Definisi diabetes Mellitus Manifestasi Klinik Klasifikasi Diabetes Mellitus

B. Diabetes Mellitus

1. Definisi diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus DM merupakan suatu kelompok gangguan metabolit dari metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein yang diakibatkan karena adanya defisiensi insulin atau gangguan kerja insulin atau karena keduanya yang dapat mengakibatkan komplikasi kronis termasuk mikrovaskuler, makrovaskuler dan gangguan neuropati Triplitt, Reasner, dan Isley, 2005.

2. Manifestasi Klinik

Manifestasi klinik diabetes mellitus dikaitkan dengan konsekuensi metabolik defisiensi insulin. Pasien-pasien yang mengalami defisiensi insulin tidak dapat dipertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal atau toleransi glukosa sesudah makan karbohidrat. Jika hiperglikemianya parah dan melebihi ambang ginjal maka timbul glukosuria. Glukosuria ini akan mengakibatkan diuretik osmotik yang meningkatkan pengeluaran kemih poliuria dan timbul rasa haus polidipsia. Karena glukosa hilang bersama kemih, maka pasien mengalami keseimbangan kalori negatif dan berat badan berkurang. Rasa lapar yang semakin besar polifagia mungkin akan timbul sebagai akibat kehilangan kalori. Pasien mengeluh lelah dan mengantuk Price dan Lorraine, 1995.

3. Klasifikasi Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Diabetes Mellitus Tergantung Insulin DMTI atau disebut DM tipe 1. Diabetes Mellitus tipe 1 ini utamanya disebabkan oleh destruksi sel β pankreas oleh sistem kekebalan tubuh Triplitt et al, 2005. Proses ini dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI terjadi selama bertahun-tahun, dan proses ini dinamakan fase prediabetik. Jika keadaan berlanjut akan terjadi onset of diabetic, dimana akan terjadi hiperglikemi dan ketergantungan terhadap insulin. Penyakit ini ditandai dengan defisiensi insulin secara absolut dan biasanya penyakit ini didiagnosis sebelum umur 30 tahun. Diabetes mellitus tipe ini merupakan jenis diabetes yang sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda Moningkey, 2000. b. Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin DMTTI atau disebut DM tipe 2. Merupakan kasus yang banyak terjadi. Prevalensi kejadian di negara berkembang mencapai 85 dari semua kasus DM yang terjadi. Diabetes mellitus tipe ini menimbulkan masalah besar karena potensial mengalami komplikasi. Penyebab DM ini adalah resistensi terhadap insulin dan pada awalnya terjadi kekurangan sekresi insulin secara relatif. Resistensi insulin berupa menurunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati Moningkey, 2000. Kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor risiko terjadinya DMTTI. Aktivitas fisik yang teratur akan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin dan memperbaiki toleransi glukosa. Peningkatan konsumsi lemak jenuh dan penurunan konsumsi serat menurunkan sensitivitas terhadap insulin dan kelainan toleransi glukosa. Faktor risiko yang lain adalah stres yang berkepanjangan, baik fisik maupun trauma yang berhubungan dengan terjadinya intoleransi glukosa karena pengaruh hormonal, juga akibat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI konsumsi obat-obatan dan hormon seperti fenitoin, diuretik golongan tiazid, dan kortikosteroid Moningkey, 2000. c. Diabetes mellitus pada kehamilan DM Gestasional. Keadaan ini hanya terbatas pada wanita hamil dan gangguan toleransi glukosa terjadi pertama kali selama kehamilan. Jika sebelum hamil sudah mengalami DM maka tidak termasuk kategori ini dan kategori ini biasanya merupakan DMTTI Moningkey, 2000. d. Diabetes tipe lain yang spesifik diabetes akibat kerusakan genetik. Maturity onset diabetes of youth MODY dikarakterisasikan sebagai terganggunya sekresi insulin dengan resistensi insulin yang kecil atau tidak resistensi sama sekali. Ketidakmampuan secara genetik untuk mengubah proinsulin menjadi insulin mengakibatkan hiperglikemia ringan pada usia dini dan hal tersebut akan diwariskan pada pola autosomal yang dominan Triplitt et al, 2005.

4. Diagnosis

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta : kajian body mass index, lingkar pinggang, dan rasio lingkar pinggang-pinggul.

0 1 184

Pengaruh pemberian edukasi [Tahap II] tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di Dusun Krodan, maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta - USD Repository

0 0 195

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di dusun Krodan, Sleman Yogyakarta : kajian faktor usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan - USD Repository

0 0 128

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di dusun Krodan, Maguwoharjo-Sleman Yogyakarta : kajian kadar kolesterol total - USD Repository

0 0 151

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA (Kajian Body Mass Index, Lingkar Pinggang, dan Rasio Lingkar Pinggang -pinggul) SKRIPSI

0 0 182

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta : kajian tekanan darah - USD Repository

0 0 170

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO- SLEMAN, YOGYAKARTA

0 0 161

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT KRODAN, MAGUWOHARJO, (Kajian Rasio Lingkar Pinggang

0 0 139

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA (Kajian Tekanan Darah) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

0 0 151

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO-SLEMAN, YOGYAKARTA TAHUN 2008 (KAJIAN KADAR KOLESTEROL TOTAL) SKRIPSI

0 0 190