Variabel Penelitian Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental murni sederhana karena terdapat perlakuan pada subjek uji yaitu tanaman buah melon. Rancangan penelitian ini merupakan pola lengkap satu arah. Lengkap berarti terdapat dua kelompok subyek uji dalam penelitian ini yaitu adanya kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Pola satu arah artinya penelitian ini hanya meneliti pengaruh satu variabel bebas saja yaitu besarnya kadar dan pola laju disipasi residu difenokonazol pada buah melon pada kondisi geografi tempat tanam melon yang berbeda.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

j. Variabel Bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kadar fungisida difenokonazol yang disemprotkan pada model tanaman melon dan kondisi geografi tempat tanam melon. k. Variabel Tergantung. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah kadar dan pola laju disipasi residu fungisida difenokonazol pada kulit dan daging buah melon Cucumis melo L. dengan kondisi geografi tempat tanam yang berbeda. 33 l. Variabel Pengacau Terkendali. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah jenis benih tanaman melon yang digunakan, penyemprotan pestisida lain oleh petani, cara penyemprotan fungisida difenokonazol. m. Variabel Pengacau Tak Terkendali. Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah cuaca tempat tanam melon.

2. Definisi Operasional

a. Residu fungisida adalah sisa fungisida yang masih terdapat di tanaman buah melon setelah mengalami degradasi, dinyatakan dengan satuan mgkg. b. Residu fungisida yang dianalisis adalah difenokonazol yang merupakan fungisida golongan triazol. c. Kadar residu difenokonazol pada kulit buah adalah kadar residu pada sampel bagian kulit buah yang berbentuk kasar, berjaring dan keras dengan ketebalan ± 0,5 cm, dinyatakan dengan satuan mgkg. d. Kadar residu difenokonazol pada daging buah adalah kadar residu pada sampel bagian daging buah yang berwarna hijau muda atau hijau keputihan, dinyatakan dengan satuan mgkg. e. Kadar residu difenokonazol pada keseluruhan buah adalah kadar residu gabungan sampel bagian kulit dan daging buah, dinyatakan dengan satuan mgkg. f. Disipasi adalah proses hilangnya senyawa residu fungisida difenokonazol pada buah melon yang disebabkan karena degradasi, absorbsi atau peluruhan ke medium lainnya. g. Laju disipasi dilihat dari penurunan kadar residu fungisida difenokonazol pada kulit, daging dan keseluruhan buah melon pada hari ke 0, 1, 3, 5, 7, 14 setelah aplikasi terakhir fungisida difenokonazol, dinyatakan dengan satuan per hari. h. H-1 adalah satu hari sebelum aplikasi terakhir fungisida difenokonazol. i. H0, H+1, H+3, H+5, H+7 dan H+14 adalah hari ke-0, 1, 3, 5, 7, dan 14 setelah aplikasi terakhir fungisida difenokonazol. j. BMR Batas Maksimum Residu adalah batas maksimum kandungan residu fungisida difenokonazol yang boleh terdapat pada buah melon, dinyatakan dengan satuan mgkg. k. Pre-Harvest Interval PHI adalah jumlah hari yang harus dilewati residu fungisida difenokonazol antara aplikasi teakhir fungisida sampai pada saat panen.

C. Bahan Penelitian