Permasalahan Keaslian Penelitian Manfaat Penelitian

Metode analisis yang digunakan untuk menentukan keberadaan residu fungisida difenokonazol pada kulit dan daging buah melon adalah metode analisis yang sudah divalidasi oleh Devi 2015 meliputi ekstraksi, clean-up dan determinasi dengan kromatografi gas detektor penangkap elektron ECD. Metode analisis untuk analisis residu difenokonazol menggunakan GC-ECD sudah pernah dilakukan pada buah anggur, buah pisang, buah delima pomegranate, dan padi dimana penelitian pada buah melon sejauh penelusuran pustaka peneliti belum dilakukan.

1. Permasalahan

a. Berapakah kadar residu fungisida difenokonazol pada kulit dan daging buah melon Cucumis melo L.? b. Bagaimana pola laju disipasi residu fungisida difenokonazol terhadap perbedaan kondisi geografi tempat tanam buah melon Cucumis melo L. yang digunakan dan berapa hari PHI Pre Harvest Interval atau waktu panennya yang tepat? c. Berdasarkan kadar residu difenokonazol pada saat PHI, apakah buah melon Cucumis melo L. di Daerah Istimewa Yogyakarta aman dikonsumsi?

2. Keaslian Penelitian

Sejauh penelusuran pustaka peneliti, penelitian mengenai “Asesmen Paparan Residu Fungisida Difenokonazol Pada Buah Melon Cucumis melo L. Terhadap Keamanan Konsumen Dibawah Pengaruh Kondisi Tropis Daerah Istimewa Yogyakarta” belum pernah dilakukan. Penelitian mengenai disipasi difenokonazol telah dilakukan pada beras pada tahun 2012 oleh K. Wang dkk dengan judul penelitian “Dissipation of difenoconazole in rice, paddy soil, and paddy water under field conditions”. Selanjutnya ada penelitian menggunakan GC-ECD mengenai ”Dissipation Behavior of Difenoconazole Residues inon Grapes Vitis vinifera L.” yang dilakukan oleh Osama I. Abdallah tahun 2014 dan “Residue Analysis of Difenoconazole in Banana and Soil” pada tahun 2012 yang dilakukan oleh HUAN Zhibo. Pada artikel EFSA European Food Safety Authority yang berjudul ”Reasoned opinion on the modification of the existing MRLs for difenoconazole in various crops” dicantumkan bahwa MRL untuk melon berdasarkan Regulation EC No 11072009 of the European Parliament and of the Council adalah 0,05 mgkg sedangkan berdasarkan EFSA sebesar 0,2 mgkg dimana penelitian dilakukan di beberapa negara subtropis di Eropa.

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat metodologis. Penelitian ini dapat memberikan tambahan wawasan mengenai cara menentukan laju disipasi dan Pre-Harvest Interval PHI residu fungisida difenokonazol pada buah melon Cucumis melo L. sebagai evaluasi keamanan residu fungisida difenokonazol pada buah melon Cucumis melo L.. b. Manfaat praktis. Penelitian ini dapat digunakan sebagai model penetapan laju disipasi residu fungisida difenokonazol pada buah melon Cucumis melo L. pada kondisi tropis Daerah Istimewa Yogyakarta dengan adanya berbagai perbedaan kondisi geografi tempat tanam melon.

B. Tujuan Penelitian