penyakit dan rasa sakit yang ada pada dirinya dan luar dirinya, maupun aktif tindakan yang dilakukan sehubungan dengan penyakit dan sakit tersebut.
2. perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan, adalah respon seseorang
terhadap sistem pelayanan kesehatan, baik sistem pelayanan kesehatan modern maupun tradisional.
3. perilaku terhadap makanan nutrition behavior, yakni respon seseorang
terhadap makanan sebagai kebutuhan vital bagi kehidupan. 4.
perilaku terhadap lingkungan kesehatan enviromental health behavior adalah respon seseorang terhadap lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia.
Notoatmodjo, 1993
1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui pancaindera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang Notoatmodjo, 2003.
2. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi
adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari- hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap
belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan pre-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disposis tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan
kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek Notoatmodjo, 2003.
3. Tindakan atau Praktek
Setelah seseorang mengetahui stimulus atau obyek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses
selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktekkan apa yang diketahui atau disikapinya dinilai baik. Inilah yang disebut praktek practice
kesehatan, atau dapat juga dikatakan perilaku kesehatan Over behavior. Cara mengukur indikator perilaku atau memperoleh data atau informasi
tentang indikator-indikator perilaku tersebut untuk pengetahuan, sikap, dan praktek agak berbeda. Untuk memperoleh data tentang pengetahuan dan sikap
cukup dilakukan melalui wawancara, baik wawancara terstruktur maupun wawancara mendalam khususnya untuk penelitian kualitatif. Sedangkan untuk
memperoleh data praktek atau perilaku yang paling akurat adalah melalui pengamatan observasi. Namun dapat juga dilakukan melalui wawancara dengan
pendekatan recall atau mengingat kembali perilaku yang telah dilakukan oleh responden beberapa waktu yang lalu Notoadmodjo, 2003.
F. Landasan Teori