Penyiapan Lahan Permodelan Tanaman Melon

Quatitation Limit 0,002 µgg sehingga metode analisis dapat digunakan untuk memantau kadar residu difenokonazol dibawah BMR FAOWHO 0,7 mgkg. Sedangkan hasil validasi metode analisis residu difenokonazol pada buah melon dengan adisi pada ekstrak blanko sebelum diinjeksikan ke GC-ECD untuk melihat kinerja GC memberikan nilai recovery adisi 86 - 91; recovery adisi sebelum clean-up dengan SPE C 18 sebesar 113-121 dengan kesalahan 8,753 dan recovery adisi pada keseluruhan metode analisis sebesar 71-115 sehingga metode analisis ini memenuhi spesifikasi persyaratan untuk memantau kadar residu difenokonazol pada buah melon. Setelah dinyatakan valid, peneliti mulai menyiapkan lahan permodelan tanaman melon yang kemudian diberikan perlakuan terntentu untuk menetukan kadar residu fungisida difenokonazol.

A. Penyiapan Lahan Permodelan Tanaman Melon

Terdapat 3 lokasi perkebunan melon yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dipilih menjadi lahan permodelan yaitu : 1. Terletak di dusun Siliran Kecamatan Wates Kabupaten Kulonprogo 110° 10 18.6276 BT dan -7° 57 37.206 LS, 16 mdpl. 2. Terletak di dusun Pelemsewu Kelurahan Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul 110° 21 40.5936 BT dan -7° 50 7.8324 LS, 84 mdpl. 3. Terletak di dusun Demangan Lama Kelurahan Wedomartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman 110° 26 13.236 BT dan -7° 43 6.204LS, 254 mdpl. Ketiga lahan permodelan diatas memiliki kondisi geografi yang masing- masing berbeda pada setiap lahan seperti yang ditunjukkan pada Tabel III dan IV. Berdasarkan data dari BMKG DIY Nomor Surat KT.401798YGIVI2015 atas nama Rushadi Jatmiko dan analisis tanah dari Pertanian UGM Nomor Surat 014T01170215 atas nama Serlika Rostiana tersebut ketiga lahan memenuhi kriteria untuk tumbuh kembang tanaman buah melon dari segala aspek iklim, media tanam dan ketinggian tempat. Sistem penanaman berbeda-beda pada tiap lahan dapat dilihat pada Gambar 5, pada lahan lokasi Siliran, Kulonprogo dengan dibiarkan tanaman melon berada diatas pasir sedangkan sistem penanaman pada lahan lokasi Panggungharjo, Bantul dan Wedomartani, Sleman dengan ditopang menggunakan ajir atau tongkat dari bilah bambu. Waktu penanaman buah melon pada lahan Siliran dan Bantul adalah bulan Januari-Maret 2015 dan waktu penanaman buah melon pada lahan Sleman adalah bulan Februari-April 2015. Tabel III. Data Suhu, Curah Hujan, dan Kelembaban Sumber: BMKG DIY Lokasi Rata-rata Suhu °C Rata-rata Kelembaban Rata-rata Curah Hujan mm Siliran, Kulonprogo 26,2 85,3 313 Panggungharjo, Bantul 25,3 87,3 275 Wedomartani, Sleman 24,2 80,3 417,3 Tabel IV. Data pH, Bahan Organik, Komposisi dan Kelas Tekstur Tanah Sumber: Jurusan Tanah Fakultas Pertanian UGM Lokasi pH Tanah Bahan Organik Komposisi Tanah Kelas Tekstur Tanah Lempung Debu Pasir Siliran, Kulonprogo 6,71 0,54 2,45 7,17 90,37 Pasir Panggungharjo, Bantul 6,58 2,08 23,84 35,17 40,99 Geluh Wedomartani, Sleman 6,67 1,09 4,64 19,97 75,39 Pasir geluhan Pemilihan ketiga lahan permodelan tanaman melon tersebut berdasarkan beberapa kriteria yaitu: 1. Bibit tanaman buah melon yang digunakan adalah bibit buah melon varietas Action 434 yang telah menjadi pilihan utama banyak petani melon di Daerah Istimiwa Yogyakarta. Buah melon varietas Action memiliki ciri-ciri buah melon yang memiliki jaring net pada permukaan kulit buahnya dan berwarna hijau serta daging buah berwarna hijau kekuningan Tanindo, 2010. 2. Petani tidak menggunakan pestisida berbahan aktif difenokonazol untuk mendapatkan kadar residu yang benar-benar dari hasil perlakuan. 3. Setiap lahan memiliki kondisi geografi yang berbeda, dimana kondisi geografi meliputi jenis tanah, komposisi tanah, curah hujan, suhu, dan kelembaban. 1 2 3 Gambar 5. Sistem penanaman buah melon 1 lahan Siliran, Kulonprogo, 2 lahan Panggungharjo, Bantul dan 3 lahan Wedomartani Sleman Selain ada 100 tanaman melon sebagai sampel perlakuan, diambil juga sampel yang digunakan sebagai kontrol. Sampel kontrol diharapkan tidak mengandung residu difenokonazol sehingga dapat digunakan sebagai pembanding negatif terhadap sampel perlakuan.

B. Aplikasi Formula Fungisida Difenokonazol Pada Tanaman Melon