Terapi Perubahan Gaya Hidup Edukasi Landasan Teori

gangren jika terjadi luka sehingga perlu pemeriksaan rutin dan berkala Hembing, 2006.

C. Terapi Perubahan Gaya Hidup

Terapi Perubahan Gaya Hidup Therapeutic Lifeslyle ChangeTLC merupakan suatu pengobatan yang inovatif berdasarkan pemikiran modern yang melekat pada gaya hidup zaman dahulu. Metode pengobatan ditinggalkan dan menekankan perubahan-perubahan di lingkungan dan gaya hidup. Ada lima aspek penting TLC: 1. olahragaaerobik Olahraga merupakan antidepresan yang poten. Menaikkan denyut nadi antara 120-160 denyut per menit. Dilakukan tiga kali seminggu selama 35 menit. 2. istirahat yang cukup, tidur selama 7 sampai 8 jam setiap malam. 3. asam lemak omega-3, pemasukan omega-3 terutama bentuk molekuler yang disebut EPA dapat menurunkan tekanan atau despresi. Penelitian merekomendasikan dosis satu kali sehari 1000 miligram EPA yang mengandung minyak ikan dengan konsentrasi tinggi. 4. interaksi sosial, dukungan sosial membantu mencegah tekanan ketika kita menderita dalam hidup. 5. mengurangi pikiran negatif, kesepian dapat mendorong kecenderungan berpikir negatif. Interaksi sosial dan belajar untuk melibatkan diri dalam berbagai aktivitas bila sendiri Anonim, 2005b. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Edukasi

Upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberikan informasi, memberikan kesadaran, dan sebagainya melalui kegiatan yang disebut pendidikan atau penyuluhan kesehatan Notoatmodjo, 2003. Pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk intervensi atau upaya yang ditujukan kepada perilaku, agar perilaku tersebut konduksif untuk kesehatan. Dengan perkataan lain pendidikan kesehatan mengupayakan agar perilaku individu, kelompok, atau masyarakat mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan Notoatmodjo, 2003.

E. Perilaku

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang organisme terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan Notoatmodjo, 2003. Respon atau reaksi manusia, baik bersifat pasif pengetahuan, persepsi, dan sikap, maupun bersifat aktif tindakan yang nyata atau practice sedangkan stimulus atau rangsangan disini terdiri dari 4 unsur pokok, yakni sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, dan lingkungan. Dengan demikian secara lebih terinci perilaku kesehatan itu mencakup; 1. perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit, yaitu bagaimana manusia berespon, baik secara pasif mengetahui, bersikap, dan mempersepsi tentang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penyakit dan rasa sakit yang ada pada dirinya dan luar dirinya, maupun aktif tindakan yang dilakukan sehubungan dengan penyakit dan sakit tersebut. 2. perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan, adalah respon seseorang terhadap sistem pelayanan kesehatan, baik sistem pelayanan kesehatan modern maupun tradisional. 3. perilaku terhadap makanan nutrition behavior, yakni respon seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan vital bagi kehidupan. 4. perilaku terhadap lingkungan kesehatan enviromental health behavior adalah respon seseorang terhadap lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia. Notoatmodjo, 1993

1. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang Notoatmodjo, 2003.

2. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari- hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan pre- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI disposis tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek Notoatmodjo, 2003.

3. Tindakan atau Praktek

Setelah seseorang mengetahui stimulus atau obyek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktekkan apa yang diketahui atau disikapinya dinilai baik. Inilah yang disebut praktek practice kesehatan, atau dapat juga dikatakan perilaku kesehatan Over behavior. Cara mengukur indikator perilaku atau memperoleh data atau informasi tentang indikator-indikator perilaku tersebut untuk pengetahuan, sikap, dan praktek agak berbeda. Untuk memperoleh data tentang pengetahuan dan sikap cukup dilakukan melalui wawancara, baik wawancara terstruktur maupun wawancara mendalam khususnya untuk penelitian kualitatif. Sedangkan untuk memperoleh data praktek atau perilaku yang paling akurat adalah melalui pengamatan observasi. Namun dapat juga dilakukan melalui wawancara dengan pendekatan recall atau mengingat kembali perilaku yang telah dilakukan oleh responden beberapa waktu yang lalu Notoadmodjo, 2003.

F. Landasan Teori

Perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme orang, namun dalam memberikan respon sangat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Hal ini berarti bahwa meskipun stimulusnya sama bagi beberapa orang, namun respon tiap-tiap orang berbeda. Perubahan perilaku baru seseorang dalam kehidupannya dapat dilihat dari pengetahuan, sikap, dan tindakan. Sebelum seseorang berperilaku baru, ia harus tahu terlebih dahulu apa manfaat perilaku kesehatan bagi dirinya. Setelah seseorang mengetahui stimulus atau obyek kesehatan, maka seseorang tersebut akan mengadakan penilaian pendapat terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktekkan apa yang diketahui atau disikapinya dinilai baik. Pemberian informasi edukasi merupakan salah satu strategi untuk memperoleh perilaku yang baru. Pada penelitian ini, pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap masyarakat dapat memberikan informasi-informasi tentang cara-cara hidup sehat, cara pemeliharaan kesehatan, cara menghindari penyakit sehingga akan meningkatkan pengetahuan dan memberikan pengaruh yang baik terhadap sikap dan tindakan masyarakat khususnya terkait dengan diabetes mellitus sebagai salah satu faktor risiko dari sindrom metabolik. Tingkat pengetahuan yang semakin bertambah akan menimbulkan kesadaran dari masyarakat, sehingga menyebabkan orang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. Hasil atau perubahan perilaku dengan cara ini memakan waktu lama, tetapi perubahan yang dicapai akan bersifat langgeng karena didasari oleh kesadaran dari diri sendiri bukan karena paksaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta : kajian body mass index, lingkar pinggang, dan rasio lingkar pinggang-pinggul.

0 1 184

Pengaruh pemberian edukasi [Tahap II] tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di Dusun Krodan, maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta - USD Repository

0 0 195

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di dusun Krodan, Sleman Yogyakarta : kajian faktor usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan - USD Repository

0 0 128

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di dusun Krodan, Maguwoharjo-Sleman Yogyakarta : kajian kadar kolesterol total - USD Repository

0 0 151

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA (Kajian Body Mass Index, Lingkar Pinggang, dan Rasio Lingkar Pinggang -pinggul) SKRIPSI

0 0 182

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta : kajian tekanan darah - USD Repository

0 0 170

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO- SLEMAN, YOGYAKARTA

0 0 161

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT KRODAN, MAGUWOHARJO, (Kajian Rasio Lingkar Pinggang

0 0 139

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA (Kajian Tekanan Darah) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

0 0 151

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO-SLEMAN, YOGYAKARTA TAHUN 2008 (KAJIAN KADAR KOLESTEROL TOTAL) SKRIPSI

0 0 190