Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
27 f.
Pengendaliaan Hama dan Penyakit Beberapa macam hama yang menyerang tanama kopi adalah Hama
Bubuk Buah, Hama Bubuk Cabang, Hama Kutu Putih dan Nematoda. Selain itu penyakit yang dapat menyerang biji kopi adalah penyakit karat daun dan
cendawan akar. g.
Penanganan Panen Panen pada biji kopi terjadi pada tahun ke-3 dan tidak dapat dilakukan
selama satu kali karena mengikuti dari gelombang musim bunga. Panen biji kopi dilakukan dengan pemetikan baik secara manual atau menggunakan
tangga. Pemetikan dilakukan dalam tahap, diantaranya permulaan buah yang dimakan bubuk dan kering, pertengahan buahn yang sudah masak dan tua
dan akhir buah yang memiliki kualitas baik dengan keadaan matang dan masih muda.
sumber : Ariyantoro, 2006:43
2.3.6. Proses Pengolahan Biji Kopi
a. Pengolahan Produk Primer Kopi 1. Panen tepat matang : Biji kopi terjadi perubahan warna kulit buah kopi
dari berwarna hijau menjadi merah. 2. Sortasi buah sehat : Permilihan buah yang sehat memiliki nas, tidak
terkena serangga, hama dan tampilan kulit yang mulus 3. Pengupasan kulit buah : Memisahkan biji berkulit tandukbiji kopi HS
bahan minuman dan kulit buah kompos, pakan ternak biogas 4. Pencucian biji kopi : pencucian biji kopi yang terlah di klupas hingga
bersih dan menjadi licin. 5. Pengeringan Mekanis : Biji Kopi HS dikeringkan secara mekanis 50
– 55 °C dan membuat kadar air biji kopi menjadi 12. Bahan bakar untuk
pengeringan ini dari kayu tanaman dan kipas pengering digerakkan oleh motor listrik atau motor diesel.
6. Pengupasan Biji Kopi HS Kering
7. Sortasi biji kopi kering : Memisahkan biji ukuran besar 6,5 mm, medium 5,5 mm d 6,5 mm dan kecil 5,5 mm.
Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
28 8. Pengemasan : Dimasukkan kedalam karung goni dan disimpan dalam
gudang yang bersih dan memiliki ventilasi. Tumpukan dari kopi tidak boleh menempel dengan dinding gudang.
b. Pengolahan Produk Sekunder Biji Kopi Sangrai dan Kopi bubuk 1.
Panen tepat matang : Biji kopi terjadi perubahan warna kulit buah kopi dari berwarna hijau menjadi merah.
2. Penyangraian : Proses sangrai dimulai dengan penguapan air yang
selanjutnya direaksikan dengan pirolisis. Reaksi pirolis ditandai dengan perubahan warna biji kopi yang semula kehijauan menjadi kecoklatan.
Kisaran suhu yang digunakan adalah 195 hingga 205 °C. 3.
Tingkat Sangrai : tingkat sangrai dibagi menjadi 3 yaitu suhu 190 – 195 °C untuk sangrai ringan, 200
– 205 °C untuk sangrai medium dan 205 °C untuk sangrai gelap.
4.
Pencampuran : Untuk mendapatkan citarasa yang khas, kopi bubuk bisa
diproses dengan mecampur beberapa jenis kopi. Pencampuran dilakukan dengan alat pencampur putar tipe hexagonal.
5. Penghalusan biji kopi sangrai : Biji kopi sangrai di haluskan dengan
grinder sampai menjadi kopi bubuk dengan tingkat kehalusan yang diinginkan.
6.
Pengemasan : Kopi bubuk yang telah dihaluskan dikemas dalam
alumunium foil atau plastik yang dipress panas untuk menjaga kandungan oksigen tidak dapat masuk kedalam kemasan.
2.4. Tinjauan Proyek Fasilitas Sejenis
2.4.1. CV. Pusaka Bali Persada
Tinjauan langsung ke lapangan ini dilakukan pada Perusahan Kopi Bubuk Banyuatis yang sekarang diubah namanya menjadi CV. Pusaka Bali Persada.
Usaha ini merupakan salah satu industri pengolahan kopi yang terkenal di Bali. Usaha ini didirikan pertama kali pada tahun 1976 oleh I Ketut England dengan
perusahaan perseorangan
dan pada
tahun 1990
terjadi perubahan
penanggungjawab usaha kepada Gede Pusaka Harsadena,SE. selaku anak kandung.
Sumber : CV. Pusaka Bali Persada.2015
Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
29
a. Lokasi dan Gambaran Umum
Comanditaire Venootschap Persekutuan Komanditer Pusaka Bali Persada ini terletak di Kabupaten Buleleng, tepatnya di Jalan Raya Seririt Singaraja, Desa
Pemaron. Usaha ini berdiri diatas tanah 2800 m
2
, yang memiliki batas sebelah utara jalan raya, sebelah timur CV. Sumber Jasa Gumilang, sebelah selatan
sungaikali dan sebelah barat adalah kantor imigrasi. CV. Pusaka Bali Persada yang terletak di Singaraja ini terdiri atas pabrik utama pengolahan kopi dan
memiliki sebuah kedai kopi di daerah Bedugul, Tabanan yang bernama D’Jako.
b. Tinjauan Non-Arsitektural
1. Jenis Produk
CV. Pusaka
Bali Persada
ini menghasilkan
produk dengan
mengklasifikasikan dalam dua buah tipe yaitu Special Quality Hotel, Restoran, Oleh
– Oleh bagi wisatwan domestik internasionaldengan Standart Quality dipasarkan secara bebas. Hal tersebut dibedakan pada proses pengemasan. Nama
produk yang dari usaha ini, diantaranya Kopi Bubuk Cap Banyuatis, Kopi Bubuk Cap Extra, Kopi Bubuk Mix Kotak Cap Banyuatis, Kopi Bubuk Robusta Vakum
Kertas, Kopi Bubuk Arabika Vakum Kertas, Kopi Bubuk mix bag cap Banyuatis, Kopi Bubuk Robusta Vakum Plastik, Kopi Bubuk Arabika Vakum Plastik.
2. Sasaran Pemasaran
Sasaran yang dicapai CV. Pusaka Bali Persada ini adalah masyarakat umum wilayah Bali yang penjualannya dapat melalui Pabrik di Singaraja atau Denpasar.
Kantor pemasaran CV. Pusaka Bali Persada ini juga sudah meluas hingga ke Pulau Jawa Kota Kediri dan Pulau Lombok. Tidak hanya masyarakat umum,
produk ini dipasarkan dengan sasaran hotel, kedai kopi di sekitar wilayah Bali dan wisatawan domestik maupun internasional sebagai buah tangan.
3. Bahan Baku Pengolahan
Bahan baku dalam pengolahan ini adalah jenis kopi Arabika dan Robusta yang sudah dalam keadaan kering. Bahan baku biji kopi ini didapatkan dari
kebun yang dikelola oleh CV. Pusaka Bali Persada dan supplyer yang mengutamakan masyarakat sekitar Singaraja.