62
bahwa pada kelompok edukasi hanya memiliki faktor risiko sampai 5 faktor sedangkan pada kelompok nonedukasi terdapat 6 faktor risiko. Sehingga faktor
risiko akhir masing-masing kelompok perlakuan menunjukkan adanya perbedaan. Berdasarkan profil akhir dapat diketahui bahwa sebanyak 65 responden
83,3 dapat dikatakan terkena sindrom metabolik memiliki ≥2 faktor risiko
sedangkan sebanyak 13 responden 16,7 belum dapat dikatakan terkena sindrom metabolik memiliki 2 faktor risiko. Hasil lengkapnya dapat
ditunjukkan pada tabel XIII.
Tabel XIII. Jumlah Faktor Risiko Akhir Responden Edukasi dan Nonedukasi Berdasarkan Tes Laboratorium dan
Nonlaboratorium
Test Laboratorium Nonlaboratorium
Faktor Risiko
Edukasi Nonedukasi Edukasi Nonedukasi
2 faktor 2 orang 10
2 orang 11,1 2 orang 10
7 orang 35 ≥ 2 faktor
18 orang 90 16 orang 88,9
18 orang 90 13 orang 65
1. Jenis Kelamin
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada responden laki-laki kelompok edukasi mengalami penurunan kadar gula darah puasa yang lebih besar
-9,8 mgdL jika dibandingkan dengan responden perempuan kelompok edukasi -4,6 mgdL, sedangkan pada kelompok nonedukasi pada responden perempuan
mengalami penurunan kadar gula darah yang lebih baik -5,8 mgdL jika dibandingkan responden laki-laki -5mgdL. Hal tersebut menunjukkan bahwa
edukasi yang diberikan pada kelompok edukasi responden laki-laki dapat memberikan pengaruh perubahan perilaku pola hidup sehat yaitu dengan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
penurunan kadar gula darah puasa. Hasil lengkapnya dapat ditunjukkan pada gambar 13.
-9,8 -4,6
-5 -5,8
-15 -10
-5 5
10
Laki-Laki Perempuan
Jenis Kelam in Responden S
e li
si h
R a
ta -r
at a
K a
d a
r
G u
la D a
ra h
P u
asa m
g dL
Edukasi Nonedukasi
Gambar 13. Selisih Rata-rata Kadar Gula Darah Puasa Terkait Jenis Kelamin Responden Kelompok Edukasi dan Nonedukasi
Pada responden perempuan kelompok edukasi perubahan rata-rata kadar gula darah puasa belum menunjukkan penurunan yang lebih banyak, hal ini sesuai
dengan teori bahwa perempuan sulit untuk menurunkan kadar gula darah karena perempuan memiliki faktor risiko lain yang lebih banyak misalnya obesitas,
hipertensi, dan aterogenik dislipidemia. Selain itu pada responden perempuan juga memiliki kecenderungan sulit untuk mengontrol pola makan yang dapat
menyebabkan kenaikan kadar gula darah dan dapat menimbulkan faktor risiko obesitas. Salah satu cara untuk mengetahui seseorang mengalami obesitas atau
tidak dapat dilakukan pengukuran lingkar pinggang dan lingkar pinggul. Pengukuran lingkar pinggang dapat digunakan sebagai salah satu indikator risiko
diabetes mellitus yaitu untuk mengukur adanya resistensi insulin .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2. Tingkat Pendidikan
Ditinjau dari tingkat pendidikan responden dapat diketahui bahwa secara keseluruhan baik pada kelompok edukasi maupun nonedukasi telah mengalami
perubahan kadar gula darah puasa, namun pada responden kelompok edukasi dengan lulusan SLTA paling banyak mengalami perubahan kadar gula darah -8,8
mgdL. Sedangkan pada kelompok nonedukasi responden dengan lulusan SD memberikan penurunan kadar gula darah paling banyak -8,6mgdL. Berdasarkan
data yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan responden baik kelompok edukasi dan nonedukasi tidak memberikan pengaruh
terhadap adanya perubahan kadar gula darah puasa responden. Terjadinya perubahan kadar gula darah tersebut terjadi karena adanya kesadaran dalam diri
responden untuk lebih memperhatikan masalah kesehatan terhadap adanya bahaya tingginya kadar gula darah. Hasil lengkapnya dapat dilihat pada gambar 14.
-7,5 -1
-8,8 -5,6
-8,6 -3,3
-5,3 -3,2
-10 -5
5 10
Tidak Sekolah SD
SLTP SLTA
Diatas SLTA
Tingkat Pendidikan Responden S
e lis
ih R
a ta
-R a
ta K
a d
a r G
u la
D ar
ah P
u as
a m
g d
L
Edukasi Nonedukasi
Gambar 14. Selisih Rata-rata Kadar Gula Darah Puasa mgdL Terkait Tingkat Pendidikan Kelompok Responden Edukasi dan
Nonedukasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
3. Umur