guru yang baik dan berkompeten harus bisa menampilkan sikap positif dalam keseluruhan tugasnya, mampu menghayati dan memahami dirinya
dengan baik, dan mampu menunjukkan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para siswanya. Dengan demikian diharapkan siswa akan
merasa senang dengan guru tersebut dan simpati, sehingga akan terjalin hubungan yang baik pula antara guru dan siswa dan prestasi belajar pun
juga akan semakin baik.
3. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Sosial Terhadap
Prestasi Belajar Akuntansi
Berdasarkan analisis data pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi sosial terhadap prestasi belajar akuntansi dapat diketahui bahwa f hitung
untuk uji signifikansi terhadap model regresi sederhana adalah sebesar 2,961 dan F tabel sebesar 4,04. Maka hipotesis ditolak karena F hitung
F tabel berarti model regresi tersebut tidak dapat digunakan untuk memprediksi nilai variabel prestasi belajar akuntansi. Sedangkan t hitung
untuk uji signifikansi koefisien regresi sederhana sebesar 1,720 dan t tabel sebesar 2,0106. Maka hipotesis ditolak karena 1,720 2,0106, hal ini
berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi sosial terhadap prestasi belajar akuntansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari persepsi siswa tentang kompetensi sosial terhadap
prestasi belajar akuntansi, jadi dapat diartikan bahwa tinggi rendahnya
prestasi belajar akuntansi tidak dapat diprediksi dari tinggi rendahnya persepsi siswa tentang kompetensi sosial.
Deskripsi tentang kompetensi sosial menunjukkan bahwa bahwa guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid-
muridnya maupun dengan teman sesama guru, dengan kepala sekolah, dengan pegawai tata usaha, dan tidak lupa juga dengan anggota
masyarakat di lingkungan Suharsimi Arikunto, 1990: 239. Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki prestasi belajar yang baik. Menurut Tirtonegoro 1984: 43 prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalah bentuk angka, huruf, atau kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik dalam
periode tertentu. Hasil temuan ini tidak sejalan dengan kerangka berfikir yang
menyatakan bahwa Kompetensi guru merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena semakin kompeten guru
maka akan semakin pandai pula guru tersebut dalam menarik perhatian siswa untuk menyukai mata pelajaran yang diampunya, sehingga siswa
akan menjadi lebih semangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan belajar sendiri sehingga pada akhirnya prestasi atau hasil belajarnya juga
akan semakin meningkat. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan kerangka berfikir. Persepsi
siswa tentang kompetensi sosial tidak berpengaruh terhadap prestasi
belajar akuntansi. Oleh karena itu, diduga ada faktor yang lebih dominan terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut antara
lain 1 faktor internal misalnya kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, dan sebagainya. 2 faktor eksternal; misalnya kebersihan rumah,
lingkungan, udara yang panas, dan sebagainya Roestiyah, 1982:159. Dalam dunia pendidikan seorang guru memiliki peranan yang sangat
penting dalam kegiatan belajar mengajar, maka dalam hal ini diharapkan guru mampu menjalin hubungan yang lebih baik lagi dengan berbagai
pihak, baik itu di lingkungan pendidikan maupun di luar dunia pendidikan dalam hal ini masyarakat luas. Kemampuan ini sangat diperlukan agar
tercipta suatu hubungan yang harmonis dan baik dimanapun guru tersebut berada dan dengan siapapun guru tersebut berhubungan, selain itu guru
juga perlu berpartisipasi aktif baik dilingkungan formal maupun informal.
4. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Terhadap