Profil Responden Secara Keseluruhan yang Meliputi: Jenis Kelamin,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Responden

1. Profil Responden Secara Keseluruhan yang Meliputi: Jenis Kelamin,

Tingkat Pendidikan, Umur, IMT, Lingkar Pinggang, Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul, Tekanan Darah, Kadar Gula Darah Puasa, dan Kadar Kolesterol Total Kriteria sindrom metabolik yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil kombinasi antara kriteria WHO tahun 1998 dan kriteria NCEP ATP III karena ada beberapa kriteria yang tidak sesuai jika digunakan dalam penelitian, misalnya dalam kriteria WHO tahun 1998 untuk tekanan darahnya ≥ 16090 mmHg. Selain itu pada penelitian ini ada kriteria yang tidak dilakukan uji misalnya pengukuran kadar mikroalbuminuria dikarenakan keterbatasan dana dalam penelitian ini. Berdasarkan kriteria sindrom metabolik yang telah ditetapkan maka diperoleh profil awal dan profil akhir dari responden secara keseluruhan, selanjutnya dari profil tersebut dapat diketahui faktor risiko sindrom metabolik dari masing-masing kelompok perlakuan. Data yang telah diperoleh menunjukkan bahwa ada perbedaan profil responden sebelum dan sesudah edukasi hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi dari setiap kriteria. Pada profil awal menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh sebagian besar 0,1 berarti menunjukkan tidak ada perbedaan antara kedua kelompok edukasi dan nonedukasi, sedangkan pada kriteria pengukuran lingkar pinggang untuk responden laki-laki diperoleh nilai signifikansi p 0,1 berarti menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antar 45 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 kedua kelompok edukasi dan nonedukasi. Pada profil awal diketahui bahwa nilai rata-rata kadar gula darah puasa pada kelompok edukasi lebih tinggi daripada kelompok nonedukasi, hal ini menunjukkan bahwa kondisi awal untuk rata-rata kadar gula darah puasa kedua kelompok tersebut berbeda. Tabel VI. Profil Awal Responden Berdasarkan IMT, Rasio Lingkar Pinggang-Lingkar Pinggul, Lingkar Pinggang, Tekanan Darah, Kadar Gula Darah Puasa, Kadar Kolesterol Total Edukasi Nonedukasi No Kriteria n ± SD n ± SD p 1. IMT 40 27,2±3,4 38 26,7±3,5 0,568 2. Rasio Lingkar pinggang- lingkar pinggul Laki-laki Perempuan 40 0,9±0,04 0,9±0,1 38 0,9±0,1 0,9±0,05 0,951 0,439 3. Lingkar Pinggang Laki-laki Perempuan 40 95,4±7,4 90,1±7,5 38 89,8±6,6 88,3±10,0 0,020 0,524 4. Tekanan Darah Sistolik Diastolik 40 118,1±12,0 80,5±10,2 38 115,4±15,3 77,5±9,6 0,315 0,246 5. Kadar Gula Darah Puasa 18 100,45±26,4 20 92,4±10,5 0,792 6. Kadar Kolesterol Total 18 208,3±36,2 20 200,5±24,8 0,477 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 Tabel VII. Profil Awal Responden Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin, dan Tingkat Pendidikan Edukasi Edukasi Kriteria n n p 35-38th = 40 35-38th =36,8 39-42th = 37,5 39-42th = 31,6 Umur 40 43-45th = 22,5 38 43-45th = 31,6 0,936 Laki-laki = 47,5 Laki-laki = 47,5 Jenis Kelamin 40 Perempuan= 52,5 38 Perempuan = 47,5 0,826 Tidak Sekolah = - Tidak Sekolah = 2,6 SD = 15,0 SD = 15,8 SLTP = 15,0 SLTP = 13,2 SLTA = 40,6 SLTA = 50,0 Tingkat Pendidikan 40 Diatas SLTA = 30,0 38 Diatas SLTA = 18,4 0,423 Keterangan : n = Jumlah Responden SD = Standar Deviasi = Nilai rata-rata p = Nilai Signifikasi Tabel VIII. Faktor Risiko Awal Sindrom Metabolik Responden Hasil Kombinasi Antara Kriteria WHO Tahun 1998 dengan Kriteria NCEP ATP III Tahun 2001 Perlakuan Edukasi Kontrol Nonedukasi No . Faktor Risiko Test Laboratorium Nonlaboratorium Test Laboratorium Nonlaboratorium 1. 0 faktor - - - - 2. 1 faktor - 1 3 5 3. 2 faktor 3 4 2 4 4. 3 faktor 10 13 7 9 5. 4 faktor 3 2 5 2 6. 5 faktor 3 - 1 - 7. 6 faktor 1 - Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka dapat digolongkan 6 faktor risiko sindrom metabolik. Menurut WHO tahun 1998 seseorang dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 dikatakan sindrom metabolik jika minimal memiliki 2 faktor risiko sedangkan jika memiliki kurang dari 2 faktor risiko belum dapat dikatakan mengalami sindrom metabolik. Sehingga dari tabel VIII dapat diketahui bahwa antara kelompok edukasi dan nonedukasi baik yang mengikuti tes laboratorium maupun nonlaboratorium memilik faktor risiko yang berbeda. Kelompok edukasi merupakan kelompok yang memiliki faktor risiko yang paling banyak dimana pada kelompok edukasi tes laboratorium terdapat 6 faktor risiko sindrom metabolik sebanyak 1 responden sedangkan pada kelompok lain tidak ada. Dari tabel IX juga dapat diketahui perbedaan faktor risiko antara kelompok tes laboratorium dan nonlaboratorium yaitu pada kelompok nonlaboratorium terdapat 2 data yang hilang karena tidak dilakukan pemeriksaan kadar gula darah puasa dan kadar kolesterol total. Berdasarkan faktor risiko yang diperoleh dapat ditunjukkan bahwa 69 responden 88,5 memilik lebih dari atau sama dengan 2 faktor risiko sedangkan 9 responden 11,5 hanya memiliki kurang dari 2 faktor risiko. Hasil lengkapnya dapat dilihat pada tabel IX. Tabel IX. Jumlah Faktor Risiko Awal Responden Edukasi dan Nonedukasi Berdasarkan Tes Laboratorium dan Nonlaboratorium Test Laboratorium Nonlaboratorium Faktor Risiko Edukasi Nonedukasi Edukasi Nonedukasi 2 faktor - 3 orang 16,7 1 orang 5 5 orang 25 ≥ 2 faktor 20 orang 100 15 orang 83,3 19 orang 95 15 orang 75 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49

a. Jenis Kelamin

47,5 47,5 52,5 47,5 10 20 30 40 50 P er sen ta se Ju m lah R e s pon de n Laki-laki Perempuan Jenis Kelamin Responden Edukasi Nonedukasi Gambar 6. Persentase Jumlah Responden Edukasi dan Nonedukasi Berdasarkan Profil Jenis Kelamin Responden dalam penelitian ini diikuti oleh 78 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Jika dilihat dari gambar 6 maka dapat dikatakan bahwa profil responden berdasarkan jenis kelamin terdistribusi merata di setiap kelompok perlakuan walaupun pada kelompok edukasi responden yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak jika dibandingkan dengan kelompok yang lain. Hal ini sesuai dengan hasil uji hipotesis yang telah diperoleh yaitu nilai signifikansi p 0,826 dimana nilai p 0,1 berarti tidak ada perbedaan antara 2 kelompok edukasi dan nonedukasi.

b. Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan maka responden akan dikelompokkan menjadi 5 katerogi yaitu: tidak sekolah, SD, SLTP, SLTA, dan diatas SLTA. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebagian besar responden dalam penelitian ini merupakan lulusan SLTA sebanyak 35 orang yang terdiri dari kelompok edukasi sebanyak 16 orang 40,6 dan pada kelompok nonedukasi sebanyak 19 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 orang 50,0, selanjutnya untuk responden dengan lulusan diatas SLTA sebanyak 19 orang yang terdiri dari kelompok edukasi sebanyak 12 orang 30,0 dan kelompok nonedukasi sebanyak 7 orang 18,4. Namun jika dilihat dari uji statistik yang telah dilakukan maka akan diperoleh hasil yang berbeda yaitu secara statistik akan diperoleh nilai p0,1 yang berarti tidak ada perbedaan tingkat pendidikan antara kelompok edukasi dan nonedukasi. Hasil lengkapnya dapat dilihat pada tabel 7. 2,6 15 15,8 15 13,2 40,6 50 30 18,4 10 20 30 40 50 P e rs e n tase Ju m lah R e s po nde n Tidak Sekolah SD SMP SMU Diatas SMU Tingkat Pendidikan Responden edukasi nonedukasi Gambar 7. Persentase Jumlah Responden Edukasi dan Nonedukasi berdasarkan Profil Tingkat Pendidikan Adanya perbedaan tingkat pendidikan responden akan berpengaruh terhadap kemampuan memahami informasi edukasi yang diberikan secara personal kepada responden. Hal ini terbukti dari proses edukasi yang telah dilakukan yaitu lewat respontanggapan yang diberikan responden ketika peneliti memberikan pertanyaan mengenai hal yang terkait dengan sindrom metabolik. Sebagai contoh responden dengan lulusan SD akan lebih sulit dalam memahami informasi yang telah diberikan walaupun dalam penyampaian edukasi peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 sudah memberikan informasi dengan bahasa yang sederhana dan mudah untuk dipahami.

c. Umur

Umur responden dalam penelitian ini akan dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu; pertama berumur ≥35–≤38 tahun, kedua berumur ≥39-≤42 tahun, ketiga berumur ≥43-≤45 tahun. Dari data menunjukkan bahwa responden kelompok I berumur ≥35–≤38 tahun memiliki proporsi yang paling banyak baik kelompok edukasi maupun nonedukasi yaitu sebanyak 16 orang 40 dan 14 orang 36,8. Hasil lainnya dapat dilihat pada gambar 8. 40 36,8 37,5 31,6 22,5 31,6 5 10 15 20 25 30 35 40 P er sen tase Ju m lah R es p o n d en ≥35-≤38 th ≥39-≤42 th ≥43-≤45 th Kelompok Umur tahun Responden edukasi nonedukasi Gambar 8. Persentase Jumlah Responden Kelompok Edukasi dan Nonedukasi Berdasarkan Profil Umur Jika dibandingkan dengan hasil pengujian secara statistik maka akan diperoleh hasil yang berbeda. Secara statistik akan diperoleh nilai p0,1 nilai Asymp.Sig 0,823 berarti tidak ada perbedaan pada kelompok umur antara kelompok edukasi dan nonedukasi. Menurut Sugiyono 2006 pembagian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 kelompok umur responden dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: k = 1 + 3,3 log. N dimana: k = Jumlah kelompok interval n = Jumlah data observasi log = Logaritma Pada penelitian ini diperoleh nilai interval untuk pembagian kelompok umur adalah 4,4 dengan range umur responden sebanyak sebelas yaitu dari umur ≥35-≤45 tahun, karena nilai interval umur yang diperoleh berupa bilangan pecahan 4,4 maka nilai interval dibulatkan menjadi 4. Berdasarkan data yang telah diperoleh maka pembagian umur responden akan dikelompokkan menjadi 3 yaitu: kelompok I responden yang berumur ≥35–≤38 tahun, kelompok II responden yang berumur ≥39-≤42 tahun dengan interval yang digunakan untuk kedua kelompok tersebut adalah 4, dan kelompok III responden yang berumur ≥43-≤45 tahun dengan interval yang digunakan yaitu 3. Berdasarkan data yang diperoleh responden yang berumur ≥35–≤38 tahun secara tidak sengaja dalam proses pencarian responden lebih banyak ditemukan daripada kelompok umur yang lain, sehingga dalam penelitian ini responden yang berumur ≥35–≤38 tahun memiliki proporsi yang lebih banyak daripada kelompok lain. Pada penelitian ini responden yang dipilih yaitu berumur ≥35-≤45 tahun dengan pertimbangan bahwa, pada umur dewasa pertengahan tersebut akan memiliki kecenderungan faktor risiko sindrom metabolik. Jika menggunakan responden berumur kurang dari 35 tahun kemungkinan faktor risiko sindrom metabolik belum terjadi sedangkan jika responden berumur diatas 45 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 tahun kemungkinan sudah terjadi atau terkena sindrom metabolik. Adanya penelitian ini diharapkan pada umur ≥35-≤45 tahun untuk lebih memperhatikan masalah kesehatan sehingga dapat mencegah terjadinya risiko sindrom metabolik.

B. Pengaruh Edukasi Tentang Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta : kajian body mass index, lingkar pinggang, dan rasio lingkar pinggang-pinggul.

0 1 184

Pengaruh pemberian edukasi [Tahap II] tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di Dusun Krodan, maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta - USD Repository

0 0 195

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di dusun Krodan, Sleman Yogyakarta : kajian faktor usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan - USD Repository

0 0 128

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di dusun Krodan, Maguwoharjo-Sleman Yogyakarta : kajian kadar kolesterol total - USD Repository

0 0 151

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA (Kajian Body Mass Index, Lingkar Pinggang, dan Rasio Lingkar Pinggang -pinggul) SKRIPSI

0 0 182

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta : kajian tekanan darah - USD Repository

0 0 170

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO- SLEMAN, YOGYAKARTA

0 0 161

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT KRODAN, MAGUWOHARJO, (Kajian Rasio Lingkar Pinggang

0 0 139

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA (Kajian Tekanan Darah) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

0 0 151

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO-SLEMAN, YOGYAKARTA TAHUN 2008 (KAJIAN KADAR KOLESTEROL TOTAL) SKRIPSI

0 0 190