5. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik,
Kepribadian, Sosial, dan Profesional Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi
Berdasarkan analisis data tentang pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional terhadap
prestasi belajar akuntansi dapat diketahui bahwa F hitung untuk uji signifikansi terhadap model regresi sederhana adalah sebesar 0,796 dan F
tabel sebesar 2,58. Maka hipotesis ditolak karena F hitung F tabel, hal ini berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa
tentang kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional terhadap prestasi belajar akuntansi.
Harga koefisien
, 4
, 3
, 2
, 1
R sebesar 0,257 dengan koefisien determinasi R²
sebesar 0,066, hal ini berarti bahwa persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional benar-benar tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi.
Deskripsi tentang kompetensi pedagogik menunjukkan bahwa sebagian besar persepsi siswa dikategorikan baik. Kompetensi pedagogic
diartikan sebagai kebulatan pengetahuan knowledge, ketrampilan
teaching skill, serta sikap karakter berupa kecerdasan, kreativitas dan komitmen dalam menjalankan tugas sebagai corong pendidikan.
Deskripsi tentang kompetensi kepribadian menunjukkan bahwa guru harus memiliki sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi
sumber indentifikasi bagi subjek Suharsimi Arikunto, 1990: 239. Deskripsi tentang kompetensi sosial menunjukkan bahwa bahwa guru
harus memiliki kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid- muridnya maupun dengan teman sesama guru, dengan kepala sekolah,
dengan pegawai tata usaha, dan tidak lupa juga dengan anggota masyarakat di lingkungan Suharsimi Arikunto, 1990: 239.
Deskripsi tentang kompetensi profesional menunjukkan bahwa guru harus memiliki pengetahuan yang luas serta dalam tentang subyek matter
bidang studi yang diajarkan serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoretik, mampu memilih metode yang
tepat, serta mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar Suharsimi Arikunto, 1990: 239.
Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki prestasi belajar yang baik. Menurut Tirtonegoro 1984: 43
prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalah bentuk angka, huruf, atau kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik dalam periode tertentu.
Dari uraian di atas dijelaskan bahwa kompetensi keguruan yang baik akan menimbulkan hubungan yang baik, dan pada akhirnya akan
menyebabkan prestasi belajar juga baik. Namun setelah dilakukan
perhitungan ternyata persepsi siswa tentang kompetensi keguruan tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar, karena prestasi belajar tidak hanya
dipengaruhi oleh kompetensi keguruan tetapi diduga ada faktor lain yang mempengaruhi yaitu motivasi balajar, minat, sarana dan prasarana, dan
kedisplinan, selain itu juga ada faktor lain yaitu faktor internal misalnya kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, dan sebagainya dan faktor
eksternal; misalnya kebersihan rumah, lingkungan, udara yang panas, dan sebagainya Roestiyah, 1982:159.
Sebagai seorang guru yang benar-benar kompeten selain mengajarkan materi guru juga diharapkan harus bisa menciptakan susana belajar
mengajar yang menyenangkan dan komunikatif, sehingga akan tercipta hubungan yang baik antara guru dan murid, maka siswa akan senang
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran serta lebih terrmotivasi untuk belajar lebih giat lagi, dengan demikian prestasi belajarnya juga akan
semakin baik.
106
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN