57
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan atau R D reseach and development. Sugiyono 2014:407 mengatakan bahwa
penelitian pengembangan atau Research and Developent adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, menguji
keefektifan produk tersebut. Sugiyono 2014:407 mengatakan bahwa untuk menghasilkan produk tersebut dilakukan analisis kebutuhan dan pengujian
keefektifan produk agar berfungsi secara layak. Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah lembar kerja siswa menggunakan
pendekatan saintifik pada sub tema tugasku sehari-hari di rumah mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas 2 sekolah dasar.
B. Prosedur Pengembangan
Penelitian ini menggunakan modifikasi prosedur pengembangan dari model yang dikemukakan oleh Borg dan Gall serta model yang dikembangkan
oleh Sugiyono. Penelitian ini akan menghasilkan desain produk berupa Lembar Kerja Siswa menggunakan pendekatan saintifik dengan mengacu
kurikulum 2013. Langkah-langkah penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall dalam
Sukmadinata 2005:169 adalah 1 penelitian dan pengumpulan data, 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perencanaan, 3 pengembangan draf produk, 4 uji coba lapangan awal, 5 merevisi hasil uji coba, 6 uji coba lapangan, 7 penyempurnaan
produk, 8 uji pelaksanaan lapangan, 9 penyempurnaan produk akhir, 10 diseminasi dan implementasi. Berikut akan dipaparkan bagan
prosedur penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall.
Bagan 3.1 Model penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall
Borg dan Gall dalam Sukmadinata 2005:169 menjelaskan langkah pertama dalam model ini adalah penelitian dan pengumpulan data
yang meliputi pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai. Setelah
Penelitian dan pengumpulan
data Perencanaan
Pengembangan draf produk
Uji coba lapangan awal
Merevisi hasil uji coba
Uji coba lapangan
Penyempurnaa n produk hasil
uji lapangan Uji
pelaksanaan lapangan
Penyempurna- an produk
akhir
Deseminasi dan implementasi
melakukan penelitian dan pengumpulan data, dilanjutkan dengan menyusun rencana penelitian yang meliputi rumusan tujuan yang hendak
dicapai, desain atau langkah-langkah penelitian, dan kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas. Langkah ini menjadi patokan dalam
mengembangkan draf produk. Setelah membuat draf produk, dilakukan uji coba lapangan awal yang dilakukan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6
sampai 12 subjek uji coba. Selama uji coba diadakan pengamatan dan pengedaran angket. Produk yang telah diuji coba awal kemudian direvisi
dengan memperbaiki dan menyempurnakan hasil uji coba berdasarkan hasil yang diperoleh pada uji coba awal. Produk yang telah direvisi
kemudian diuji coba kembali secara lebih luas pada 5 sampai 15 sekolah dengan 30 sampai 100 orang subjek uji coba. Setelah direvisi dilakukan
penyempurnaan lagi berdasarkan hasil uji coba. Uji coba terakhir kemudian dilakukan pada 10 sampai 30 sekolah dengan melibatkan 40
sampai 200 subjek yang terlibat. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi dan analisis hasilnya. Setelah uji coba
dilakukan maka produk akhir dapat disempurnakan dan dilanjutkan ke langkah terakhir yaitu diseminasi dan implementasi sebagai laporan hasil
penelitian dan pengembangan. Laporan hasil penelitan dan pengembangan kemudian dilaporkan dalam pertemuan professional dan dalam jurnal.
Sugiyono 2014:409 menjelaskan 10 langkah dalam penelitian pengembangan yang terdiri dari 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan
data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 uji coba pemakanain, 6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
revisi produk, 7 uji coba produk, 8 revisi desain, 9 revisi produk, 10 produksi masal. Adapaun langkah-langkah prosedur pengembangan
tersebut dipaparkan dalam bagan dibawah ini.
Bagan 3.2 Model penelitian pengembangan menurut Sugiyono
Langkah pertama menurut Sugiyono 2014:409 adalah potensi dan masalah. Penelitian dapat berangkat dari masalah dan potensi. Potensi
adalah sesuatu yang bila digunakan akan memiliki nilai tambah, sedangka masalah dapat dijadikan potensi apabila kita sebagai peneliti dapat
mendayagunakan dengan baik. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ditujnjukkan dengan data yang empirik. Data mengenai
potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, melainkan bisa berdasarkan laporan penelitian atau dokumentasi perorangan atau instansi tertentu yang
masih up to date. Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang
dapat digunakan sebagai bahan perencanaan produk yang diharapkan
Revisi Produk
Produksi Masal
Potensi dan Masalah
Pengumpulan data
Desain Produk
Validasi Desain
Revisi Desain
Ujicoba Produk
Revisi Produk
Ujicoba Pemakaian
mampu mengatasi masalah tersebut. Metode apa yang digunakan tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai. Hal ini
akan dijadikan dasar untuk membuat desain produk. Tahap selanjutnya adalah mendesain produk. Produk yang didesain harus diwujudkan dalam
gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.
Setelah itu, produk yang telah dibuat kemudian divalidasi. Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk
secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau
tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Masukan yang diperoleh dalam validasi dijadikan
bahan perbaikan agar produk yang didesain menjadi lebih baik. Produk yang telah diperbaiki dapat langsung diuji cobakan pada kelompok kecil
dan kelompok terbatas atau kelas. Pengujian efektivitas desain produk secara terbatas menunjukkan
perbedaan yang signifikan maka desain tersebut perlu direvisi agar dicek kembali kelemahannya dan segera diperbaiki. Setelah direvisi produk
tersebut perlu diuji coba dalam skala yang lebih luas. Revisi produk dilakukan apabila ketika pemakaian dalam skala luas terdapat kekurangan
dan kelemahan. Dalam uji coba pemakaian, produk sebaiknya selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk. Bila produk baru tersebut
dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian, maka produk tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapat diterapkan pada setiap lembaga pendidikan sesuai dengan produk pengembangannya.
Model Borg dan Gall serta model Sugiyono memiliki kekurangan dan kelebihan. Model Borg dan Gall membutuhkan subjek yang sangat
banyak dalam melakukan penelitian, meskipun demikian model ini memiliki detail tahapan yang lebih rinci sehingga memudahkan peneliti
dalam mengembangkan produk lebih maksimal dan optimal. Selain itu model ini lebih fleksibel tergantung waktu dan tidak harus semua langkah
dilaksanakan. Di sisi lain Sugiyono memaparkan model pengembangan yang lebih sederhana sehingga lebih mudah untuk dipahami. Sebaliknya
model ini tidak disusun secara rinci sehingga detail untuk instrumen yang disarankan untuk digunakan dalam pengembangan ini tidak dibahas secara
mendalam. Berdasarkan tinjauan kedua model ini, peneliti kemudian merumuskan model pengembangan baru yang lebih sesuai dengan
penelitian ini. Secara garis besar, model pengembangan baru hasil modifikasi
model Borg Gall dan model Sugiyono yang dihasilkan peneliti terdiri dari 5 langkah yang meliputi 1 analisis masalah, 2 pengumpulan data,
3 pengembangan produk, 4 validasi produk, 5 revisi produk hasil validasi. Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang
menghasilkan desain produk final berupa Lembar Kerja Siswa LKS. Berikut adalah bagan penelitian yang telah dimodifikasi.
Bagan 3.3 Langkah-Langkah Pengembangan Media LKS
Keterbatasan waktu dari peneliti dan juga dari pihak sekolah membuat peneliti membatasi sampai langkah lima. Keterbatasan dari
pihak peneliti antara lain peneliti harus mengejar deadline untuk menyelesaikan skripsi sebelum mengikuti Program Profesi Guru PPG,
LANGKAH I
Analisis kebutuhan Potensi dan masalah
Wawanara
LANGKAH II
Pengumpulan data Hasil wawancara
Kajian dokumen
LANGKAH III
Desain produk LKS Menyusun LKS
Tema KI-KD
Subtema Indikator
Tujuan Silabus
RPPTH Urutan isi
Strategi pembelajaran Kegiatan belajar
Sumber belajar Evaluasi
LANGKAH IV
Validasi ahli media LKS Evaluasi formatif
Hasil validasi ahli media LKS
LANGKAH V
Revisi desain
sedangkan dari pihak sekolah antara lain bahwa guru juga harus menyelesaikan kegiatan pembelajaran lainnya.
1. Potensi dan Masalah
Penelitian ini berawal dari adanya potensi dan masalah yang terdapat pada SDN Kalasan I. Sehubungan dengan penggalian potensi dan
masalah untuk mengetahui penyebab masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan di sekolah tersebut. Analisis kebutuhan dilakukan dengan
teknik wawancara secara langsung. Wawancara dilakukan pada tanggal 29 Juni 2015 pukul 10.20 WIB di ruang kelas II SDN Kalasan I, dengan Ibu
E. C sebagai narasumber. Wawancara dilakukan agar peneliti mengetahui lebih dalam
mengenai masalah yang terjadi dan potensi yang dapat dikembangkan dari masalah tersebut, dan mengetahui sejauh mana pemahaman guru dalam
membuat lembar kerja siswa menggunakan pendekatan saintifik dengan dasar kurikulum 2013. Wawancara dilakukan dengan harapan peneliti
dapat mengembangkan lembar kerja siswa dengan pendekatan saintifik berbasis kurikulum 2013 sesuai harapan guru.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dihasilkan diperoleh melalui hasil wawancara dengan guru kelas II. Data tersebut digunakan sebagai bahan
pertimbangan dan referensi dalam perencanaan produk. Pengembangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
produk selain berdasarkan hasil wawancara, peneliti juga melakukan studi pustaka sebagai bahan pertimbangan.
3. Desain Produk
Desain produk dimulai dengan menentukan desain awal LKS. Penentuan tema, memilih KI-KD, memilih sub tema. Pemilihan subtema
dilakukan berdasarkan pemetaan KI-KD. Pemetaan KI-KD ini kemudian dijadikan patokan dalam menyusun silabus. Silabus kemudian dijadikan
patokan dalam pembuatan RPPTH. RPPTH dibuat dengan menggunakan pendekatan saintifik dan mengacu kurikulum 2013.
RPPTH dijadikan
patokan dalam
menentukan strategi
pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan merancang kegiatan belajar, menentukan sumber belajar dan menentukan alat penilaian. Penilaian
dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja siswa, berupa penilaian autentik. Dengan demikian, guru dapat menilainya melalui proses dan
hasilnya. Setelah semuanya dikerjakan, maka tahap selanjutnya adalah
menyusun LKS. Struktur LKS perlu diperhatikan dengan cermat. LKS yang dibuat terdiri dari enam komponen, yaitu komponen LKS harus
lengkap, 2. LKS disusun dengan Bahasa yang singkat, sederhana, dan
sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, LKS disusun memungkinkan tercapainya indikatortujuan pembelajaran,
LKS disusun dapat memberikan pertanyaan kepada siswa untuk menalar proses
berpikir logis dan sistematis, LKS disusun dengan mengintegrasikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
beberapa mata pelajaran, LKS disusun dengan tampilan menarik dan dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang aktif serta menyenangkan.
4. Validasi Ahli
Produk yang dikembangkan divalidasi oleh empat pakar kurikulum yang kompeten. Validator ahli tersebut terdiri dari dua pakar kurikulum
SD 2013 dan dua guru SD kelas II. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian terkait produk yang
dikembangkan peneliti. Kritik dan saran tersebut akan digunakan sebagai bahan perbaikan produk yang akan dikembangkan.
5. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan setelah mendapatkan kritikan dan saran dari validator. Peneliti melakukan revisi berdasarkan hasil validasi dengan
memperbaiki kekurangan dari produk yang telah divalidasi oleh validator. Hasil revisi dari produk akan menjadi desain produk akhir yang
dikembangkan peneliti menggunakan pendekatan saintifik mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas II SD.
C. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
D. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 dan Media LKS
Untuk mendapatkan produk pengembangan Lembar Kerja Siswa menggunakan pendekatan saintifik yang layak, hasil Validasi dilakukan oleh
ahli media LKS yang terdiri dari dua validator ahli. Validator memberikan komentar dan saran pada LKS yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan
revisi LKS menggunakan pendekatan saintifik yang lebih baik. Selain itu peneliti juga melibatkan guru kelas II sekolah dasar untuk mendapat hasil
yang maksimal dan untuk mengetahui kualitas dan kesesuaian antara LKS
No Kegiatan
Bulan Jun
i Juli
A gust
us Septe
m ber
O ktob
er N
ovem be
r
D es
em b
er Janu
ari Februar
i Mar
et
1 Analisis masalah
2 Pengumpulan Data
3 Menentukan tema
4 Menentukan KI-KD-
Subtema 5
Merumuskan indikator dan tujuan
pembelajaran
6 Menyusun silabus
dan RPPTH
7 Menyusun materi,
menyusun sumber belajar, menyusun
penilaian
8 Menyusun LKS
8 Validasi produk
9 Analisis data validasi
ahli 10
Revisi Desain 11. Pembuatan Artikel
yang dikembangkan dengan tingkat perkembangan siswa saat ini. Kritik dan saran yang diberikan guru akan dijadikan sebagai bahan acuan dalam
memperbaiki LKS menjadi lebih baik.
E. Instrumen Penelitian