7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoretik
1. Pengertian Persepsi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995: 759 persepsi dapat diartikan sebagai tanggapan langsung dari sesuatu atau sebagai suatu
proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Jadi persepsi siswa adalah suatu tanggapan langsung dari seorang siswa tentang
sesuatu hal. Menurut Sugihartono 2007: 8 persepsi merupakan proses untuk
menerjemahkan atau menginterpretasikan stimulasi yang masuk dalam alat indera.
Nursalam 1998: 49 berpendapat persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami setiap orang di dalam memahami informasi
tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Sedangkan Daviddof 1981: 232
mendefinisikan persepsi sebagai proses untuk mengorganisir dan menghubungkan data-data indera kita untuk mengembangkan sedemikian
rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita termasuk sadar akan diri sendiri.
2. Pengertian Belajar
a. Belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah ilmu
pengetahuan Nasution, 1974. b.
Lester D. Crow dan Alice Crow 1958, mengartikan belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru.
c. Gage 1984, mengartikan belajar sebagai suatu proses di mana
organisma berubah perilakunya. d.
Di Vesta dan Thompson 1970, mendefinisikan belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap sebagai hasil dari
pengalaman. e.
Cronbach Sardiman, 1986: 22, mendefinisikan belajar: learning is shown by a change in behavior as a result of experience belajar
ditunjukkan oleh suatu perubahan dalam perilaku individu sebagai hasil pengalamannya.
f. Harold Spears Sardiman, 1986: 22, mengatakan bahwa: learning is to
observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction belajar adalah untuk mengamati, membaca, meniru,
mencoba sendiri sesuatu, mendengarkan, mengikuti arahan. g.
Geoch Sardiman, 1986: 22, menegaskan bahwa: learning is a change in performance as result of practice. belajar adalah suatu
perubahan di dalam unjuk kerja sebagai hasil praktik. h.
Ratna Willis Dahar 1988: 25-26, belajar didefinisikan sebagai perubahan perilaku yang diakibatkan oleh pengalaman.
i. Moh. Surya 1997 : belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. j.
Witherington 1952 : belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk
keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. k.
Hilgard 1962 : belajar adalah proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatu situasi.
l. Sardiman 1986:22-23 memberikan beberapa pengertian tentang
belajar yaitu sebagai berikut: 1
Belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan tapi juga
berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri.
2 Belajar dalam arti luas merupakan kegiatan psiko-fisik menuju
perkembangan pribadi seutuhnya. 3
Belajar dalam arti sempit adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju
terbentuknya kepribadian seutuhnya. 4
Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang berarti
menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap, dan perubahan ini bersifat konstan dan berbekas Winkel dalam Psikologi
Pengajaran; 1996: 36. Sementara, Departemen Pendidikan Nasional
Depdiknas, 2003 mendefinisikan “belajar” sebagai proses membangun makna atau pemahaman terhadap informasi danatau pengalaman. Proses
membangun makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau bersama orang lain. Proses itu disaring dengan persepsi, pikiran
pengetahuan awal, dan perasaan siswa. Belajar bukanlah proses menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru. Hal ini terbukti,
yakni hasil ulangan para siswa berbeda-beda padahal mendapat pengajaran yang sama, dari guru yang sama, dan pada saat yang sama. Mengingat
belajar adalah kegiatan aktif siswa, yaitu membangun pemahaman, maka partisipasi guru jangan sampai merebut otoritas atau hak siswa dalam
membangun gagasannya. Dari berbagai pengertian yang disampaikan oleh para ahli di atas maka
belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku menuju perkembangan manusia seutuhnya dan suatu proses membangun
gagasanpemahaman sendiri untuk berbuat, berpikir, berinteraksi sendiri secara lancar dan termotivasi tanpa hambatan guru, baik melalui
pengalaman mental, pengalaman fisik, maupun pengalaman sosial.
3. Prestasi Belajar