Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk

sedangkan dari pihak sekolah antara lain bahwa guru juga harus menyelesaikan kegiatan pembelajaran lainnya.

1. Potensi dan Masalah

Penelitian ini berawal dari adanya potensi dan masalah yang terdapat pada SDN Kalasan I. Sehubungan dengan penggalian potensi dan masalah untuk mengetahui penyebab masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan di sekolah tersebut. Analisis kebutuhan dilakukan dengan teknik wawancara secara langsung. Wawancara dilakukan pada tanggal 29 Juni 2015 pukul 10.20 WIB di ruang kelas II SDN Kalasan I, dengan Ibu E. C sebagai narasumber. Wawancara dilakukan agar peneliti mengetahui lebih dalam mengenai masalah yang terjadi dan potensi yang dapat dikembangkan dari masalah tersebut, dan mengetahui sejauh mana pemahaman guru dalam membuat lembar kerja siswa menggunakan pendekatan saintifik dengan dasar kurikulum 2013. Wawancara dilakukan dengan harapan peneliti dapat mengembangkan lembar kerja siswa dengan pendekatan saintifik berbasis kurikulum 2013 sesuai harapan guru.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dihasilkan diperoleh melalui hasil wawancara dengan guru kelas II. Data tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan dan referensi dalam perencanaan produk. Pengembangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI produk selain berdasarkan hasil wawancara, peneliti juga melakukan studi pustaka sebagai bahan pertimbangan.

3. Desain Produk

Desain produk dimulai dengan menentukan desain awal LKS. Penentuan tema, memilih KI-KD, memilih sub tema. Pemilihan subtema dilakukan berdasarkan pemetaan KI-KD. Pemetaan KI-KD ini kemudian dijadikan patokan dalam menyusun silabus. Silabus kemudian dijadikan patokan dalam pembuatan RPPTH. RPPTH dibuat dengan menggunakan pendekatan saintifik dan mengacu kurikulum 2013. RPPTH dijadikan patokan dalam menentukan strategi pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan merancang kegiatan belajar, menentukan sumber belajar dan menentukan alat penilaian. Penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja siswa, berupa penilaian autentik. Dengan demikian, guru dapat menilainya melalui proses dan hasilnya. Setelah semuanya dikerjakan, maka tahap selanjutnya adalah menyusun LKS. Struktur LKS perlu diperhatikan dengan cermat. LKS yang dibuat terdiri dari enam komponen, yaitu komponen LKS harus lengkap, 2. LKS disusun dengan Bahasa yang singkat, sederhana, dan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, LKS disusun memungkinkan tercapainya indikatortujuan pembelajaran, LKS disusun dapat memberikan pertanyaan kepada siswa untuk menalar proses berpikir logis dan sistematis, LKS disusun dengan mengintegrasikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI beberapa mata pelajaran, LKS disusun dengan tampilan menarik dan dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang aktif serta menyenangkan.

4. Validasi Ahli