24
e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif.
f. Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu.
g. Senang mencari dan memecahkan soal-soal.
Ciri-ciri motivasi selain diatas juka dikemukakan oleh Abin Syamsudin 2002:40 yang diidentifikasikan menjadi indikator yaitu:
a. Ketabahan, keuletan, dan kemampuannya dalam mennghadapi rintangan dan kesulitan.
b. Tingkat kualifikasi prestasi. c. Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan like or dislike; positif atau
negatif
C. Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua
Kata kondisi dapat diartikan sebagai keadaan. Kondisi seseorang berpengaruh pada apa yang akan di cita-citanya. Seseorang tersebut akan
melihat kondisinya sebelum ia memutuskan sesuatu. Dalam hal ini kondisi orang tua yang mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan studi ke
Perguruan Tinggi. Kata sosial dapat diartikan sebagai masyarakat atau kehidupan masyarakat. Penulis sendiri mengartikan sosial sebagai hubungan
antar individu yang satu dengan yang lain. Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tetapi membutuhkan orang lain.
25
Kata ekonomi terbentuk dari dua kata dalam bahasa asing Yunani, yaitu “oikos” yang berarti rumah tangga, dan “nomos” yang berarti aturan,
tata, ilmu. Jadi arti kata aslinya adalah : aturan atau pedoman untuk mengatur rumah tangga. Ekonomi juga dapat didefinisikan sebagai suatu ilmu yang
mempelajari cara-cara manusia memutuskan untuk mengalokasikan sumber- sumber dana yang terbatas antara berbagai alternatif kemungkinan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Yang dimaksud orang tua adalah setiap orang yang bertanggung jawab
dalam suatu keluarga atau rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari lazim disebut dengan ayah–ibu. Lingkungan pertama yang berhubungan
dengan anak adalah orang tua atau keluarga. Suasana keluarga yang positif bagi motivasi dan keberhasilan studi adalah keadaan yang menyebabkan anak
merasa dirinya aman atau damai bila berada di tengah keluarga. Dari pengertian-pengertian di atas penulis membaca untuk
menguraikan tentang apa yang dimaksud dengan kondisi sosial ekonomi. Banyak sekali masalah yang timbul di lingkungan keluarga yang berlatar
belakang kondisi sosial ekonomi. Apabila kondisi sosial ekonomi orang tua baik atau cukup maka akan dapat memperlancar perkembangan dan
pendidikan anak. Hal ini dapat dilihat apabila suatu keluarga dengan kondisi sosial ekonomi yang baik, maka fasilitas belajar anak akan tercukupi sehingga
dapat memperlancar belajarnya. Akan tetapi suatu keluarga dengan kondisi sosial ekonomi yang baik belum tentu menjamin perkembangan dan
pendidikan anak. Misalnya saja mereka tidak pernah memperhatikan si anak,
26
maka anak akan melakukan hal-hal yang negatif. Kondisi sosial ekonomi orang tua meliputi :
1. Tingkat Pendidikan Orang Tua Dalam Tap MPR No. IVMPR1973 dikatakan bahwa pendidikan
pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan, di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur
hidup. Menurut Drs. RBS. Fudyartanta menyatakan bahwa pendidikan
adalah proses membawa perubahan kelakuan manusia dalam pengetahuan, cara berfikir, kecakapan dan perasaan atau sikap mental Drs. RBS.
Fudyartanta, 1977 hal. 23. Pendidikan tidak hanya untuk anak-anak tapi juga untuk kaum
remaja dan orang-orang dewasa. Jadi setiap orang dapat memperoleh pendidikan tanpa memandang kaya–miskin, tua-muda dan derajat
seseorang. Bentuk-bentuk pendidikan menurut Philip H. Coombs dalam bukunya Prof. Zahara Indris, M.A yang berjudul “Dasar-dasar Pendidikan”
mengklasifikasikan pendidikan ke dalam tiga bagian, yaitu : 1 Pendidikan Informal
Adalah proses pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar. Pada umumnya tidak teratur
dan tidak sistematis, sejak seseorang lahir sampai mati, seperti di dalam keluarga, tetangga, pekerjaan, hiburan, pasar atau di dalam
pengalaman sehari-hari.
27
2 Pendidikan Formal Adalah pendidikan di sekolah yang teratur, sistematis, mempunyai
jenjang dan yang dibagi dalam waktu-waktu tertentu yang berlangsung dari TK sampai Perguruan Tinggi.
3 Pendidikan Non Formal Adalah sesuatu bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan
sengaja, tertib, teratur, dan berencana di luar kegiatan persekolahan. Orang tua adalah setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu
keluarga atau rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari disebut ayah-ibu. Tingkat pendidikan orang tua dimaksudkan sebagai tingkat
pendidikan formal yang berhasil dicapai oleh orang tua. Tingkat pendidikan formal yang dicapai akan mempengaruhi kehidupan seseorang,
yaitu berpengaruh pada penguasaan pengetahuan, pekerjaan dan status sosial dalam masyarakat. Tingkat pendidikan orang tua berpengaruh pada
semangat anak untuk belajar, misalnya orang tua yang mengenyam pendidikan tinggi maka ia akan selalu mendorong anak untuk belajar
dengan rajin sehingga menjadi orang yang berguna, orang tua yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah membimbing dan membantu anak
dalam belajar. Sedang bagi orang tua yang berpendidikan rendah tidak akan
menghiraukan akan pendidikan anak dan sulit untuk membimbing dan membantu anak belajar karena kemampuan dan pengetahuannya terbatas.
Orang tua yang berpendidikan tinggi akan bersikap positif terhadap dunia
28
pendidikan, selalu mendorong anak untuk belajar rajin, dan berusaha menyediakan fasilitas yang mendukung anak untuk belajar rajin, dan
berusaha menyediakan fasilitas yang mendukung anak untuk belajar rajin, dan berusaha menyediakan fasilitas yang mendukung kegiatan belajar
mengajar anak, sehingga anak akan berprestasi maksimal. 2. Tingkat Pendapatan Orang Tua
a. Pengertian Pendapatan Pengertian pendapatan sangat erat dengan penghasilan, banyak
yang menyamakan kedua pengertian tersebut. San. S Hutabarat 1978: 92. Membedakan pengertian pendapat dan penghasilan sebagai
berikut: 1 Penghasilan adalah setiap hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha
tertentu, misalnya bagi yang diperoleh dari bekerja. 2 Pendapatan adalah suatu hasil yang diperoleh dalam jangka waktu
tertentu, misalnya bunga simpanan di bank. Penulis tidak membedakan arti atau pengertian antara pendapatan dan
penghasilan, keduanya mempunyai pengertian yang sama yaitu segala bentuk balas-karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas-jasa atas
sumbangan seseorang terhadap proses produksi. b. Bentuk Pendapatan
Menurut Biro Pusat Statistik Mulyanto Surmadi, dan Hans Dieter Ever, 1982 : 92 pendapatan dapat dibedakan menjadi tiga
bentuk :
29
1 Pendapatan Berupa Uang Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang
yang sifatnya regular dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontraprestasi. Sumber- sumber yang utama adalah gaji
dan upah serta lain-lain balas jasa serupa dari majikan, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas,
pendapatan dari penjualan barang dipelihara di halaman rumah, hasil investasi, serta keuntungan sosial.
2 Pendapatan Berupa Bunga Pendapatan berupa bunga adalah segala penghasilan yang sifatnya
regular dan biasa akan tetapi tidak selalu berbentuk balas jasa dan diterima dalam bentuk barang dan jasa. Barang dan jasa yang
diperoleh dinilai dengan harga pasar sekalipun tidak diimbangi atau disertai transaksi uang secara cuma-cuma, penerimaan barang
dan jasa dengan harga subsidi dari majikan merupakan pendapatan berupa uang.
3 Pendapatan Lain-lain Pendapatan lain-lain adalah segala penerimaan yang bersifat
transfer dan redistribusi yang biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga. Orang tua bekerja keras untuk
mendapatkan penghasilan agar dapat memenuhi kebutuhannya yang semakin lama semakin banyak. Penghasilan keluarga dapat
bersumber pada :
30
a Usaha sendiri Wiraswasta Misalnya berdagang, mengerjakan sawah, menjalankan
perusahaan sendiri. b Bekerja pada orang lain
Misalnya bekerja di kantor atau perusahaan sebagai pegawai atau karyawan baik swasta ataupun pemerintah.
c Hasil dari milik Misalnya mempunyai sawah disewakan, punya rumah
disewakan, punya uang dipinjamkan dengan bunga. Selain penghasilan balas karya dan hasil milik, masih ada
penerimaan atau uang masuk lain, misalnya berupa : 1 Uang pensiunan, bagi mereka yang sudah lanjut usia dan dulu
bekerja pada pemerintahan atau instansi lain. 2 Sumabangan atau hadiah, misalnya sokongan dari saudara atau
famili, warisan dari orang tua, hadiah dan tabungan. 3 Pinjaman atau hutang, ini merupakan uang masuk tetapi pada
saat akan dilunasi atau dikembalikan harus tepat waktu. Pendapatan atau penghasilan yang diterima oleh keluarga
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup diantaranya makan, rekreasi dan pendidikan. Besarnya jumlah pengeluaran
keluarga menurut Drs. T. Gilarsa tergantung dari berbagai hal antara lain :
a Besarnya jumlah penghasilan yang masuk
31
b Besarnya keluarga c Tingkat harga kebutuhan-kebutuhan hidup
d Taraf pendidikan keluarga dan status sosialnya e Lingkuan social dan ekonomi keluarga
f Kebijaksanaan dalam mengelola dan mengendalikan keuangan keluarga.
D. Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi