dokumen yang terkait

Pengaruh peran account representatif, pemahaman prosedur perpajakan wajib pajak, dan kualitas pelayanan tempat pelayanan terpadu di kantor pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya (studi kasus pada delapan kantor pelayan

3 6 128

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KERJA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Kualitas Pelayanan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.

0 0 12

Analisis hubungan persepsi pengetahuan perpajakan, persepsi kualitas pelayanan dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi wajib pajak dalam membayar pajak. Studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo.

0 2 159

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan.

1 3 2

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak dan persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi. (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sorong Wilayah kerja kota dan Kabupaten Sorong).

1 0 2

Hubungan persepsi pelayanan, persepsi konsultasi, dan persepsi pengawasan Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Temanggung).

10 41 135

Hubungan persepsi kualitas pelayanan aplikasi pajak online dengan persepsi kepuasan wajib pajak orang pribadi: studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara.

19 104 149

Hubungan persepsi Self Assessment System, persepsi sosialisasi perpajakan, persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta).

0 0 133

Hubungan persepsi pengetahuan wajib pajak, persepsi kemudahan pengisian SPT, persepsi kesadaran wajib pajak, persepsi kegunaan e-filing dengan persepsi kepatuhan penyampaian SPT tahunan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pra

0 5 168

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi

0 9 145