menunjukkan bahwa jika ada penambahan 1 satuan kompetensi sosial maka prestasi belajar akan meningkat sebesar 1,821, koefisien regresi
X4 sebesar -0,282 menunjukkan bhawa jika ada penambahan 1 satuan kompetensi profesional maka prestasi belajar akan meningkat sebesar
– 0,282. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional maka nilai prestasi belajar akuntansinya juga semakin tinggi, begitu puka sebaliknya.
e Uji Signifikansi Terhadap Persamaan Regresi ganda
Uji signifikansi terhadap model regresi ganda menggunakan uji F dengan taraf signifikansi 5, dk pembilang = 4 dan dk penyebut 45.
Besarnya F hitung adalah 0,796 sedangkan besarnya F tabel adalah 2,58, maka dapat disimpulkan bahwa F hitung F tabel. Hal ini berarti
tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional terhadap prestasi belajar akuntansi.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik Terhadap
Prestasi Belajar Akuntansi
Berdasarkan analisis data pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi dapat diketahui bahwa F
hitung untuk uji signifikansi terhadap model regresi sederhana adalah
sebesar 1,489 dan F tabel sebesar 4,04. Maka hipotesis ditolak karena F hitung F tabel berarti model regresi tersebut tidak dapat digunakan untuk
memprediksi nilai variabel prestasi belajar akuntansi. Sedangkan t hitung untuk uji signifikansi koefisien regresi sederhana sebesar 1,217 dan t tabel
sebesar 2,0106. Maka hipotesis ditolak karena 1,217 2,0106, hal ini berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh
yang signifikan dari persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi, jadi dapat diartikan bahwa tinggi
rendahnya prestasi belajar akuntansi tidak dapat diprediksi dari tinggi rendahnya persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik.
Deskripsi tentang kompetensi pedagogik menunjukkan bahwa sebagian besar persepsi siswa dikategorikan baik. Kompetensi pedagogik
diartikan sebagai kebulatan pengetahuan knowledge, ketrampilan
teaching skill, serta sikap karakter berupa kecerdasan, kreativitas dan komitmen dalam menjalankan tugas sebagai corong pendidikan.
Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki prestasi belajar yang baik. Menurut Tirtonegoro 1984: 43
prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalah bentuk angka, huruf, atau kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik dalam periode tertentu.
Hasil temuan ini tidak sejalan dengan kerangka berfikir yang menyatakan bahwa Kompetensi guru merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena semakin kompeten guru maka akan semakin pandai pula guru tersebut dalam menarik perhatian
siswa untuk menyukai mata pelajaran yang diampunya, sehingga siswa akan menjadi lebih semangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan
belajar sendiri sehingga pada akhirnya prestasi atau hasil belajarnya juga akan semakin meningkat.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan kerangka berfikir. Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik tidak berpengaruh terhadap prestasi
belajar akuntansi. Oleh karena itu, diduga ada faktor lain yang lebih dominan terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut
antara lain 1 faktor internal misalnya kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, dan sebagainya. 2 faktor eksternal; misalnya kebersihan rumah,
lingkungan, udara yang panas, dan sebagainya Roestiyah, 1982:159. Seorang guru memiliki peran yang sangat besar dalam proses belajar
mengajar dikelas. Mereka tidak hanya bertugas menyampaikan materi pelajaran saja, tetapi juga mencari cara agar materi yang disampaikan
dapat diterima siswa dengan baik. Guru harus dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan dan komunikatif. Mereka juga harus
bisa menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang menarik. Dengan suasana belajar mengajar yang seperti ini diharapkan hubungan guru
dengan murid akan menjadi semakin baik, sehingga para siswa akan lebih bersemangat dalam belajar.
2. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Terhadap