Studi Literatur Kopi Arabika Kopi Liberika

Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem 7 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PUSAT PENGOLAHAN DAN KEDAI KOPI

2.1. Pengertian Umum

2.1.1. Pengertian Pusat Pengolahan

Pusat Pengolahan berasal dari dua buah kata yaitu pusat dan pengolahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata pusat memiliki arti tempat yang terutama untuk melakukan perdagangan atau titik tengah dari suatu kegiatan. Selanjutnya, pengolahan berasal dari kata dasar olah yang berarti laku, ulah, cara melakukan sesuatu dan proses. Jadi, Pusat Pengolahan merupakan suatu tempat untuk melakukan kegiatan mengolahmemproses suatu bahan yang telah ditentukan. Pusat Pengolahan juga sering disebut sebagai pabrik dalam skala yang lebih kecil dan biasanya terdapat didaerah kecamatan atau kabupaten dari suatu wilayah. Bangunan ini mengumpulkan dan mengkonsentrasikan sumber daya manusia, mesin industri dan pendanaan. sumber : https:id.wikipedia.orgwikiPabrik, Diakses 29 September 2015, pukul 05:48 WITA.. Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem 8

2.1.2. Pengertian Kedai

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kedai memiliki makna tempat untuk berjualan atau berdagang dengan memiliki nama lain yaitu warung atau toko. Dalam kasus ini, kedai yang akan ditampilkan merupakan kedai kopi yang memiliki arti suatu tempat untuk berjualan atau memperdagangkan minuman yang berbentuk atau berbahan dasar kopi. Selain itu, menjualkan minuman atau makanan yang berbahan dasar kopi, Kedai kopi ini juga memiliki Coffee Display atau yang dalam Bahasa Indonesia dapat disebut Area Penjualan Kopi. Di dalam area ini disediakan kopi yang masih dalam bentuk mentah, baik dalam kemasan biji kering maupun bubuk kopi. Coffee Display ini ditujukan bagi pelanggan yang tertarik untuk menikmati olahan kopi di tempat tinggal mereka. Kopi bubuk yang disediakan merupakan hasil dari Pusat Olahan Kopi di bangunan ini.

2.2. Tipologi Bangunan

Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi ini terdiri atas dua buah tipologi yaitu bangunan industri pabrik dan komersil café. Bangunan industri sebagai fungsi utama, sedangkan bangunan komersil café berfungsi sebagai pendukung.

2.2.1. Bangunan Industri Pabrik

Pabrik merupakan suatu tempat untuk mengolah bahan mentah menjadi bahan yang dapat digunakan dikonsumsi dalam kehidupan sehari – hari. Dalam subbab ini akan dibahas mengenai manajemen pabrik, fasilitas fisik pabrik dan ruang yang diperuntukkan bagi pengolahan kopi. a. Manajemen Pabrik Manajemen pabrik ini berkaitan dengan bagaimana sebuah industri memproduksi atau proses pembuatan suatu barang. Manajemen Pabrik production management terdiri atas dua kata yaitu production dan management. Menurut Mohammad Hatta, produksi adalah segala hal pekerjaan yang menimbulkan guna, memperbesar guna yang ada dan membagikan guna itu diantara orang banyak. Sedangkan manajemen merupakan kegiatan yang menggunakan keahlian khusus untuk menyelesaikan suatu hal dengan penentuan tujuan dan pengawasan dari berbagai aktivitas. Olehkarena itu, Production Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem 9 Management adalah suatu kegiatan untuk memproses suatu barang dengan melakukan penentuan tujuan produksi dan pengawasan dari segala aktivitas. Hal yang harus diperhatikan dalam manajemen pabrik adalah kegiatan produksi, pembiayaan dan pemasaran. Dalam kegiatan produksi harus di manajemen dengan baik agar barang yang dihasilkan memiliki kualitas baik dan memiliki biaya produksi yang minumun sehingga mendapatkan keuntungan yang tinggi. Selain itu, pemasaran harus memiliki manajemen untuk menjualkan barang tersebut agar dikenal masyarakat umum bahkan wisatawan. Sumber : Harsono, 1984:11 b. Proses Produksi, Mesin dan Peralatan Proses Produksi merupakan segala hal yang menimbulkan guna untuk menciptakan suatu barang mentah menjadi barang yang siap dipergunakan oleh masyrakat. Proses produksi dibedakan berdasarkan waktu persiapan dan pengaturan peralatan produksi, diantaranya Continuous Processes dan Batch Processes. Continuous Processes adalah suatu kegiatan produksi yang terus menerus dan dalam waktu jangka panjang. Sedangkan Batch Processes adalah kegiatan produksi yang terputus – putus dan memiliki jangka waktu yang pendek. Hal ini dikarenakan system ini memungkinkan terjadinya perubahan tujuan dari produksi suatu pabrik. Dalam pabrik terdapat mesin dan peralatan yang digunakan untuk membantu pekerja dalam memproduksi suatu barang. Mesin ini dibedakan dengan dua jenis berdasarkan prinsip pengerjaannya, yaitu General Purpose Machine dan Special Purpose Machine. Sumber : Naibaho, 1985:29 Dalam proses produksi biji kopi dalam tahap primer biji kopi segar menjadi biji kopi kering dan sekunder biji kopi kering menjadi kopi bubuk, berikut merupakan alat – alat yang diperlukan :

1. Mesin Pengolahan Biji Kopi Primer

a Mesin Pengolahan Kopi Basah Pulper Coffee Biji kopi yang diolah adalah yang benar – benar matang dan berwarna merah atau kuning kemerahan. Pada Gambar 2.1 akan ditampilkan mesin pengolahan biji kopi basah. Berikut merupakan spesifikasinya, yakni : Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem 10 1 Dimensi : 700 x 400 x 900 800 x 500 x 1000 mm 2 Material Body : Mild Steel 3 Material Corong : Stainless Steel 4 Material Roll : Stainless Steel 5 Material Rangka : Siku Mild Steel 6 Pengerak : Motor bensin 5,5 HP Diesel 8 HP 7 Kapasitas : 200-300 kgjam 400 – 500 kgjam 8 Transmisi : Pulley Dan V-belt b Mesin Pencuci Kulit Kopi Basah Washer Kopi Pada Gambar 2.2 ditampilkan mesin pencuci kopi basah. Mesin ini menghilangkan kotoran saat pengelupasan dan membersihkan lendir saat fermentasi. Berikut merupakan spesifikasinya. 1 Tipe : Batch 2 Dimensi : 800 x 600 x 700 mm 3 Material Rangka : Siku Besi 4 Kapasitas : 5-6 kgproses lama proses 5-6 menit 5 Penger : Motor bensin 5,5 HP 6 Sistem pencucian : Sikat Putar 7 Transmisi : Gear box, pulley, V-Belt 8 Pompa air, Pipa Air dan Bak Sirkulasi. c Mesin Oven Pengering Kopi Dryer Kopi Pada Gambar 2.3 akan ditampilkan mesin pengering kopi. Mesin ini berfungsi untuk mengurangi kadar air yang ada dan Gambar 2.1. Pulper Coffee Sumber : http:mesin-kopi- kakao.blogspot.co.id Gambar 2.2. Washer Sumber : http:mesin-kopi- kakao.blogspot.co.id Gambar 2.3. Dryer Sumber : http:mesin-kopi- kakao.blogspot.co.id Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem 11 menghentikan proses fermentasi untuk mempertahankan citarasa kopi. Berikut merupakan spesifikasinya, yakni : d Mesin Sortasi Biji Kopi Grader Kopi Pada Gambar 2.4 akan ditampilkan mesin sortasi biji kopi. Mesin ini berfungsi untuk memisahkan kopi berdasarkan ukuran dan membedakan kualitas dari kopi. Berikut merupakan spesifikasinya, yakni : 1 Dimensi : 350 x 90 x 140 cm 2 Material corong : Plat Stainless Steel 3 Material cover : Plat Stainless Steel 4 Material pemisah biji : Stainless Steel 5 Material rangka : Siku besi, Sthal Dan UNP Besi 6 Sistem pemisah biji : Sentrik 7 Penggerak : Dinamo 1,5 HP Engine bensin 5,5 HP 8 Transmisi : Gear Box, Pulley Dan V-Belt 9 Kapasitas : 800-1000 kgjam

2. Mesin Pengolahan Biji Kopi Sekunder.

a Mesin Sangrai Kopi Pada Gambar 2.5 akan ditampilkan mesin sangrai kopi. Mesin ini berfungsi untuk mematangkan biji kopi kering hingga mengeluarkan aroma khas kopi dan berubah warna menjadi hitam kemerahan. Berikut merupakan spesifikasinya, yakni : 1 Kapasitas : 45-50 kgproses Gambar 2.4. Grader Sumber : http:mesin-kopi- kakao.blogspot.co.id Gambar 2.5. Mesin Sangrai Kopi Sumber : http:mesin-kopi- 1 Material tungku : Besi 2 Penggerak : Dinamo 1 HP 3 Pemanas : LPG 4 Kapasitas : 750-1000 kg 5 Kipas aksial 6 Sistem pengeringan : Box Dryer 7 Dimensi : 400 x 120 x90cm 8 Material dinding : Plat Stainless Steel 9 Material alas bahan : Stainless Steel 10 Material rangka : Siku besi dan Sthal besi Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem 12 2 Dimensi : 1500 x 800 x 940 mm 3 Pengerak : Elektromotor 1 HP 4 Kontrol Suh : Otomatis 5 Material Rangka : Siku 6 Material Body : Plat Stainless Steel 7 Pemanas : LPG b Mesin Penggiling Kopi Pada Gambar 2.6 akan ditampilkan mesin penggiling kopi. Mesin ini berfungsi untuk membuat biji kopi yang disangrai menjadi bubuk. Berikut merupakan spesifikasinya, yakni : 1 Dimensi : 800 x 600 x 1100 mm 2 Pengerak : Diesel 20 HP 3 Material Penggiling : Stainlesss Steeel 4 Tebal Tabung : 3 mm 304 5 Material Rangka : Siku Besi Dan UNP 6 Material Corong : Stainlesss Steeel 0,8mm 7 Material bearing : Besi 8 Transmisi : Pulley Dan V-Belt 9 Kapasitas : 80-120 kgjam tergantung saringan dan bahan baku c Mesin Pengemas Kopi Bubuk Pada Gambar 2.7 akan ditampilkan mesin pengemas kopi bubuk mekanik. Berikut merupakan spesifikasinya, yakni : 1 Dimensi : 900 x 420 x 660 mm 2 Material Body : Besi, Plastik, Stainless Steel 3 Material Pisau : Baja 4 Material Rangka : Besi Dan Stainless Steel 5 Loading Bahan : Konveyor 6 Daya : 500 watt Gambar 2.6. Mesin Penggiling Kopi Sumber : http:mesin- kopi- kakao.blogspot.co.id Gambar 2.7. Mesin Pegemas Kopi Sumber : http:mesin-kopi- kakao.blogspot.co.id Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem 13 7 Maksimal beban : 4-5 kg 8 Lebar Seal : 6-15 mm 9 Berat : 40-42 kg

3. Perencanaan Pabrik Industri

Perencanaan pabrik ini akan memfokuskan pada proses penentuan tata letak layout plan. Dalam perencanaan ini sangat diperlukan kesesuaian dan kesepakatan dari tujuan pengolahan tentang proses produksi dan fasilitas – fasilitas yang disediakan. Proses perencanaan bangunan pabrik harus paham atau mengerti betul akan type bangunan Single story, Hig Bay and monitor types dan multy story, jenis konstruksi bangunan, pertimbangan yang diperlukan untuk pembuatan disain bangunan dan cara – cara meperoleh flesibilitas dari bangunan.Berikut merupakan beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan pabrik adalah bahan yang diolah, proses pengolahan, mesin atau peralatan yang digunakan, material handling, fleksibilitas, keamanan dari bahaya musibah, kekuatan lantai bangunan serta tipe dan konstruksi dari bangunan. Susunan tata letak bangunan pabrik adalah suatu kegiatan untuk meletakkan fasilitas, mesin dan ruang-ruang yang mewadahinya agar memiliki efesiensi dan mempermudah dari aktivitas untuk mengolah suatu bahan. Berikut merupakan tahapan dalam penentuan layoting, yakni plan inventory mendata segala mesin yang akan digunakan dalam pabrik, group outline mengelompokan mesin, Alat – alat pembantu menentukan peralatan tambahan, ruang gerak produksi, ruang maintenance bengkel khusus, machine blok planpengaturan mesin sesuai dengan proses produksi dan shop foor layout. Sumber : Harsono, 1984:214

4. Ruang Dalam Pabrik Pengolahan Kopi

a Area Penjemuran, tempat ini untuk menjemur biji kopi yang dipetik dari pohonnya agar terjadi pengurangan kadar air. Area ini harus berada diluar bangunan karena berhubungan sinar matahari. b Gudang Bahan Baku, Tempat untuk menyimpan biji kopi yang datang dari kebun supplyer. Ruang ini berada ditempat yang tertutup, tetapi harus diperhatikan kelebapannya sehingga harus mememiliki ventilasi udara yang cukup. Dilengkapi dengan Kontrol Kecepatan Konveyor, Coding Expired Date dan Kontrol Panas Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem 14 c Ruang Penyangraian, tempat ini untuk proses menyangrai atau menggoreng tanpa menggunakan minyak. Ruang ini harus berada dekat dengan gudang bahan baku dan tempat peendinginan. Suhu juga harus diatur karena proses sangria sangat tergantung dengan temperature dan waktu. d Ruang Tempering, tempat untuk mendinginkan biji kopi yang telah disangrai agar muncul aroma khas dari biji kopi. Ruang ini terletak dekat dengan area sangria dan dekat dengan ruang pengolahan biji kopi. e Ruang Penggilingan, tempat berlangsung pengolahan kopi dengan mesin penggiling kopi. Proses ini membuat biji kopi sangrai menjadi bubuk kopi yang siap dikonsumsi oleh masyarakat. Ruang ini harus memiliki atap yang tinggi dan ventilasi yang cukup. f Ruang Pengemasan, tempat ini merupakan untuk membungkus kopi yang siap dipasarkan. g Gudang Produk, tempat ini untuk menyimpan bubuk kopi yang telah dikemas agar mudah dilakukan pendataan jumlah produk yang keluar. Ruang ini memiliki akses langsung dari ruang pengemasan untuk mempermudah proses pemindahan bahan. h Ruang Kantor Pengelola, tempat ini untuk menaungi kegiatan administrasi dari pengelola dalam mengatur proses produksi dan pemasaran. Ruang ini berada dekat dengan pintu masuk utama dan berhubungan langsung dengan pabrik.

2.2.2. Bangunan Café Restoran

Restoran café merupakan bangunan komersial yang diperuntukkan sebagai tempat mengolah makanan atau minuman. Dalam hal ini perlu diperhatikan manajemen bangunan, proses pengolahan, peralatan dan keluaran ruang yang dibutuhkan. a. Manajemen Sistem Pengolahan Makanan Dalam manajemen pengolahan makanan terdapat beberapa hal yakni system organisasi dapur, staffingtenaga kerja, pengadaan barang, pengawasan internal produksi dan menu dan penanggulangan akses. Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem 15

1. Sistem Organiasasi Dapur, Hal ini berpengaruh pada jenis dapur

berdasarkan ukuran yang akan dipilih. Pada restoran besar akan membedakan dapurnya antara Hot Kitchen dan Cold Kitchen. Berikut merupakan pola hirarki Dapur. Pada Gambar 2.8 akan ditampilkan susunan organisasi dapur.

2. Sistem Staffing, Staffing merupakan pengaturan kelompok dari pegawai

dalam pembagian shift atau jam kerja. Jam kerja diatur dalam waktu penuh yaitu 24 jam yang terbagi atas shift pagi 06 :00 – 14:00, shift sore 15:00- 23:00 dan shift malam 23:00 – 06:00. 3. Sistem Pengadaan Barang, sistem pengadaan brang dapat dilakukan dengan menganalisa jumlah konsumsi setiap harinya, pengembalian barang ke gudang dan tingginya permintaan terhadap barang. Selain itu dalam system pengawasan barang, perlu adanya system pengawasan internal yang mengawasi tentang jalannya pengadaan bahan secara lebih cermat. 4. Sistem Pengawasan Internal Produksi, sistem berfungsi untuk mengawasi jalanya pengolahan dari makanan hingga menemukan suatu hasil yang berkualitas baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Pengawasan ini dapat menyangkut tentang proses penyajian, teknik portiany, teknik mengolah makananminuman, pengawasan validitas standar – standar resep, sisten training, system buffet, koordinasi produk serta tanggapan, persepsi, pemahaman serta pelaksanaan informasi dari luar. Gambar 2.8 Pola Hirarki Dapur Sumber : Bartono dan Ruffino, 2005:252 Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem 16

5. Sistem Menu dan Penggulangan, Sistem menu ini mengacu terhadap dua

kelompok, yakni menu yang ditampilkan dan dijual secara a la carte serta menu yang dijual secara table d’hote. Sumber : Bartono dan Ruffino, 2005:251 b. Proses Pengolahan Dalam proses pengolahan terjadi kegiatan aktivitas untuk memproduksi makanan minuman yang berkualitas sehingga dapat dijual kepada pembeli. Dalam proses pengolahan perlu beberapa aspek yan diperhatikan yaitu perencanaan produksi, standar resep, bahan baku, peralatan produksi, desain layout ruang produksi, peralatan produksi dan servis, kemampuan staf dapur, koordinasi produksi dan pengawasan produksi untuk material prosedur serta cost.

1. Peralatan Produksi

a Mesin Kopi Pada Gambar 2.9 akan ditampilkan mesin pengolahan kopi bubuk. Mesin ini mampu membuat kopi dengan jenis Espresso yang merupakan bahan dasar pembuatan kopi jenis lainnya. Berikut merupakan spesifikasinya, yakni : 1. Group head : 58 mm 2. Dimensi : 40x54.5x53 cm 3. Berat : 42 kg 4. Brewing system : Volumetric 5. Boiler sixe : 5 lt 6. Boiler type : Heat Exchanger 7. Power : 1800 watt, 220 V 8. Pump : Rotary 9. PID : no b Alat penunjang lainnya Alat penunjang yang dimaksud adalah alat dapur yang biasa ada dirumah warga. Alat ini contohnya pemanas air, blender, kompor, mesin pendingin refrigenerator, Oven, Alat penggorengan, perlengkapan memasak sendok, spatula, pengocok adonan, dll dan sebagainya. Gambar 2.9 Mesin Kopi Sumber : http:www.tokomesin.com Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem 17

2. Desain Layout Ruang Produksi

Pada Gambar 2.10 merupakan contoh layout dari ruang produksi pengolahan khususnya dengan bahan baku kopi. Dalam merencanakan sebuah ruang – ruang dan peletakan dari bangunan kafe adalah sistem sirkulasi dari civitas didalamnya baik pengelola maupun pengunjung. Ruang – ruang yang diperlukan diantaranya : Receiptionist Daerah penerimaan, area bar, lounge, table service, self service makanan siap saji, daerah pencucian, bak sampah, daerah servis, dapur, ruang persiapan, dan gudang bahan baku. Lawson,1994 : 62 Gambar 2.10 Desain Layout Coffee Shop Sumber : Bartono Ruffino, 2005 Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem 18 Pada Gambar 2.11 dan 12 akan ditampilkan standar ukuran dari area duduk dinning area. c. Hasil Olahan Kopi Biji kopi merupakan bahan dasar utama dalam pembuatan seduhan minuman kopi. Sampai saat ini, minuman kopi ini masih menjadi minuman favorit bagi masyarakat Indonesia. Hal ini semakin berkembang dan meluasnya perusahan pengembangan biji kopi. Selain itu juga, tumbuh dan berkembangnya kedaikafewarung yang menjual aneka olahan dari kopi, baik dalam segi makanan dan minuman. Aneka olahan ini dibungkus dengan kemasan yang lebih modern dan dicampurkan dengan bahan – bahan dasar lainnya, seperti susu, krimer, perasapemanis tambahan atau bahkan hingga dicampur dengan tepung untuk mencapai cita rasa yang lebih baik. Oleh karena itu, berikut merupakan aneka olahan dari biji kopi : Gambar 2.12 Standar Besaran Meja Makan Sumber : Neufert, 1996:216 Gambar 2.11 Standar Kenyaman Manusia Dalam Meja Makan Sumber : Neufert, 1996:216 Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem 19

1. Aneka Olahan Minuman

a Espresso Espresso merupakan salah satu olahan kopi dari Milan, Italia. Kopi espresso memiliki dua jenis yakni diberi krim kocok diatasnya yang disebut Espresso Con Panna dan diberi susu berbuih pada bagian atasnya yang disebut Espresso Macchiato. Minuman espresso tersebut ditampilkan pada Gambar 2.13 dan 2.14. Pembuatan kopi jenis espresso dibuat dari percampuran 45ml air yang disemburkan ke 7 sampai 9gram kopi dengan temperatur air 90°C dan bertekanan 9 atmosfer. b Kaffe Americano Kaffe Americano merupakan kopi espresso yang ditambahkan dengan air panas, sehingga memiliki kekuatan rasa yang sama dengan espresso. Kaffe Americano merupakan salah satu bentuk dari kopi espresso yang memiliki tingkat kekentalan yang lebih rendah dari espresso. Kaffe Americano ini memiliki empat variasi minuman, yakni Iced Americano, A Lungo dan Caffe Crema. Pada Gambar 2.15 ditampilkan jenis minuman dari kaffe Americano. c Cappucino Cappuccino merupakan salah satu olahan dari biji kopi yang berasal dari Italia yang berbahan dasar dari susu dan espresso. Tampilan minuman dapat dilihat pada Gambar 2.16. Teknik dari pengolahan kopi ini adalah kombinasi yang tepat antara espresso, susu panas dan busa susu mikrofoam. Gambar 2.13. Espresso Con Panna Sumber : http:coolbeanscoffeero Gambar 2.14. Espresso Macchiato Sumber : http:wellfoodco.com Gambar 2.15. a Iced Americano, b Lungo Coffee, c Caffe Crema Sumber : https:worldbarista.wordpress.com Gambar 2.16. Cappucino Coffee Sumber : https:id.wikipedia.orgwiki Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem 20 d Caffe Latte Caffe Latte atau yang sering disebut dengan Latte. Tampilan minuman dapat dilihat pada Gambar 2.17. Secara umum, Caffe Latte memiliki bahan pengolahan yang sama dengan Cappuccino yang membedakan adalah takaran dari kopi dan susu. e Moka Kopi Moka adalah salah satu jenis kopi yang dicampurkan dengan coklat baik dalam berbentuk serbuk manis hingga sirup cair. Tampilan minuman dapat dilihat pada Gambar 2.18. f Frappe Frappe merupakan salah satu varian kopi yang mudah untuk diolah menjadi minuman. Tampilan minuman dapat dilihat pada Gambar 2.19. Frappe memiliki suhu yang dingin sama seperti Iced Americano, yang membedakan adalah kopi ini dibuat dengan mengocok atau membleder sehingga berbentuk busa. Penjelasan lebih lengkap mengenai Aneka Olahan Minuman Kopi dapat dilihat pada Lampiran 1. 2. Aneka Olahan Makanan a Puding Kopi Puding merupakan salah satu jenis makanan penutup yang populer di masyarakat. Pada umumnya puding dibuat dengan mencampur bahan agar – agar denga susu, tepung maizena dan telor kocok. Pada puding ini ditambahkan kopi yang sudah dilarutkan dalam air dan dicampurkan saat agar – agar dimasak sehingga memiliki cita rasa yang khusus pada puding ini. Gambar 2.17. Caffe Latte S\\umber : https:id.wikipedia.orgwi Gambar 2.18. Moka Sumber : https:blog.tokopedia.c Gambar 2.19. Frappe Sumber : https:id.wikipedia.orgwikiF Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem 21 b Bolu Kukus Kopi Bolu kukus kopi ini memiliki proses pembuatan yang sama pada umumnya. Hal yang berbeda pada memasukkan bubuk kopi pada campuran tepung terigu, baking powder dan lelehan margarin. c Kue Kering Kopi Susu Kue kering ini dibuat dengan mengayak secara berbarengan antara tepung, kopi bubuk, susu, coklat,garam dan baking powder. Lalu dimasukkan lelehan margarin dan dibuat mengumpal dan dapat dibentuk sesuai keinginan. Lalu adonan dimasukkan kedalam oven da didiamkan selama 15 menit dengan suhu 160°C. d Olahan Kue Kopi Kue kopi ini hampir sama proses pembuatanya dengan kue pada umumnya hanya saja ditambahkan larutan kopi. Penambahan ini dilakukan setelah mencampurkan tepung, susu dan baking powder. e Olahan Stik Ubi Kopi Stik Ubi Kopi ini dibuat dari campuran ubi manis yang di aduk rata dengan tepung tapioka, kopi bubuk dan gula halus. Selanjutnya dimasukkan telur dengan ditambahkan sedikit air dan di aduk hingga kalis dan mampu dibentuk seperti stik. Lalu adonan yang telah dibentuk digoreng dengan api kecil. Tampilan berbagai jenis olahan makanan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.20.

2.3. Biji Kopi

2.3.1. Pengertian Biji Kopi

Biji Kopi merupakan sebuah biji dan sumber utama pembuatan minuman kopi. Warna bijinya adalah putih yang berupa endosperma. Biji Kopi pada umumnya memiliki dua buah biji. Didalam biji kopi ini mengandung 4 buah nutrisi, yaitu Alkaloida kafein, protein dan asam amino, karbohidrat dan lipid. Alkaloida Kafein yang paling banyak berada di dalam biji kopi dan tidak Gambar 2.20. a Puding b Bolu Kukus Kopi c Kue Kering d Kue Kopi e Stik Ubi Kopi Sumber : www.sajiansedap.com Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem 22 mengalami perubahan yang signifikan selama pematangan buah di Pohon. Kelarutan Kafein ini akan meningkat apabila terjadi peningkatan temperatur dan penambahan jenis asam didalamnya. Lalu, Protein terdapat pada biji kopi kering dengan kadar delapan sampai 12 persen. Selanjutnya, protein ini akan berganti menjadi asam amino selama proses pematangan buah di dalam pohon. Selanjutnya, Karbohidrat merupakan salah satu nutrisi yang ada di dalam biji kacang dan terdapat sekitar 50 dari berat kering biji kopi segar. Karbohidrat dihasilkan oleh polisakarida, galaktomanan dan selulosa. Yang terakhir adalah Lipid. Lipid banyak terdapat di kulit biji kopi dan merupakan lapisan pembungkus biji kopi. Sumber : https:id.wikipedia.orgwikiBiji_kopi, diakses 6 Oktober 2015 pukul 00:23 WITA..

2.3.2. Sejarah Biji Kopi

Indonesia baru mulai mengenal kopi sekitar tahun 1696 yang di bawa oleh Pemerintah Belanda. Lalu pada tahun 1711, VOC menetapkan kopi sebagai komoditi ekspor yang diandalkan Oleh karena itu, VOC menjadikan Hindia Belanda sebagai perkebunan kopi dan memonopoli perdagangan kopi dunia hingga tahu 1780. Selanjutnya, dibuat perjanjian koffeestelsel sistem kopi yang kemudian pada tahun 1780 – 1844 diubah menjadi perjanjian Culturalstelsel atau yang sering disebut sistem tanam paksa. Sistem ini mengakibatkan peningkatan produksi di bidang perkebunan kopi, yakni tahun 1830 – 1843 produksi kopi Arabika mencapai 26.600 ton tetapi setelah 30 tahun meningkat menjadi 76.000 ton . Sumber : http:camattenggara.pontianakkota.go.id, diakses 5 Oktober 2015 pukul 22:36 WITA Pada tahun 1878, perkebunan kopi yang ada di Indonesia mengalami serangan hama. Hama ini dikenal dengan nama Karat Daun Hemileia Vasatrix. Hal tersebut membuat perkebunan kopi musnah dan yang tersisa hanyalah kopi arabika diatas lahan dengan ketinggian 1.000 m yang berada di Pulau Flores dan Timor . Pada tahun 1875 mulai ditanam kopi dengan jenis yang berbeda, yaitu Kopi Liberka Coffea Liberica dan pada tahun 1900 Kopi Robusta Coffea Canephora muncul ke Indonesia dikarena kopi jenis Liberka kembali terserang hama kopi yang sama dengan kopi jenis Arabika. Kopi Robusta berkembang dengan cepat dan mulai menyebar di wilayah Jawa, Sumatra bahkan pada Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem 23 Indonesia bagian timur. Sumber : Setiawati, 2007:1 dan http:www.aeki- aice.orgpagesejarahid,diakses 5 Oktober 2015 pukul 23:12 WITA

2.3.3. Jenis – Jenis Biji Kopi

a. Kopi Arabika

Kopi ini memiliki rasa dan aroma yang kuat dan tumbuh pada dataran tinggi dan beriklim yang kering. Kopi ini sering ditemukan seluruh dunia dan di Indonesia. Kopi Arabika ini berasal dari Euthopia. Kopi arabika ini tumbuh di tanah gembur dengan curah hujan yang masa kering 3 – 4 bulan dan ditanam pada daerah gunung pada ketinggian 1000 – 1700 m dpl. Proses penanaman biji kopi ini dilakukan dengan biji atau stek. Dalam pengelolaannya perlu dilakukan pemangkasan untuk mengatur pembentukan bunga atau buah kopi. Sumber : Lembaga Ekonomi Nasional – LIPI, 1980:67

b. Kopi Liberika

Tanaman kopi ini tumbuh subur didaerah yang kelembapan tinggi dan suhu yang tinggi. Kualitas kopi ini lebih buruk dari Arabika.

c. Kopi Robusta

Kopi ini berasal dari negara Afrika yang memili kelebihan kualitas nya lebih baik dibandingkan dengan kopi arabika. Kopi ini memiliki nama latin Coffee Robusta. Kopi ini berasal dari Afrika yang lebih dibudidayakan di daerah Tropis dan Sub Tropis. Tanaman ini tumbuh di tanah yang gembur dengan curah hujan yang masa kering 3-4 bulan dan diletakkan pada dataran rendah yang kurang dari 1000m dpl. Kopi robusta memiliki kadar kafein yang lebih rendah dibanding dengan kopi arabika. Proses penanaman biji kopi ini dilakukan dengan biji atau stek. Dalam pengelolaannya perlu dilakukan pemangkasan untuk mengatur pembentukan bunga atau buah kopi. Sumber : Lembaga Ekonomi Nasional – LIPI, 1980 : 69 . Pada Gambar 2.21 akan ditampikan perbedaan bentuk antara kopi arabika, liberika dan robusta. Gambar 2.21. Jenis Biji Kopi Sumber : www.onestopwonder.com Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem 24

d. Kopi Hibrida

Kopi ini merupakan hasil perkawinan dari dua vaietar unggul. Keturunan dari golongan ini tidak mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Proses penanaman dari dilakukan secara stek penyambungan.Pada Tabel 2.1 akan dijabarkan ciri dari kopi hibrida menurut hasil perkawinannya. Tabel 2.1. Ciri Kopi Hibrida JENIS CIRI – CIRI Arabika Liberika Produksi ringan, self fertil penyerbukan sendiri, Batang bawah dapat digunakan excelsa robusta, Cabang primer dapat bertahan cukup lama. Arabika Robusta Peka terhadap serangan HV, dapat berbuah sepanjang tahun, self fertil, didataran yang tinggi dapat memproduksi lebih tinggi tetapi mudah terserang jamur, Biji berbentuk gepeng dan lonjong, batang bawah dapat menggunakan excelsa. Sumber : Setiawati, 2007:14

2.3.4. Manfaat Biji Kopi

Dalam bidang kesehatan, kandungan kopi memiliki manfaat sebagai berikut : a. Meningkatkan Stamina : Hal ini karena kopi mengandung kafein yang tinggi mampu mempengaruhi kinerja sel dan menjadikan pergerakannya lebih lambat. b. Mencegah Kanker : Antioksidan yang terkandung dalam kopi mampu menekan resiko gejala kanker pada tubuh. c. Kopi menjaga kesehatan mulut : Kopi memiliki sifat anti bakteri dan mampu mengatasi gigi berlubang, plak dan infeksi gusi. d. Mengurangi resiko diabetes : Kopi dapat menghambat penyerapan gula. Kandungan asam klorogenat mampu peningkatkan pembentukan insulin. e. Mengurangi resiko penyakit Alzheimer dan Demesia. f. Meningkatkan suasana hati pengguna : Kopi memberikan efek korelasi pada kebahagiaan. Dalam bidang kecantikan, kopi dapat digunakan sebagai media perawatan kecantikan, yakni sebagai berikut : a. Masker wajah : Kopi dapat membuat kulit menjadi kencang dan mampu mengangkat sel kulit mati dalam wajah. Selain itu, kopi juga mampu menjadi krim anti mikroba untuk pembersih wajah. Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem 25 b. Perawatan kulit kepala : menurut penelitian, kandungan kafein pada kopi mampu dijadikan sebagai anti kerontokan rambut dan memiliki antioksidan untuk menjaga kulit kepala. Sumber : http:manfaat.co.idmanfaat-kopi, diakses 8 Oktober 2015 pukul 22:54 WITA

2.3.5. Proses Penanaman Biji Kopi

Sebelum memasuki tahap penanaman dari Biji Kopi, perlu diperhatikan dari lingkungan daerah untuk membuat biji kopi yang berkualitas.Berikut merupakan syarat tumbuh dari penanaman biji kopi, yakni : a. Curah Hujan, daerah memiliki curah hujan yang berkisar antara 1000x3000 mm per tahunnya dengan musim kering ±3 bulan. Dalam kurum waktu 3 bulan tersebut akan terjadi pembuahan dan apabila mengalami turun hujan dengan intensintas yang tinggi, maka dapat dipastikan tidak akan terjadi pembuahan. b. Suhu, Penentuan suhu yang tepat ini disesuaikan dengan jenis kopi yang akan ditanam, yakni kopi arabika sekitar 17 – 21 °C, Kopi Liberka 16 – 18 °C dan Kopi Robusta 21 – 24 °C.