konsumsi obat-obatan dan hormon seperti fenitoin, diuretik golongan tiazid, dan kortikosteroid Moningkey, 2000.
c. Diabetes mellitus pada kehamilan DM Gestasional.
Keadaan ini hanya terbatas pada wanita hamil dan gangguan toleransi glukosa terjadi pertama kali selama kehamilan. Jika sebelum hamil
sudah mengalami DM maka tidak termasuk kategori ini dan kategori ini biasanya merupakan DMTTI Moningkey, 2000.
d. Diabetes tipe lain yang spesifik diabetes akibat kerusakan genetik.
Maturity onset diabetes of youth MODY dikarakterisasikan sebagai terganggunya sekresi insulin dengan resistensi insulin yang kecil atau
tidak resistensi sama sekali. Ketidakmampuan secara genetik untuk mengubah proinsulin menjadi insulin mengakibatkan hiperglikemia ringan pada usia dini
dan hal tersebut akan diwariskan pada pola autosomal yang dominan Triplitt et al, 2005.
4. Diagnosis
Diagnosis dari penyakit ini dapat menggunakan tiga kriteria: 1 kadar gula darah puasa
≥ 126 mgdL; 2 tes toleransi kadar gula dalam darah setelah 2 jam ingesti glukosa secara oral
≥ 200 mgdL; atau 3 kadar glukosa dalam plasma sewaktu
≥ 200 mgdL dengan gejala-gejala diabetes Triplitt et all, 2005. Jika keluhan gejala khas maka pemeriksaan gula darah sewaktu
≥ 200 mgdL cukup untuk menegakkan diagnosis. Untuk kelompok yang tanpa keluhan khas,
pemeriksaan glukosa darah satu kali abnormal belum cukup untuk menegakkan diagnosis sehingga harus dilakukan pemastian dengan pemeriksaan ulang dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mendapatkan angka gula darah yang abnormal Moningkey, 2000. Kadar asam keto dalam urin yang diukur secara kimia juga dapat digunakan untuk menentukan
tingkat penyakit diabetes Guyton dan Hall, 1997.
5. Pencegahan Diabetes Mellitus
Ada tiga jenis pencegahan diabetes melitus; a.
pencegahan primer Bertujuan untuk mencegah terjadinya diabetes mellitus. Untuk itu,
faktor-faktor yang dapat menyebabkan diabetes mellitus perlu diperhatikan baik secara genetik maupun lingkungan yang perlu dilakukan yaitu; pola makan sehari-
hari harus seimbang dan tidak berlebihan, olahraga secara teratur dan tidak banyak berdiam diri, usahakan berat badan dalam batas normal, hindari obat-
obatan yang dapat menimbulkan diabetes mellitus Hembing, 2006. b.
pencegahan sekunder Bertujuan untuk mencegah timbulnya komplikasi penyakit lain,
menghilangkan gejala, dan keluhan penyakit diabetes mellitus yang perlu dilakukan dalam pencegahan sekunder yaitu: diet sehari-hari harus seimbang dan
sehat, menjaga berat badan dalam batas normal, usahakan pengendalian gula darah agar tidak terjadi komplikasi diabetes mellitus, olahraga teratur sesuai
dengan kemampuan fisik dan umur Hembing, 2006. c.
pencegahan tersier Bertujuan untuk mencegah kecacatan lebih lanjut dari komplikasi
penyakit yang sudah terjadi, untuk mencegah kebutaan, gagal ginjal, stroke, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gangren jika terjadi luka sehingga perlu pemeriksaan rutin dan berkala Hembing, 2006.
C. Terapi Perubahan Gaya Hidup