Definisi Belajar KAJIAN PUSTAKA

12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Belajar

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu menurut Sudjana dalam Rusman, 201. H.C. Witherington dalam Educational Psycology menjelaskan pengertian belajar sebagai suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan kepribadian, atau suatu pengertian. Gagne Berlinger dalam Dimiyati dan Mudijono mendefinisikan belajar sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Harold Spears dalam Rizky, 2015 mengemukakan pengertian belajar dalam perspektifnya yang lebih detail. Menururt Spears dalam Munawaroh, 2014 learning is to observe, to read, to imitate, to try something them selves, to listen, to follow direction belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu pada dirinya sendiri, menengar, dan mengikuti aturan. Sementara Singer medefisikan belajar sebagai perubahan perilaku yang relatif tetap yang disebabkan praktik atau pengalaman yang sampai dalam situasi tertentu. Salah satu definisi belajar yang cukup sederhana namun mudah diingat adalah yang dikemukakan oleh Gagne 1989: “Learning is relatively permanent change in behavior that result from pas experience or purposeful instruction”. Belajar adalah suatu perubahan perilaku yang relatif menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang bertujuandirencanakan. Pengalaman diperoleh individu dalam interaksinya dengan lingkungan, baik yang tidak direncanakan maupun yang direncanakan, sehingga menghasilkan perubahan yang bersifat menetap. Belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang di dalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek tersebut adalah : 1. Bertambahnya jumlah pengetahuan, 2. Adanya kemampuan mengingat dan mereproduksi, 3. Adanya penerapan pengetahuan, 4. Menyimpulkan makna 5. Menafsirkan dan mengaitkannya dengan realitas, dan 6. Adanya perubahan sebagai pribadi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seseorang dikatakan telah belajar kalau sudah terdapat perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungannya, tidak karena pertumbuhan fisik atau kedewasan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan. Kecuali itu, perubahan tersebut haruslah bersifat relatif permanen, tahan lama, dan menetap, tidak berlangsung sesaat saja. Berdasarkan pemaparan diatas, belajar memiliki beberapa karakteristik diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku tersebut bersifat pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotor, maupun nilai dan sikap afektif. 2. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat juga, melainkan menetap atau dapat disimpan. 3. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan. 4. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat- obatan. Manusia memiliki beragam potensi, karakter, dan kebutuhan dalam belajar. Karena itu, banyak tipe-tipe belajar yang dilakukan manusia. Gagne 1989 mencatat ada delapan tipe belajar, yaitu sebagai berikut. 1. Belajar isyarat signal learning. Menurut Gagne, ternyata tiak semua reaksi spontan manusia terhadap stimulus sebenarnya tidak menimbulkan respons. Alam konteks inilah signal learning terjadi. 2. Belajar stimulus respons. Belajar tipe ini memberikan respons yang tepat terhadap stimulus yang diberikan. Reaksi yang tepat diberikan penguatan reinforcement sehingga terbentu perilaku tertentu shapping. 3. Belajar merantaikan chaining. Tipe belajar ini merupakan cara belajar dengan membuat gerakan-gerakan motorik, sehingga akhirnyamembentuk rangkaian gerak dalam urutan tertentu 4. Belajar asosiasi verbal verbal association. Tipe belajar ini merupakan belajar menghubungan suatu kata dengan suatu objek yang berupa benda, orang atau kejadian dan erangkaikan sejumlah kata dalam uruta yang tepat. 5. Belajar membedakan discrimination. Tipe belajar ini memberikan reaksi yang berbeda-beda paa stimulus yang mempunyai kesamaan. 6. Belajar konsep concept learning. Belajar mengklasifikasikan stimulus, atau menempatkan objek-objek dalam kelompok tertentu yang membentuk suatu konsep. konsep: satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang memiliki kesaman ciri. 7. Belajar dalil rule learning. Tipe belajar ini merupakan tipe belajar untuk menghasilkan aturan atau kaidah yang terdiri dari penggabungan beberapa konsep. Hubungan antara konsep biasanya dituangkan dalam bentuk kalimat. 8. Belajar memecahkan masalah problem solving. Tipe belajar ini merupakan tipe belajar yang menggabungkan beberapa kaidah untuk memecahkan masalah, sehingga terbentuk kaidah yang lebih tinggi high order rule.

B. Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur untuk meningkatkan aktivitas belajar matemetika siswa (penelitian tindakan kelas di SMP Islam al-Ikhlas Cipete)

1 9 47

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya bernuansa nilai (penelitian tindakan kelas di MTs Hidayatul Islamiyah Karawang)

0 8 223

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (st

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24