Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

d. Refleksi Pada tahap ini, peneliti mencoba memahami kembali hasil pengamatan terhaap siswa, serta analisis data dari pelaksanaan tindakan berupa lembar pengamatan, serta tes akhir siklus untuk pengambilan keputusan sebagai akhir dari siklus II. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di atas, maka peneliti dapat melihat indikator keberhasilan dari tiga aspek berikut : 1 Terjadinya peningkatan penguasaan materi pembelajaran yang inyatakan engan prosentasi kenaikan siswa dari jumlah siswa. 2 Penelitian akan dinyatakan berhasil apabila sekurang- kurangnya dari jumlah siswa mengalami kenaikan nilai dari rata-rata awal yang suah ditetapkan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi untuk menjawab permasalahan dalam penelitian. Penyususnan instrument penelitian akan sangat mudah kalau peneliti betul-betul memahami apa yang ditelitinya Imas Berlin, 2014:47 Ada beberapa langkah yang dipergunakan alam menyusun instrument penelitian, diantaranya: 1. Menganalisis variabel penelitian. 2. Menetapkan jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel atau subvariabel atau indikator-indikatornya. 3. Peneliti menyusun kisi-kisi. Kisi-kisi berisi lingkup materi pertanyaan, jenis pertanyaan, banyak pertanyaan, serta waktu yang dibutuhkan. 4. Berasarkan kisi-kisi tersebut peneliti menyusun item dan pertanyaan sesuai dengan jenis instrument dan jumlah yang telah ditetapkan dalam kisi-kisi. 5. Akan dilakukan validasi terlebih dahulu oleh pakar terhadap instrumen yang sudah ada. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 jenis instrumen yaitu, instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. 1. Instrumen Pembelajaran a. Silabus b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP siklus I dan II c. Lembar Aktivitas Siswa LAS 2. Instrumen Pengumpulan Data a. Hasil Belajar Siswa Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar siswa instrumen pengambilan data yang digunakan adalah dengan cara memberikan tes tertulis kepada siswa, baik tes kelompok mapun tes individual. Tes tersebut dibuat dengan memperhatikan taksonomi revisi kognitif Bloom menurut Anderson, L.W. Krathwohl, D.R. dalam Ana Ratna Wulan yang terdiri dari enam jenjang yaitu, mengingat C1, memahami C2, mengaplikasi C3, menganalisis C4, mengevaluasi C5, dan mencipta C6. Tabel 3.1 Format Kisi-Kisi Hasil Belajar Siswa No Indikator Ranah Kognitif Jumla h Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6 1 Menentukan unsur – unsur pada kubus 3 - - - - - 3 2 Menentukan unsur – unsur pada balok 3 1 - - - - 4 3 Mengidentifikasi jaring – jaring kubus 2 - - - - - 2 4 Mengidentifikasi jaring – jaring balok - - - - - - - 5 Menentukan luas permukaan kubus - - 3 - - 3 6 Menentukan luas permukaan balok. - - 3 1 - - 4 7 Membuat jaring –jaring kubus 2 - - - - - 2 8 Membuat jaring-jaring balok 1 - - - - - 1 9 Menentukan volume kubus - - 2 2 - - 4 10 Menentukan volume balok - - 4 - - - 4 Indikator di atas menjadi acuan untuk memilih materi yang terdapat dalam setiap siklusnya. Soal tersebut terbagi menjadi dua bagian di setiap siklusnya. b. Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Peneliti memperoleh data aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang sudah peneliti siapkan. Berikut ini beberapa penjelasan terkait dengan teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini. a. Instrumen Tes Tes merupakan sederetan pertanyaan atau latihan atau alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengukuran intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki indiviu atau kelompok Imas Berlin, 2014:48. Dalam penelitian kali ini, instrumen tes digunkan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar. Tes yang akan diberikan berupa tes tulis esai uraian dalam bentuk pretest dan post-test. Soal pretest diberikan pada saat sebelum dilakukannya pembelajaran menggunakan metode snowball throwing. Pemberian soal pretest ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi sebelum diberikan tindakan. Sedangkan soal post-test diberikan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi setelah diberikan treatment. b. Instrumen Non Tes Instrumen non tes yang digunakan peneliti untuk memperoleh data dalam penelitian ini yaitu dengan cara wawancara, observasi, serta dokumentasi. 1 Wawancara Menurut Moleong dalam Haris Herdiansyah, 2003:29 wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara digunakan peneliti untuk menilai situasi tertentu, untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendiikan, perhatian, sikap terhadap suatu pelajaran tertentu. Narasumber yang peneliti gunakan untuk wawancara adalah guru matematika kelas 8A SMP N 1 Kalasan. 2 Observasi Observasi merupakan pengamatan secara langsung, yang bisa dilakukan dengan tes, kuesioner, ragam gambar, dan rekaman suara. Dalam penelitian ini, observer akan mengamati hasil belajar siswa selama proses pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. 3 Dokumentasi Di dalam melaksanakan penelitian dokumentasi dapat berupa, menyelidiki data-data tertulis seperti buku, majalah, dokumen, maupun hasil pekerjaan siswa yang berkaitan dengan penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur untuk meningkatkan aktivitas belajar matemetika siswa (penelitian tindakan kelas di SMP Islam al-Ikhlas Cipete)

1 9 47

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya bernuansa nilai (penelitian tindakan kelas di MTs Hidayatul Islamiyah Karawang)

0 8 223

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (st

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24