pembelajaran yang bervariasi dan mengaktifkan peserta didik. d. Merumuskan Indikator Keberhasilan Belajar
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik, dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang
terukurdanatau dapat diobservasi. e. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator.
f. Menentukan Alokasi Waktu Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu mataa pelajaran perminggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. g. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek danatau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik,
narasumber, serta lingkungan fisik, alam,sosial dan budaya. Format silabus menurut Muslich 2007: 30-37 paling tidak memuat sembilan
komponen yaitu : 1.
Komponen Identifikasi 2.
Komponen Standar Kompetensi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Komponen Kompetensi Dasar
4. Komponen Materi Pokok
5. Komponen Pengalaman Belajar
6. Komponen Indikator
7. Komponen Jenis Penilaian
8. Komponen Alokasi Waktu
9. Komponen Sumber Belajar
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Tugas guru dalam kaitannya dengan dokumen kurikulum adalah membuat rencana pembelajaran yang akan dijadikan pedoman pelaksanaan pembelajaran dan pembentukan
kompetensi peserta didik. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di
kelas. Berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran inilah seorang guru baik yang menyusun RPP itu sendiri maupun yang bukan diharapkan bisa menerapkanpembelajaraan
secara terprogram. Karena itu, RPP harus mempunyai daya terap yang tinggi Muslich,
2007 : 53.
1 RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam
upaya mencapai KD. 2
Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis.
3 RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih. 4
Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
Menurut Muslich 2007:46 langkah yang patut dilakukan guru dalam penyusunan RPP, yaitu:
1 Ambillah satu unit pembelajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran.
2 Tulis standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam unit tersebut.
3 Tentukan indikator untuk mencapai kompetensi dasar tersebut.
4 Tentukan alokasi waktu yang diperlukan untuk mecapai indikator tersebut.
5 Rumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut.
6 Tentukan materi pembelajaran yang akan diberikandikenakan kepada siswa
untukmencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. 7
Pilihlah metode pembelajaran yang dapat mendukung sifat materi dan tujuan pembelajaran.
8 Susunlah langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada setiap satuan rumusan tujuan
pembelajaran, yang bisa dikelompokkan menjadi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
9 Jika alokasi waktu untuk mencapai satu kompetensi dasar lebih dari 2 dua jam
pelajaran, bagilah langkah-langkah pembelajaran menjadi lebih dari satu pertemuan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pembagian setiap jam pertemuan bisa didasarkan pada satuan tujuan pembelajaran atau sifattipejenis materi pembelajaran.
10 Sebutkan sumbermedia belajar yang akan digunakan dalam pembelajaran secara
konkretdan untuk setiap bagianunit pertemuan. Tentukan teknik penilaian, bentuk dan contoh instrumen penilaian yang akan digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi
dasar atau tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai: A Jenis penelitian, B Subyek penelitian, C Sumber data, D Teknik pengumpulan data, E Instrumen penelitian,
F Teknis analisis data. Berikut diuraikan keenam bagian metode penelitian tersebut.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian dengan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan
angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan tersebut Moleong, 2006 : 7. Penelitian kualitatif
menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan
dengan kenyataan ganda. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan
diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi Moleong, 1989 : 6. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis nilai-nilai
moral yang terkandung dalam novel Warung Bu Sastro Tidak Rugi Berbisnis dengan Hati karya Pauline Leander.
B. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Judul Buku
: Warung Bu Sastro Tidak Rugi Berbisnis Dengan Hati PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengarang : Pauline Leander
Tebal Buku : 295 halaman
Tahun Terbit : 2012
Penerbit : Kompas Gramedia
C. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti di dalam menggunakan metode pengumpulan data Arikunto, 2005 : 101. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah
manusia, yaitu peneliti sendiri. Peneliti mengumpulkan data dengan cara mengutip dan mengambil dari novel Warung Bu Sastro Tidak Rugi Berbisnis dengan Hati karya Pauline
Leander.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data, hal-hal yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut. 1.
Membaca keseluruhan isi novel Warung Bu Sastro Tidak Rugi Berbisnis dengan Hati karya Pauline Leander.
2. Menemukan dan menandai kata atau kalimat yang mengandung unsur intrinsik dan
kata atau kalimat yang mengandung nilai moral dalam novel Warung Bu Sastro Tidak Rugi Berbisnis dengan Hati karya Pauline Leander.
3. Menyalin kata atau kalimat yang mengandung unsur intrinsik dan kata atau kalimat
yang mengandung nilai moral. 4.
Mengelompokkan kata atau kalimat berdasarkan unsur intrinsiknya tokoh, penokohan, dan latar dan kata atau kalimat berdasarkan jenis nilai moralnya.
E. Langkah-langkah Analisis Data
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Mengaitkan hasil penelitian dengan pembelajaran di SMA yaitu kelas XI. 2.
Menyusun hasil temuan mengenai nilai-nilai moral dalam novel Warung Bu Sastro Tidak Rugi Berbisnis Dengan Hati karya Pauline Leander berdasarkan urutannya
dengan menggunakan bahasa yang runtut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Dalam bab empat ini akan dideskripsikan hasil analisis secara keseluruhan yang dikelompokkan menjadi tiga bagian. Hasil penelitian tersebut meliputi 1 analisis unsur
tokoh, penokohan, dan latar dalam novel Warung Bu Sastro Tidak Rugi Berbisnis dengan Hati, 2 analisis nilai moral dalam novel Warung Bu Sastro Tidak Rugi Berbisnis dengan
Hati karya Pauline Leander, 3 relevansinya sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester 2.
Pada penelitian ini peneliti menganalisis unsur intrinsik di anataranya 1 tokoh dan penokohan yang terdiri dari tokoh utama dan tokoh tambahan, 2 latar yang terdiri dari
latar waktu, latar tempat, dan latar sosial. Kemudian peneliti menganalisis tujuh nilai moral yang terdiri dari 1 kejujuran, 2 nilai-nilai otentik, 3 kesediaan untuk bertanggung
jawab, 4 kemandirian moral, 5 keberanian moral, 6 kerendahan hati, 7 realitas dan kritis.
B. Analisis Data
1. Sinopsis Novel
Suatu hari, Toko Luwes diputuskan oleh Pemerintah Daerah Bandung untuk ditutup. Toko Luwes merupakan tempat bekerja Pak Sastro selama puluhan tahun lamanya.
Dengan begitu, Pak Sastro dan istrinya harus memikirkan jalan keluar untuk mencari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penghasilan baru, melihat Bapak sebagai satu-satunya tulang punggung keluarga. Namun mereka bingung akan membuka usaha apa dengan uang pesangon yang diterima Bapak,
sedangkan kedua anaknya, Kang Asep dan Mono masih membutuhkan biaya sekolah serta untuk kebutuhan lainnya. Doa setiap malam selalu Ibu dan Pak Sastro panjatkan, berharap
Tuhan segera memberikan jalan keluarnya. Sampai pada akhirnya, datang Dasman yang juga lulusan ITB jurusan Arsitek yang menyarankan Ibu untuk membuka warung makan
dengan model Tionghoa, yaitu mematok harga sedikit lebih murah dari warung sayur lainnya pada setiap menunya.
Usaha warung sayur Bu Sastro yang awalnya hanya menyediakan menu sayur dan lauk saja, akhirnya mulai menyediakan nasi dan beragam menu baru. Hal ini dimulai ketika
Simbolon memaksa dimasakkan lauk beserta nasi untuknya beserta ke-12 teman indekosnya. Bu Sastro menganggapbahwa inilah kiat baru usaha warung sayurnya.
Semenjak itulah, warung Bu Sastro setiap harinya menyediakan nasi, lauk, dan beragam menu lainnya. Seiring berjalannya waktu, warung Bu Sastro mulai mengalami peningkatan,
salah satunya dikarenakan pengelolaan atau metode yang dijalankan terbilang unik. Bu Sastro senantiasa menyediakan rumah, tangan dan kaki, bahkan telinga, dan terutama
hatinya bagi setiap pelanggan yang hadir di warungnya yang mayoritas mahasiswa itu. Perjuangan di dalam menjalankan bisnisnya sama sekali tidak ringan, namun semua
tantangan senantiasa dihadapinya dengan disertai doa, cinta, dan kasih.
2. Tokoh
Peneliti mengidentifikasi ada 6 tokoh dalam novel Warung Bu Sastro Tidak Rugi Berbisnis dengan Hati ini.