Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
25 b. Perawatan kulit kepala : menurut penelitian, kandungan kafein pada kopi
mampu dijadikan sebagai anti kerontokan rambut dan memiliki antioksidan untuk menjaga kulit kepala.
Sumber : http:manfaat.co.idmanfaat-kopi, diakses 8 Oktober 2015 pukul 22:54 WITA
2.3.5. Proses Penanaman Biji Kopi
Sebelum memasuki tahap penanaman dari Biji Kopi, perlu diperhatikan dari lingkungan daerah untuk membuat biji kopi yang berkualitas.Berikut
merupakan syarat tumbuh dari penanaman biji kopi, yakni :
a. Curah Hujan, daerah memiliki curah hujan yang berkisar antara
1000x3000 mm per tahunnya dengan musim kering ±3 bulan. Dalam kurum waktu 3 bulan tersebut akan terjadi pembuahan dan apabila mengalami
turun hujan dengan intensintas yang tinggi, maka dapat dipastikan tidak akan terjadi pembuahan.
b. Suhu, Penentuan suhu yang tepat ini disesuaikan dengan jenis kopi yang akan
ditanam, yakni kopi arabika sekitar 17 – 21 °C, Kopi Liberka 16 – 18 °C dan
Kopi Robusta 21 – 24 °C.
c. Sinar Matahari, Dalam penanaman kopi dibutuhkan sinar yang teratur dan
berada dalam intensitas cahaya dibawah dari 1000 foot candle atau setara dengan 10.764 lux.
d. Angin, Seperti dengan tanaman lainnya angin dalam tanaman kopi sangat
berpengaruh dalam proses penyerbukan. Meskipun demikian, angin dengan kecepatan kencang mampu menyebabkan kerusakan tajuk tanaman atau dapat
menggugurkan bunga dan mempercepat penguapan. e.
Kelembapan, Kelembapan harus dijaga sekitar 40 – 60, karena kelempaban yang tinggi mengakibatkan pertumbuhan jamur tetapi apabila kelembapan
rendah akan terjadi penurunan hasil selama periode pertumbuhan dan perkembangan tanaman kopi.
f. Tanah, daerah yang dipilih diusahakan memiliki tanah yang gembur, subur
dan kaya akan nutrisi yang memiliki kedalaman ±1,5 meter dengan pH antara 4,5
– 6,5 untuk Kopi Robusta dan 5 - 6,5 untuk Kopi Arabika. Setelah seluruh syarat tumbuh dipenuhi baru dapat dilaksanakan proses
penanaman dari Biji Kopi, yang diantaranya :
Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
26 a.
Persiapan Lahan Persiapan lahan ini berguna sebagai langkah pertama menghindari
tanaman dari hama dan penyakit kopi. Proses ini dilakukan dengan 3 cara yaitu ditanami dengan tanaman pelindung yang berfungsi sebagai menahan
erosi dan angin kencang, ditanami dengan tanaman penutup tanah yang berfungsi menahan percikan air hujan, mencegah erosi dan mempertahankan
kelembapan tanah, serta Pengaturan jarak tanam dan pembuatan lubang tanaman. Jarak tanaman yang digunakan adalah 2,5 x 3 meter dengan lubang
tanaman dibuat pada 3 – 6 bulan sebelum penanaman tanaman kopi.
Sumber : Ariyantoro, 2006:33
b. Pembibitan
Pembibitan merupakan proses penyemaian dari biji kopi. Langkah yang dilakukan dengan membuat bedengan, lalu ditaburi pasir atau humus dan
benih kopi dapat dibenam dalam lapisan tersebut. Setelah itu, pasca berumur 2,5
– 3 bulan, bibit yang dibenam dapat dipindahkan ke tempat pembibitan. Tempat pembibitan ada dua cara yaitu pembibitan di bendengan tanah dan
pembibitan di polybag. c.
Penanaman Penanaman diimulai dengan menggali lubang tanah, dilakukan
pemotongan akar pada tanaman yang telah dilakukan pembibitan hingga mencapai ukuran ±30 cm. Dan bibit tersebut dimasukka kedalam lubang dan
ditutup kembali hingga menggunung dan padat. d.
Pemeliharaan Dalam proses pemeliharan tanaman kopi dilakukan 4 tahap, yaitu
penyulaman apabila ditemukan adanya tanaman kopi yang tidak sehat, pendangiran pencangkulan tanah disekitar tanaman agar udara dan air dapat
berjalan dengan lancar, pemangkasan terdapat tiga bentuk, yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi dan pemangkasan peremajaan.
e. Pemupukan
Pemupukan dilakukan untuk memberi nutrisi pada tanaman kopi ini.