Jenis Penelitian Sumber Data

penghasilan baru, melihat Bapak sebagai satu-satunya tulang punggung keluarga. Namun mereka bingung akan membuka usaha apa dengan uang pesangon yang diterima Bapak, sedangkan kedua anaknya, Kang Asep dan Mono masih membutuhkan biaya sekolah serta untuk kebutuhan lainnya. Doa setiap malam selalu Ibu dan Pak Sastro panjatkan, berharap Tuhan segera memberikan jalan keluarnya. Sampai pada akhirnya, datang Dasman yang juga lulusan ITB jurusan Arsitek yang menyarankan Ibu untuk membuka warung makan dengan model Tionghoa, yaitu mematok harga sedikit lebih murah dari warung sayur lainnya pada setiap menunya. Usaha warung sayur Bu Sastro yang awalnya hanya menyediakan menu sayur dan lauk saja, akhirnya mulai menyediakan nasi dan beragam menu baru. Hal ini dimulai ketika Simbolon memaksa dimasakkan lauk beserta nasi untuknya beserta ke-12 teman indekosnya. Bu Sastro menganggapbahwa inilah kiat baru usaha warung sayurnya. Semenjak itulah, warung Bu Sastro setiap harinya menyediakan nasi, lauk, dan beragam menu lainnya. Seiring berjalannya waktu, warung Bu Sastro mulai mengalami peningkatan, salah satunya dikarenakan pengelolaan atau metode yang dijalankan terbilang unik. Bu Sastro senantiasa menyediakan rumah, tangan dan kaki, bahkan telinga, dan terutama hatinya bagi setiap pelanggan yang hadir di warungnya yang mayoritas mahasiswa itu. Perjuangan di dalam menjalankan bisnisnya sama sekali tidak ringan, namun semua tantangan senantiasa dihadapinya dengan disertai doa, cinta, dan kasih.

2. Tokoh

Peneliti mengidentifikasi ada 6 tokoh dalam novel Warung Bu Sastro Tidak Rugi Berbisnis dengan Hati ini. 1. Pak Sastro Suami Bu Sastro; bapak Kang Asep dan Mono; dulu karyawan Toko Luwes. 2. Bu Sastro Istri Pak Sastro; ibu Kang Asep dan Mono; pemilik warung makan. 3. Kang Asep Anak sulung Pak Sastro dan Bu Sastro yang suka dengan kerajinan; kakak Mono. 4. Mono Anak bungsu Pak Sastro dan Bu Sastro. 5. Dasman Mahasiswa Arsitektur ITB yang berasal dari Padang; selama kuliah pernah dimasakkan Bu Sastro selama 5 tahun. 6. Simbolon Mahasiswa di salah satu akademi di Jalan Sawunggaling; indekos di RT 05 bersama 12 temannya; dimasakkan Bu Satro setiap harinya untuk dirinya dan 12 teman- teman indekosnya. Dari identifikasi tokoh-tokoh di atas, peneliti mengelompokkan tokoh-tokoh tersebut ke dalam dua kelompok, yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. Pengelompokkan ini berdasarkan tingkat pentingnya tokoh atau peranan tokoh-tokoh tersebut dalam novel Warung Bu Sastro Tidak Rugi Berbisnis Dengan Hati. Berdasarkan analisis yang dilakukan pula, tokoh utama dalam novel Warung Bu Sastro Tidak Rugi Berbisnis Dengan Hati adalah Bu Sastro adalah tokoh yang mendapatkan porsi paling banyak dalam penceritaan serta perhatian dari pengarang. Penceritaan tokoh Bu Sastro dapat dikatakan mendominasi

Dokumen yang terkait

Nilai moral dalam novel surga cinta vanesa karya miftahul asror malik dan relevansinya dengan pembelajaran sastra di SMA

3 34 0

Nilai moral tokoh aku dalam novel Bukan Pasarmalam karya Pramoedya Ananta Toer dan relevansinya dengan pembelajaran bahasa dan sastra indonesia di SMA

11 71 92

NILAI MORAL DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM Nilai Moral dalam Novel Rindu Karya Tere Liye: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

1 17 16

NILAI MORAL DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM Nilai Moral dalam Novel Rindu Karya Tere Liye: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

5 47 12

Nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata dan relevansinya dengan pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester II.

0 3 154

Nilai-nilai moral dalam novel Pertempuran 2 Pemanah : Arjuna-Karna Karya Pitoyo Amrih (suatu tinjauan sosiologi sastra) dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XI.

0 2 158

Nilai patriotisme dalam novel Sang Patriot karya Irma Devita dan relevansinya dengan pembelajaran Sastra di kelas XII SMA semester II (tinjauan.

15 103 160

Nilai moral dalam novel Batas Antara Keinginan dan Kenyataan karya Akmal Nasery Basral ditinjau dari aspek sosiologi sastra serta relevansinya terhadap pembelajaran sastra di SMA kelas XII semester II.

1 5 192

Nilai nilai pendidikan karakter dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata dan relevansinya dengan pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester II

1 40 152

NILAI-NILAI MORAL PADA NOVEL ATHIRAH KARYA ALBERTHIENE ENDAH DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

0 2 12