Arti penting belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

9 Belajar secara umum dapat didefinisikan sebagai kegiatan dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Prestasi menurut W.S Winkel merupakan bukti usaha yang dicapai W.S Winkel, 1989:324. Jadi prestasi belajar berhubungan dengan seberapa jauh penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang ditunjukkan dengan nilai hasil evaluasi atau test. Prestasi belajar adalah kemampuan, ketrampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal Arifin, 1988:3. Bagi seseorang prestasi belajar dalam tingkat dan jenis tertentu akan memberikan kepuasan dalam hidupnya. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, prestasi belajar diukur dengan menggunakan evaluasi. Prestasi belajar berfungsi sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dicapai siswa, lambang pemuasan hasrat ingin tahu, bahan informasi dalam inovasi pendidikan dengan asumsi prestasi belajar dapat mendorong siswa memperoleh ilmu pengetahuan, indikator intern dan ekstern dalam institusi pendidikan, dan indikator daya serap anak didik Dimyati Mahmud, 1990:46.

2. Arti penting belajar

Belajar adalah key term istilah kunci yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam belajar. 10 E.L Thorndike meramalkan, jika kemampuan belajar umat manusia dikurangi setengahnya saja maka peradapan yang ada sekarang tak akan berguna bagi generasi mendatang. Belajar juga memainkan peranan penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok umat manusia bangsa di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat diantara bangsa- bangsa lainnya yang lebih dahulu maju karena belajar.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

a. Faktor internal factor dari dalam siswa, yakni kondisikeadaan jasmani dan rohani siswa. 1 Aspek fisiologis Aspek fisiologis ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: keadaan tonus jasmani pada umumnya dan keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsi-fungsi panca indera. Keadaan tonus jasmani pada umumnya dapat dikatakan melatar belakangi aktivitas belajar; keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan yang kurang segar; keadaan yang lelah akan lain pengaruhnya daripada yang tidak lelah. Baiknya fungsi panca indera merupakan syarat dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik. 2 Aspek psikologis Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dalam kualitas perolehan pembelajaran siswa. Faktor-faktor rohaniah pada umumnya, yaitu : 11 - Inteligensi siswa Inteligensi siswa pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat Reber, 1988. - Sikap siswa Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons respons tendency dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. - Bakat siswa Bakat aptitude adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang Chaplin, 1972; Reber, 1988. - Minat siswa Minat interest berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. - Motivasi siswa Motivasi berarti pemasok daya energizer untuk bertingkah laku secara terarah Gleitman, 1986; Reber, 1988. Arder N. Frandsen mengatakan bahwa hal yang mendorong seseorang untuk belajar itu adalah sebagai berikut: 12  Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas;  Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju;  Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati orang tua, guru, dan teman-teman;  Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetisi;  Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran;  Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar. Frandsen, 1961, p.216. Maslow menurut Frandsen, 1961, p. 234 mengemukakan motif- motif untuk belajar itu ialah :  Adanya kebutuhan fisik;  Adanya kebutuhan rasa aman, bebas dari kekhawatiran;  Adanya kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dalam hubungan dengan orang lain;  Adanya kebutuhan untuk mendapat kehormatan dari masyarakat;  Sesuai dengan sifat untuk mengemukakan atau mengetengahkan diri. 13 b. Faktor eksternal factor dari luar siswa, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa Faktor eksternal siswa terdiri atas dua macam, yakni : 1 Lingkungan social, lingkungan social sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Yang termasuk lingkungan social siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Lingkungan social yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri. 2 Lingkungan nonsosial, faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Mengenai waktu yang disenangi untuk belajar study time preference seperti pagi atau sore hari, seorang ahli bernama J. Bigger 1980 berpendapat bahwa belajar pada pagi hari lebih efektif daripada belajar pada waktu-waktu lainnya. c. Faktor pendekatan belajar Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu Lawson, 1991. 14

4. Evaluasi prestasi belajar

Dokumen yang terkait

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Prestasi Belajar, Motivasi Belajar, Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua

0 1 19

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar, prestasi belajar, dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

1 9 151

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

0 3 152

Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua, pendapatan orang tua, lingkungan sosial, dan prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

0 1 139

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar siswa dan motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi : studi kasus pada siswa kelas III SMA Negeri 1 Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta.

1 7 160

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, jenis pekerjaan orang tua dan prestasi belajar dengan minat siswa SMA dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi : studi kasus siswa-siswi kelas XII SMA Negeri I Minggir.

0 1 116

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, jenis pekerjaan orang tua dan prestasi belajar dengan minat siswa SMA dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi : studi kasus siswa-siswi kelas XII SMA Negeri I Minggir - USD Repository

0 0 114

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, PRESTASI BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 150

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 158

Hubungan antara prestasi belajar, motivasi dan kondisi sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi : studi kasus siswa-siswi SMAN I Samigaluh, Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta - USD Rep

0 1 124