Kriteria Diagnosis Sindrom Metabolik

OVERNUTRISI, AKTIVITAS FISIK TIDAK ADA AKUMULASI LIPID OBESITAS ABDOMINAL DISREGULASI FUNGSI ADIPOSITOKIN DAN PRODUKSINYA RESISTENSI INSULIN HIPERLIPIDEMIA INTOLERANSI GLUKOSA ATHEROSKLEROSIS HIPERTENSI Gambar 1. Patofisiologis Sindrom Metabolik Anonim, 2007a

3. Kriteria Diagnosis Sindrom Metabolik

Saat ini ada dua kriteria diagnosis sindrom metabolik yang banyak digunakan yaitu kriteria WHO 1998 dan kriteria NCEP ATP III 2001. Kriteria WHO 1998 menekankan pada adanya toleransi glukosa terganggu atau diabetes mellitus dan atau resistensi insulin yang disertai sedikitnya dua faktor risiko lain yaitu: hipertensi, dislipidemia, obesitas sentral, dan mikroalbuminuria. Kriteria diagnosis sindrom metabolik WHO lebih menekankan adanya toleransi glukosa dan resistensi insulin. Namun hal ini sulit dipraktikkan di klinik karena diperlukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pemeriksaan resistensi insulin dengan teknik euglycemic clamp yang mahal, invasif, dan umumnya tidak tersedia pada banyak pusat kesehatan, selain mikroalbuminuria yang memerlukan pemeriksaan khusus. Tabel I. Kriteria Sindrom Metabolik Menurut WHO Tahun 1998 Toleransi glukosa terganggu atau Diabetes Mellitus danatau resistensi insulin dengan dualebih keadaan berikut Tekanan darah meningkat ≥ 16090 mmHg Trigliserida plasma meningkat Danatau kolesterol high-density lipoprotein rendah Pria Wanita ≥ 150 mgdL 35 mgdL 39 mgdL Obesitas sentral : Pria Rasio lingkar pinggang-pinggul Wanita Rasio lingkar pinggang-pinggul Indeks massa tubuh 0,90 0,85 danatau 30 kgm 2 Mikroalbuminuria Rerata ekskresi albumin urin Ratio albumin : kreatinin 20 µg menit, atau ≥ 30 mggr Pada tahun 2001, NCEP ATP III membuat suatu kriteria yang lebih mudah digunakan di klinik. Kriteria diagnosis NCEP ATP III menggunakan komponen kriteria dan parameter yang lebih mudah untuk diperiksa dan diterapkan oleh para klinisi. Hal ini dimaksudkan agar lebih mudah dipraktikkan secara klinis dengan tujuan mempermudah penegakan diagnosis dan mempermudah tindakan pencegahan Anonim, 2006a. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel II . Kriteria Sindrom Metabolik Menurut NCEP ATP III Tahun 2001 Diagnosis Sindrom Metabolik ditegakkan bila didapatkan tiga atau lebih faktor risiko tersebut dibawah ini: Obesitas abdominal lingkar pinggang Pria Wanita 102 cm 88 cm Trigliserid ≥ 150 mgdL Kolesterol high-density lipoprotein Pria Wanita 40 mgdL 50 mgdL Tekanan darah ≥ 130≥ 85 mmHg Glukosa puasa ≥ 110 mgdL Anonim, 2006a Sindrom metabolik didiagnosis ketika seseorang menderita kurang lebih tiga dari faktor risiko penyakit jantung. Lima kondisi yang menunjukkan faktor risiko metabolik untuk penyakit jantung; 1. meningkatnya lingkar pinggang. Hal ini disebut juga dengan kegemukan pada bagian perut atau berbentuk seperti apel ”having an apple shape”. 2. kadar trigliserida yang lebih besar dibandingkan dengan kadar normal di dalam darah. 3. kadar kolesterol HDL. High Density Lipoprotein HDL merupakan kolesterol baik karena kolesterol ini mengurangi risiko penyakit jantung. Menurunnya kadar HDL dalam darah akan meningkatkan risiko penyakit jantung. 4. tekanan darah yang tinggi dibandingkan dengan normal. Tekanan darah diketahui dengan adanya dua angka biasanya ditulis satu diatas dan satunya dibawah, contoh 12080 mmHg. Nomor yang di atas menunjukkan tekanan darah sistolik yang menggambarkan tekanan aliran darah ketika jantung PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kontraksi. Nomor yang di bawah menunjukkan tekanan darah diastolik yang menggambarkan tekanan aliran darah ketika jantung relaksasi. 5. kadar gula darah glukosa puasa lebih tinggi dibandingkan normal. Tingginya kadar gula darah dapat merupakan tanda awal penyakit diabetes. Anonim, 2007b Gambar 2. Faktor Risiko Sindrom Metabolik Anonim, 2007c

4. Penatalaksanaan Terapi Sindrom Metabolik

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta : kajian body mass index, lingkar pinggang, dan rasio lingkar pinggang-pinggul.

0 1 184

Pengaruh pemberian edukasi [Tahap II] tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di Dusun Krodan, maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta - USD Repository

0 0 195

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di dusun Krodan, Sleman Yogyakarta : kajian faktor usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan - USD Repository

0 0 128

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di dusun Krodan, Maguwoharjo-Sleman Yogyakarta : kajian kadar kolesterol total - USD Repository

0 0 151

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA (Kajian Body Mass Index, Lingkar Pinggang, dan Rasio Lingkar Pinggang -pinggul) SKRIPSI

0 0 182

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta : kajian tekanan darah - USD Repository

0 0 170

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO- SLEMAN, YOGYAKARTA

0 0 161

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT KRODAN, MAGUWOHARJO, (Kajian Rasio Lingkar Pinggang

0 0 139

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA (Kajian Tekanan Darah) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

0 0 151

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO-SLEMAN, YOGYAKARTA TAHUN 2008 (KAJIAN KADAR KOLESTEROL TOTAL) SKRIPSI

0 0 190