Evaluasi prestasi belajar Indikator prestasi belajar Faktor-faktor yang meningkatkan prestasi belajar

14

4. Evaluasi prestasi belajar

Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Pelaksanaan evaluasi cenderung bersifat kuantitatif; lantaran penggunaan simbol angka atau skor untuk menentukan kualitas kinerja akademik siswa dianggap sangat nisbi. Menurut Muhibbin Syah, tujuan evaluasi adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu. b. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya. c. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar. d. Untuk mengetahui hingga sejauh mana siswa telah mendayagunakan kapasitas kognitifnya kemampuan kecerdasan yang dimilikinya untuk keperluan belajar. e. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses belajar mengajar PBM. Di samping memiliki tujuan, evaluasi belajar juga memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut : a. Fungsi administrasi untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku raport. b. Fungsi promosi untuk menetapkan kelulusan atau kenaikan. 15 c. Fungsi diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan program remedial teaching pengajaran perbaikan. d. Sumber data BP untuk memasok data siswa tertentu yang memerlukan bimbingan dan penyuluhan BP.

5. Indikator prestasi belajar

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar indikator penunjuk adanya prestasi tertentu dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.

6. Faktor-faktor yang meningkatkan prestasi belajar

Menurut Thamrin Nasution dan Nurhalijah Nasution faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, adalah : a Faktor lingkungan, faktor lingkungan sebenarnya sangat besar peranannya dalam mempengaruhi perkembangan dan kegiatan belajar seorang anak. Bila lingkungan tempat anak bergaul terdiri dari orang- orang yang rajin belajar, maka dengan sendirinya anakpun akan terpengaruh pula, sehingga si anak akan bergiat pula belajar dalam mengejar prestasi yang baik. b Faktor kesehatan, faktor kesehatan memegang peranan yang penting. Sebab seorang anak yang selalu sakit-sakitan, tidak akan dapat 16 mengikuti pelajaran yang baik, sehingga hasil yang akan dicapainya pun tidak akan menggembirakan. c Adanya cita-cita yang terpatri dalam jiwa seorang anak, maka anak itu pun akan mengetahui untuk apa sebenarnya ia belajar. Sehingga walaupun untuk itu selalu mengalami kesulitan, halangan dan berbagai macam rintangan, ia tidak akan pernah mundur dalam perjuangannya. Rintangan yang menghambat prestasi belajar anak diantaranya, adalah: a Adanya perasaan gelisah Ketika seorang anak belajar, haruslah diusahakan hal-hal yang ada di sekelilingnya dapat memberikan bantuan kepada ketekunannya belajar. Salah satu cara yang paling efektif untuk menimbulkan ketenangan dan menghindarkan kegelisahan ini, adalah dengan membiasakan anak untuk sering membaca dalam hati. Karena dengan membaca dalam hati maka seorang anak akan lebih terpimpin untuk mendisiplin dirinya sendiri, untuk menarik butir-butir yang penting dari pelajaran yang dibacanya itu sendiri. b Takut untuk memulai Seorang anak harus dilatih untuk memiliki kemauan yang kuat dalam belajar, sehingga untuk itu anak tidak perlu lagi dikomando setiap saat untuk belajar. Untuk memperkuat jiwa dalam belajar ini, maka ada baiknya bila sebelumnya telah diadakan persiapan-persiapan yang dianggap perlu dan dapat menunjang keberhasilan belajar itu sendiri. Hendaklah pekerjaan belajar itu dimulai dengan kesungguhan hati. 17 Karena hanya dengan kesungguhan-kesungguhan suatu pekerjaan belajar itu akan dapat membawa orang-orang yang berkepentingan kepada hasil belajar yang baik dan memuaskan. c Belajar yang tidak berencana Apapun yang dikerjakan dalam kehidupan ini hendaklah didahului dengan rencana yang matang, karena sesuatu pekerjaan yang dikerjakan tanpa rencana, berarti suatu usaha yang sifatnya untung- untungan belaka. Dengan belajar yang berencana, maka kita akan mengetahui mana yang seharusnya didahulukan dan mana pula yang dapat dilakukan belakangan. Lagi pula dengan belajar yang berencana, maka pikiranpun akan lebih tenang dalam belajar, karena sudah mengetahui bagian mana atau bidang studi mana yang seharusnya dipelajari sekarang dan mana yang akan dipelajari nanti. d Tidak memiliki ketabahan dan keuletan Seorang anak yang pemalas dan memiliki semangat yang lemah, tidak akan mampu untuk mengatasi rintangan-rintangan yang dihadapinya dalam kehidupan belajarnya. Ia akan beranggapan bahwa rintangan- rintangan yang ditemuinya itu adalah merupakan palu yang memvonis dirinya untuk berhenti belajar. e Tidak memiliki kepercayaan yang teguh akan kemampuan diri sendiri. Dalam belajar diperlukan adanya kepercayaan yang teguh akan kemampuan diri sendiri. Dengan adanya kepercayaan yang teguh akan kemampuan diri sendiri yang bersarang dan bersemayam dalam diri 18 seorang anak, maka anak akan memiliki pendirian yang teguh. Dengan adanya kepercayaan yang teguh akan kemampuan diri sendiri, maka seorang anak, tidak akan mudah menyerah kalah bila umpamanya pada suatu ketika ia tidak memperoleh nilai yang menggembirakan. Seorang anak yang memiliki kepercayaan akan kemampuan diri sendiri dapat menempatkan dirinya pada posisi yang sesuai.

B. Motivasi

Dokumen yang terkait

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Prestasi Belajar, Motivasi Belajar, Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua

0 1 19

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar, prestasi belajar, dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

1 9 151

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

0 3 152

Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua, pendapatan orang tua, lingkungan sosial, dan prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

0 1 139

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar siswa dan motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi : studi kasus pada siswa kelas III SMA Negeri 1 Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta.

1 7 160

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, jenis pekerjaan orang tua dan prestasi belajar dengan minat siswa SMA dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi : studi kasus siswa-siswi kelas XII SMA Negeri I Minggir.

0 1 116

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, jenis pekerjaan orang tua dan prestasi belajar dengan minat siswa SMA dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi : studi kasus siswa-siswi kelas XII SMA Negeri I Minggir - USD Repository

0 0 114

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, PRESTASI BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 150

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 158

Hubungan antara prestasi belajar, motivasi dan kondisi sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi : studi kasus siswa-siswi SMAN I Samigaluh, Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta - USD Rep

0 1 124