Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
21
b Bolu Kukus Kopi
Bolu kukus kopi ini memiliki proses pembuatan yang sama pada umumnya. Hal yang berbeda pada memasukkan bubuk kopi pada campuran tepung terigu,
baking powder dan lelehan margarin.
c Kue Kering Kopi Susu
Kue kering ini dibuat dengan mengayak secara berbarengan antara tepung, kopi bubuk, susu, coklat,garam dan baking powder. Lalu dimasukkan lelehan
margarin dan dibuat mengumpal dan dapat dibentuk sesuai keinginan. Lalu adonan dimasukkan kedalam oven da didiamkan selama 15 menit dengan suhu
160°C.
d Olahan Kue Kopi
Kue kopi ini hampir sama proses pembuatanya dengan kue pada umumnya hanya saja ditambahkan larutan kopi. Penambahan ini dilakukan setelah
mencampurkan tepung, susu dan baking powder.
e Olahan Stik Ubi Kopi
Stik Ubi Kopi ini dibuat dari campuran ubi manis yang di aduk rata dengan tepung tapioka, kopi bubuk dan gula halus. Selanjutnya dimasukkan telur dengan
ditambahkan sedikit air dan di aduk hingga kalis dan mampu dibentuk seperti stik. Lalu adonan yang telah dibentuk digoreng dengan api kecil. Tampilan berbagai
jenis olahan makanan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.20.
2.3. Biji Kopi
2.3.1. Pengertian Biji Kopi
Biji Kopi merupakan sebuah biji dan sumber utama pembuatan minuman kopi. Warna bijinya adalah putih yang berupa endosperma. Biji Kopi pada
umumnya memiliki dua buah biji. Didalam biji kopi ini mengandung 4 buah nutrisi, yaitu Alkaloida kafein, protein dan asam amino, karbohidrat dan lipid.
Alkaloida Kafein yang paling banyak berada di dalam biji kopi dan tidak
Gambar 2.20. a Puding b Bolu Kukus Kopi c Kue Kering d Kue Kopi e Stik Ubi Kopi
Sumber : www.sajiansedap.com
Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
22 mengalami perubahan yang signifikan selama pematangan buah di Pohon.
Kelarutan Kafein ini akan meningkat apabila terjadi peningkatan temperatur dan penambahan jenis asam didalamnya. Lalu, Protein terdapat pada biji kopi kering
dengan kadar delapan sampai 12 persen. Selanjutnya, protein ini akan berganti menjadi asam amino selama proses pematangan buah di dalam pohon.
Selanjutnya, Karbohidrat merupakan salah satu nutrisi yang ada di dalam biji kacang dan terdapat sekitar 50 dari berat kering biji kopi segar. Karbohidrat
dihasilkan oleh polisakarida, galaktomanan dan selulosa. Yang terakhir adalah Lipid. Lipid banyak terdapat di kulit biji kopi dan merupakan lapisan pembungkus
biji kopi.
Sumber : https:id.wikipedia.orgwikiBiji_kopi, diakses 6 Oktober 2015 pukul 00:23 WITA..
2.3.2. Sejarah Biji Kopi
Indonesia baru mulai mengenal kopi sekitar tahun 1696 yang di bawa oleh Pemerintah Belanda. Lalu pada tahun 1711, VOC menetapkan kopi sebagai
komoditi ekspor yang diandalkan Oleh karena itu, VOC menjadikan Hindia Belanda sebagai perkebunan kopi dan memonopoli perdagangan kopi dunia
hingga tahu 1780. Selanjutnya, dibuat perjanjian koffeestelsel sistem kopi yang kemudian pada tahun 1780
– 1844 diubah menjadi perjanjian Culturalstelsel atau yang sering disebut sistem tanam paksa. Sistem ini mengakibatkan peningkatan
produksi di bidang perkebunan kopi, yakni tahun 1830 – 1843 produksi kopi
Arabika mencapai 26.600 ton tetapi setelah 30 tahun meningkat menjadi 76.000 ton
. Sumber : http:camattenggara.pontianakkota.go.id, diakses 5 Oktober 2015 pukul 22:36 WITA
Pada tahun 1878, perkebunan kopi yang ada di Indonesia mengalami serangan hama. Hama ini dikenal dengan nama Karat Daun Hemileia Vasatrix.
Hal tersebut membuat perkebunan kopi musnah dan yang tersisa hanyalah kopi arabika diatas lahan dengan ketinggian 1.000 m yang berada di Pulau Flores dan
Timor . Pada tahun 1875 mulai ditanam kopi dengan jenis yang berbeda, yaitu Kopi Liberka Coffea Liberica dan pada tahun 1900 Kopi Robusta Coffea
Canephora muncul ke Indonesia dikarena kopi jenis Liberka kembali terserang hama kopi yang sama dengan kopi jenis Arabika. Kopi Robusta berkembang
dengan cepat dan mulai menyebar di wilayah Jawa, Sumatra bahkan pada
Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Rendang, Karangasem
23 Indonesia bagian timur.
Sumber :
Setiawati, 2007:1
dan http:www.aeki-
aice.orgpagesejarahid,diakses 5 Oktober 2015 pukul 23:12 WITA
2.3.3. Jenis – Jenis Biji Kopi
a. Kopi Arabika
Kopi ini memiliki rasa dan aroma yang kuat dan tumbuh pada dataran tinggi dan beriklim yang kering. Kopi ini sering ditemukan seluruh dunia dan di
Indonesia. Kopi Arabika ini berasal dari Euthopia. Kopi arabika ini tumbuh di tanah gembur dengan curah hujan yang masa kering 3
– 4 bulan dan ditanam pada daerah gunung pada ketinggian 1000
– 1700 m dpl. Proses penanaman biji kopi ini dilakukan dengan biji atau stek. Dalam pengelolaannya perlu dilakukan
pemangkasan untuk mengatur pembentukan bunga atau buah kopi.
Sumber : Lembaga Ekonomi Nasional
– LIPI, 1980:67
b. Kopi Liberika
Tanaman kopi ini tumbuh subur didaerah yang kelembapan tinggi dan suhu yang tinggi. Kualitas kopi ini lebih buruk dari Arabika.
c. Kopi Robusta
Kopi ini berasal dari negara Afrika yang memili kelebihan kualitas nya lebih baik
dibandingkan dengan kopi arabika. Kopi ini memiliki nama latin Coffee Robusta. Kopi
ini berasal dari Afrika yang lebih dibudidayakan di daerah Tropis dan Sub
Tropis. Tanaman ini tumbuh di tanah yang gembur dengan curah hujan yang masa kering 3-4 bulan dan diletakkan pada dataran rendah yang kurang dari 1000m dpl.
Kopi robusta memiliki kadar kafein yang lebih rendah dibanding dengan kopi arabika. Proses penanaman biji kopi ini dilakukan dengan biji atau stek. Dalam
pengelolaannya perlu dilakukan pemangkasan untuk mengatur pembentukan bunga atau buah kopi.
Sumber : Lembaga Ekonomi Nasional – LIPI, 1980 : 69
.
Pada Gambar 2.21 akan ditampikan perbedaan bentuk antara kopi arabika, liberika dan
robusta.
Gambar 2.21. Jenis Biji Kopi
Sumber :
www.onestopwonder.com