Berdasarkan lembar validasi yang sudah diisi oleh validator, instrumen yang sudah peneliti buat layak digunakan dengan sedikit
revisi penulisan. hasil validasi terlampir
3. Deskripsi Pengambilan Data
Pengambilan data menggunakan penerapan model pembelajaran snowball throwing pada Kelas 8A Khusus Olahraga KKO materi kubus
dan balok dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2017. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan tes kognitif. Tes
kognitif digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa baik sebelum diberikan perlakuan maupun sesudah diberikan perlakuan tes awal siklus
dan tes akhir siklus. Pada penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Tiap siklus terdisi
dari 3 pertemuan. Sebelum pelaksanaan siklus, peneliti juga melakukan tahap awal yaitu observasi untuk melihat situasi dan kondisi selama proses
pembelajaran dengan guru. Pelaksanaan pengambilan data disetiap siklus dan hasil observasi akan dijabarkan sebagai berikut :
a. Observasi
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi pada materi garis singgung lingkaran di kelas 8A
KKO. Berdasarkan hasil dari observasi inilah yang menjadi dasar untuk menetapkan rencana penelitian. Jumlah siswa pada kelas KKO
adalah 32 siswa yang terdiri dari 19 laki-laki dan 13 perempuan. Pada pelaksanaan observasi siswa kelas 8Amasuk semua, tidak ada siswa
yang tidak masuk. Kegiatan observasi dilaksanakan pada hari Selasa, 14 Maret 2017. Tiap-tiap kelas menempuh mata pelajaran matematika
5 jam untuk setiap minggunya, untuk kelas KKO pembelajaran matematika terdapat pada hari Selasa, Rabu, dan Kamis dengan
pembagian jam 1 jam pelajaran, 2 jam pelajaran, dan 2 jam pelajaran dimana setiap jamnya 40 menit.
Setelah observasi tersebut selesai dilaksanakan, peneliti dapat mengambil kesimpulan yang menguatkan peneliti untuk dapat
melaksanakan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran snowball throwing. Berikut adalah hasil observasi yang didapatkan
peneliti : 1
Guru menggunakan metode ceramah sehingga siswa hanya cenderung mendengarkan saja. Kelemahan yang lain yaitu guru
sulit mengetahui apakah seuruh siswa sudah memahami materi yang sudah disampaikan.
2 Guru tidak menggunakan alat peraga sehingga menjadikan
pembelajaran terkesan hanya monoton saja. 3
Guru kurang memaksimalkan sarana yang terdapat dalam ruang kelas. Seperti, guru tidak menggunakan proyektor yang sudah
berada dikelas sehingga kurag efektif dalam penyampaian materi dan latihan soal.
4 Hanya beberapa siswa saja yang terlihat aktif menjawab
pertanyaan dan mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru.
5 Pada saat pelaksanaan observasi guru memberikan contoh soal
dipapan tulis dan membahasnya bersama-sama, lalu untuk latihan soalnya guru hanya mengganti angka yang terdapat pada contoh
awal. Seolah-olah siswa hanya mencontoh pekerjaan sebelumnya saja, sehingga kemampuan untuk mengembangkan kreatifitas
penyelesaian masalah masih kurang.
b. Siklus I
Siklus I mulai dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Maret 2017. Pada siklus ini dilaksanakan sebanyak 3 pertemuan, dimana setiap
pertemuan terbagi menjadi 1 jam pelajaran, 2 jam pelajaran, dan 2 jam pelajaran. Selama siklus I dan siklus II berlangsung model
pembelajaran snowball throwing yang mengacu pada desain penelitian milik Arikuntoro dalam Suyadi 2013:49 dimana setiap siklusnya
terdiri dari empat yaitu, perencanaan planning, tindakanpelaksanaan action, dan tahap pengamatan observation, dan tahap refleksi
refelction. 1
Tahap Perencanaan planning Pada tahap perencanaan ini peneliti perlu mempersiapkan
seluruh rencana yang akan digunakan untuk proses penelitian. Peneliti juga perlu mempersiapkan model pembelajaran snowball
throwing secara matang sebagai salah satu solusi untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Rencana-rencana tersebut adalah sebagai berikut :
a Penyusunan instrumen pembelajaran yang terdiri dari Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP yang peneliti susun disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan oleh peneliti
yaitu tentang unsur-unsur, jaring-jaring, dan luas permukaan kubus dan balok serta disesuaikan dengan model pembelajaran
snowball throwing. b
Peneliti menyusun lembar observasi yang digunakan untuk mengevaluasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Selain itu peneliti juga membuat lembar observasi untuk melihat keterlaksanaan sudah peneliti buat.
c Penyusunan lembar belajar siswa yang berisi tentang materi
kubus dan balok. Lembar belajar siswa ini digunakan selama proses pembelajaran untuk membantu siswa dalam memahami
materi tentang kubus dan balok serta berisi tentang latihan soal. d
Penyusunan tes kognitif yang digunakan untuk mengetahui taraf pencapaian kognitif siswa terhadap materi yang sudah
disampaikan. Tes kognitif yang disusun berupa soal uraian. 2
Tahap Tindakan action a
Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan pertama Pembelajaran dimulai pukul 08.50 sampai 09.45 WIB
dengan terpotong waktu istirahat selama 15 menit. Jumlah
siswa yang hadir pada pertemuan pertama ini adalah sebanyak 32 siswa. Dalam pertemuan pertama ini, peneliti bertlaku
sebagai pemberi materi pelajaran saja karena peneliti tidak menerapkan
model pembelajaran
snowball throwing.
Penerapan model pembelajaran snowball throwing hanya dilaksanakan sebanyak 1 kali pada setiap siklusnya. Peneliti
dibantu oleh seorang observer benama Agustina Dhevin untuk membantu
peneliti melihat
kerterlaksanaan proses
pembelajaran. Pada pertemuan pertama ini peneliti sedikit mengalami
beberapa kendala yaitu siswa masih banyak yang di kantin dan berganti baju dikarenakan pelajaran sebelumnya adalah
olahraga. Sehingga pembelajaran pada pertemuan pertama ini terlambat beberapa menit. Pembelajaran diawali dengan salam
pembuka dan perkenalan peneliti dengan siswa. Lalu peneliti menyampaiakan maksud dan tujuan yang hendak dicapai pada
pertemuan pertama itu. Sebelum masuk ke materi pembelajaran peneliti memberikan tes awal siklus 1 terlebih dahulu untuk
melihat tingkat pemahaman siswa terhadap kubus dan balok. Berdasarkan tes tersebut peneliti dapat melihat kesiapan siswa
untuk mempelajari materi kubus dan balok. Berikut adalah hasil dari tes awal siklus 1 yang diperoleh siswa kelas VII A.
Tabel 4.1 Hasil Tes Awal Siklus 1
Berdasarkan hasil tes tersebut dari ke-32 siswa yang mengikuti tes diperoleh nilai rata-rata sebesar 40,94 dengan
nilai tertinggi 78.8 dan nilai terendah 12,5. Apabila dinyatakan dalam bentuk pesentase 97 siswa belum mencapai KKM.
Dimana KKM di SMPN 1 Kalasan untuk pelajaran Matematika adalah 78. Dari hasil tersebut dapat dikategorikan pada tabel
pencapaian hasil belajar siswa sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal :
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Berdasarkan KKM
Kategori Banyak Siswa
Persentase
Tuntas 1
3 Tidak Tuntas
31 97
Total 32
100
Dari 32 siswa kelas 8AKKO yang mengikuti tes awal siklus 1 hanya terdapat 1 siswa yang mencapai nilai kriteria
ketuntasan minimal KKM. Rerata siswa yang rendah dan belum adanya siswa yang mencapai KKM menandakan bahwa
No Nilai
No Nilai
No Nilai
No Nilai
1 35
11 37.5
21 12.5
31 42.5
2 35
12 56.25
22 47.5
32 37.5
3 56.25
13 50
23 56.25
4 50
14 25
24 50
5 35
15 25
25 40
6 50
16 37.5
26 15
7 50
17 56.25
27 47.5
8 78.8
18 37.5
28 56.25
9 37.5
19 55
29 35
10 12.5
20 32.5
30 17.5
perlu adanya penerapan suatu model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Setelah melakukan tes awal siklus 1, peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara heterogen dan setiap
kelompok diberikan satu lembar belajar siswa LBS yang disertai latihan soal didalamnya. LBS tersebut berisi tentang
materi unsur-unsur kubus dan balok, serta jaring-jaring kubus dan balok. Siswa terbagi menjadi 8 kelompok, dimana setiap
kelompoknya terdiri dari empat siswa. Setelah semuanya terkondisikan, siswa bersama-sama dengan peneliti membahas
materi yang terdapat pada LBS, tidak lupa peneliti juga menggunakan
alat peraga
untuk membantu
proses pembelajaran.
Pada akhir pertemuan, peneliti mengajak siswa untuk menyimpulkan materi yang sudah dipelajari pada pertemuan
itu, an menyampaikan agenda yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya yaitu pembelajaran menggunakan model
pembelajaran snowball throwing pada materi luas permukaan kubus dan balok. Kemudian peneliti menutup pembelajaran
dengan mengucapkan salam.
b Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua
Tahap tindakan pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kamis, 30 Maret 2017. Penelitian dimulai pada pukul
07.00 sampai dengan 08.20 WIB. Jumlah siswa yang hadir 32 orang siswa. Pada pembelajaran kali ini, peneliti menerapkan
model pembelajaran snowball throwing dengan membagi siswa menjadi 8 kelompok yang dibagi secara heterogen dimana
masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Kemudian setiap kelompok diharuskan menentukan salah seorang siswa untuk
menjadi ketua kelompok. Sebelumnya peneliti melakukan review materi terlebih dahulu yaitu tentang unsur-unsur kubus
dan balok serta jaring-jaring kubus dan balok. Peneliti menyampaikan kepada siswa langkah-langkah
pelaksanaan snowball throwing. Kemudian peneliti meminta setiap kelompok untuk maju kedepan untuk mendapatkan
penjelasan materi oleh peneliti. Setelah selesai mendapatkan penjelasan dari peneliti ketua kelompok kembali kedalam
kelompok untuk memberikan penjelasan terkait materi yang sudah peneliti sampaikan kepada anggota-anggotanya. Setelah
itu, setiap anggota kelompok diharuskan untuk membuat 1 buah pertanyaan diselembar kertas yang sudah peneliti siapkan.
Peneliti juga menganjurkan kepada siswa untuk membuat kunci jawaban tentang pertanyaan yang sudah mereka buat.
Setelah siswa selesai membuat pertanyaan, kertas yang berisi pertanyaan tersebut dilipat seemikian hingga lalu
dimasukkan kedalam bola yang sudah peneliti siapkan. Sesuai intruksi dari peneliti, siswa mulai melempar bola tersebut ke
kelompok lainnya. Setiap kelompok yang mendapatkan bola harus mengerjakan soal yang terdapat didalam bola tersebut
secara bergantian. Kemudian peneliti melakukan evaluasi terhadap hasil pekerjaan siswa dengan cara meminta siswa
untuk membacakan hasil pekerjaannya dan siswa yang lain memberikan koreksi.
Pada akhir pertemuan, peneliti menyampaikan kegiatan pada pertemuan selanjutnya yaitu akan diadakannya tes
kognitif. Peneliti menutup pertemuan dengan memberikan salam.
c Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan ketiga
Pada tahap ini penelitian diadakan pada hari Selasa, 04 April 2017 pukul 10.50
– 11.30 dihadiri oleh 32 siswa. Kegiatan diawali dengan salam pembuka. Peneliti memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan perihal materi yang belum mereka pahami. Kemudian peneliti mencoba untuk
mereview keseluruhan materi secara singkat sebelum diadakan tes akhir siklus I.
Setelah selesai mengulas materi yang sudah diajarkan sebelumnya, peneliti memberikan tes kognitif berupa 7 soal
uraian yang diadakan selama 1 jam pelajaran 40 menit. Hasil yang diperoleh siswa setelah mengerjakan tes akhir siklus I
adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Hasil Tes Akhir Siklus I
No Nilai No Nilai No Nilai No Nilai
1 45
11 50
21 58.3
31 71.7
2 80
12 50
22 86.7
32 85
3 95
13 73.3
23 78.3
4 85
14 61.7
24 58.3
5 81.7
15 70
25 86.7
6 96.7
16 61.7
26 45
7 93.3
17 86.7
27 96.7
8 68.3
18 86.7
28 70
9 80
19 96.7
29 53.3
10 50
20 86.7
30 58.3
Berdasarkan hasil tes akhir siklus I tersebut dari 32 siswa menunjukkan nilai rata-rata yang dicapai adalah 73.34 dengan
nilai terendah adalah 45 sebanyak 2 siswa, dan tertinggi 96.7 sebanyak 2 siswa. Berdasarkan data iatas dapat dikelompokkan
pada tabel pencapaian hasil belajar siswa sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal sebagai berikut :
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Berdasarkan KKM
Kategori Banyak Siswa
Persentase
Tuntas 16
50 Tidak Tuntas
16 50
Total 32
100
Pada penelitian ini dianggap berhasil apabila penerapan model pembelajaran snowball throwing mampu meningkatkan
hasil belajar siswa. Indikator keberhasilan yang peneliti
gunakan untuk mencapai keberhasilan apabila siswa yang memperoleh nilai tuntas sebanyak 75 dari keseluruhan
siswa. Berdasarkan tabel di atas ke 32 siswa tersebut pada siklus I nilai ketuntasannya belum mencapai 75. Tetapi, hasil
tes akhir siklus I ini merupakan suatu peningkatan yang sangat baik berdasarkan hasil tes awal siklus I, terlihat siswa yang
sudah tuntas sudah mencapai 50.
3 Tahap Pengamatan observation
Pada tahap ini peneliti dibantu oleh seorang observer untuk mengamati proses berlangsungnya pembelajaran. Adapun indikator
yang dijadikan observer sebagai acuan dalam melakukan observasi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5 Aspek dan Indikator Kegiatan Observasi
No Aspek
Indikator
1. Kognitif
Siswa terampil menyelesaikan soal yang diberkan oleh guru
Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa bekerja dalam kelompok untuk membuat
soal Siswa mengerjakan Lembar Belajar Siswa yang
sudah disediakan
2. Afektif
Siswa antusias ketika mengikuti pembelajaran dengan Snowball Throwing
Siswa memperhatikan langkah-langkah pelaksanaan Snowball Throwing
3. Komunikasi
Siswa kritis dalam bertanya Siswa berani mengemukakan pendapat
Siswa berani bertanya kepada guru materi yang belum jelas
Siswa berdiskusi dalam kelompok Siswa berani mengomentari pendapat teman
4. Reflektif
Siswa mengomentari dan menyimpulkan proses pembelajaran
No Aspek
Indikator
Siswa menyimpulkan materi pembelajaran dengan bahasa sendiri
Pada siklus I diadakan 3 kali pertemuan. Penilaian yang dilakukan oleh observer terhadap siswa dilaksanakan pada
pertemuan ke 2. Hal ini dilaksanakan pada pertemuan kedua karena pada pertemu kedua peneliti menerapkan model pembelajaran
snowball throwing sehingga peneliti dapat melihat antusias dan kesungguhan siswa selama proses pembelajaran menggunakan
model pembelajaran snowbaal throwing. Pada lembar observasi, observer akan mengisi kolom
indikator penilaian siswa dengan memberikan tanda centang
pada kolom Ya apabila dilakukan oleh siswa dan Tidak apabila tidak dilakukan oleh siswa. Berdasarkan hasil observasi siswa
kelas 8A sangat antusias melakukan pembelajaran dengan menggunakan model snowball throwing. Siswa juga merasa sangat
senang karena pada pembelajaran sehari-hari guru belum pernah menerapkan model pembelajaran snowball throwing. Hal ini
merupakan sesuatu yang baru bagi siswa, karena siswa merasa belajar sambil berturnamen seperti layaknya siswa sedang
bertanding untuk memenangkan suatu perlombaan. Tetapi masih terdapat beberapa siswa yang kurang menunjukkan antusiasme
dalam mengikuti pembelajaran. Terlihat ketika pembelajaran berlangsung masih ada beberapa siswa ramai sendiri bahkan ada
yang tertidur. Peneliti sudah beberapa kali menegur siswa tersebut, tetapi siswa tersebut masih tetap mrngobrol dengan temannya.
Selain itu untuk tingkat keseriusan siswa juga masih rendah, hal ini dapat peneliti lihat dari hasil pertanyaan-pertanyaan
yang sudah siswa buat. Kebanyakan dari siswa mengulang pertanyaan yang sudah peneliti sampaikan hanya mengganti
ukurannya. Beberapa siswa masih cenderung kurang kreatif dalam menuliskan pertanyaan.
Tabel 4.6 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I
NO ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
1. Siswa terampil menyelesaikan soal
yang diberkan oleh guru
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru
3.
Siswa bekerja dalam kelompok untuk membuat soal
4.
Siswa mengerjakan Lembar Belajar Siswa yang sudah disediakan
5.
Siswa antusias ketika mengikuti pembelajaran dengan Snowball
Throwing
6. Siswa memperhatikan langkah-
langkah pelaksanaan Snowball Throwing
7.
Siswa kritis dalam bertanya
8. Siswa berani mengemukakan pendapat
9.
Siswa berani bertanya kepada guru materi yang belum jelas
10.
Siswa berdiskusi dalam kelompok
11. Siswa berani mengomentari pendapat
teman
12. Siswa mengomentari dan
menyimpulkan proses pembelajaran
13. Siswa menyimpulkan materi
pembelajaran dengan bahasa sendiri
4 Tahap Refleksi Refelction
Setelah selesai melakukan pembelajaran menggunakan snowball throwing tahap selanjutnya adalah tahap refleksi. Pada
tahap ini digunakan untuk melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Pada proses pembelajaran siklus I ini telah berjalan
dengan baik, walupaun hasil yang diharapkan belum mencapai 75 sehingga peneliti perlu melaksanakan pembelajaran siklus II
dengan harapan siswa mampu mencapai target 75 siswa mengalami peningkatan hasil belajar.
Berdasarkan pelaksanaan penelitian tindakan, terdapat beberapa masalah yang dihadapi, yaitu sebagai berikut :
a Alokasi waktu yang digunakan kurang maksimal, karena pada
pembelajaraan saat itu juga bersamaan dengan TPM kelas IX dan juga pembelajaran dimulai pukul 07.30 sehingga peneliti
merasa kesulitan untuk menyesuaikan waktunya. b
Ketua kelompok dalam menyampaikan pesan dari peneliti kurang maksimal. Hal ini terlihat masih banyaknya siswa yang
harus bertanya kepada peneliti apa yang harus dilakukan. c
Masih terdapat beberapa siswa yang kurang memperhatikan penjelasan dari peneliti. Beberapa siswa asik mengobrol
dengan teman sebangkunya dan membuat suasana kelas menjadi gaduh.
Ketiga permasalahan tersebut herus di atasi pada pelaksanaan tindakan selanjutnya yaitu pada siklus II yang diharapkan bisa
lebih baik daripada siklus I.
c. Siklus II
Pada penelitian siklus II dilaksanakan pada tanggal 5, 6, dan 11 April 2017. Peretemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 05
April 2017. Pada pertemuan pertama ini berlangsung selama 2x40 menit pelajaran ditambanh waktu istirahat 15 menit. Segala sesuatu
yang menjadi bahan refleksi pada siklus I menjadi koreksi bagi peneliti supaya dalam melakukan perencanaan pada siklus II semakin lebih
matang lagi.
1 Perencanaan Planning
Perencanaan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan perencanaan pada siklus I. Tetapi perencanaan pada siklus II ini
mengacu dari hasil refleksi pada siklus sebelumnya. Berikut aalah perencanaan yang peneliti susun untuk pelaksanaan siklus II :
a Penyusunan instrumen pembelajaran yang terdiri dari Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP yang peneliti susun disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan oleh peneliti
yaitu tentang volume kubus dan balok serta disesuaikan dengan model pembelajaran snowball throwing.
b Peneliti menyusun lembar observasi yang digunakan untuk
mengevaluasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu peneliti juga membuat lembar observasi untuk
melihat keterlaksanaan sudah peneliti buat.RPP yang c
Peneliti mempersiapkan alat peraga untuk menunjang kegiatan pembelajaran pada siklus II
d Peneliti membuat lembar belajar siswa dan tes kognitif untuk
melihat taraf pemahaman siswa terhadap materi volume kubus dan balok. Pada siklus ke II ini, setiap siswa dalam kelompok
mendapatkan 1 lembar belajar siswa. Hal ini berbeda dengan siklus I, dimana setiap kelompok hanya memperoleh 1 lembar
belajar siswa. e
Peneliti membuat peraturan bagi siswa yang membuat gaduh dikelas akan mendapatkan hukuman. Peaturan ini peneliti buat
untuk mengantisipasi kegaduhan yang terjadi pada siklus sebelumnya.
2 Tahap Tindakan Action
a Pelaksanaan siklus II pertemuan pertama
Pembelajaran pada pertemuan pertama di siklus II ini dimulai pukul 08.50 sampai 09.45 WIB. Penelitian ini
berlangsung pada hari Selasa, 05 April 2017 dihadiri oleh 32 siswa. Pada pertemuan pertama ini, peneliti belum menerapkan
model pembelajaran Snowball Throwing. Peneliti hanya menyampaikan materi yang akan dibahas pada saat itu yaitu
tentang volume
kubus dan
balok. Sebelum
mulai menyampaikan materi peneliti memberikan tes awal siklus II
untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi volume kubus dan balok ketika siswa belajar secara mandiri dirumah.
Berdasarkan tes awal siklus II tersebut diperoleh hasil tes sebagai berikut :
Tabel 4.7 Hasil Tes Awal Siklus II
Berdasarkan tabel di atas dari 32 siswa yang mengikuti tes awal siklus II memperoleh nilai rata-rata sebesar 78.6 dengan
nilai terendah adalah 42,1 dan nilai tertinngi adalah 100 sebanyak 3 orang siswa. Apabila dinyatakan dalam persentase
siswa kelas 8A KKO sudah mencapai 66 ketuntasan. Hal ini belum menunjukkan adanya ketercapaian target yang telah
peneliti tetapkan. Tetapi secara keseluruhan untuk hasil tes awal siklus II, apabila dibandingkan dengan tes awal siklus I
No Nilai
No Nilai
No Nilai
No Nilai
1 42.1
11 68.4
21 81.6
31 89.5
2 50
12 78.9
22 100
32 92.1
3 63.9
13 78.9
23 84.2
4 86.8
14 76.3
24 73.7
5 78.9
15 86.8
25 92.1
6 73.6
16 92.1
26 47.4
7 94.7
17 92.1
27 100
8 78.9
18 38.7
28 81.6
9 47.4
19 86.8
29 97.4
10 76.3
20 84.2
30 100
terjadi peningkatan. Berdasarkan hasil tersebut apabila dikategorikan dalam tabel pencapaian hasil belajar adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa Berdasarkan KKM
Kategori Banyak Siswa
Persentase
Tuntas 21
66 Tidak Tuntas
11 34
Total 32
100
Tidak jauh berbeda dengan siklus I, setelah siswa mengikuti tes awal siklus II peneliti menyampaikan materi
tentang volume kubus dan balok. Kali ini peneliti menggunakan alat peraga kubus satuan untuk menunjukkan
volume suatu kubus dan balok. Siswa sangat tertarik sekali dengan adanya alat peraga ini, hal ini terbukti dengan adanya
siswa yang dengan suka rela maju kedepan kelas untuk membantu peneliti dalam menentukan volume kubus tersebut.
Peneliti juga memberikan lembar belajar siswa dimana dalam LBS tersebut siswa diberikan contoh manfaat dari belajar
volume. Kali ini setiap anggota kelompok menapatkan satu LBS berbeda dengan siklus I yang setiap kelompoknya hanya
menerima 1 LBS saja. Hal ini peneliti lakukan supaya seluruh siswa ikut menyimak pembelajaran dan ikut mengerjakan
latihan yang terapat dalam LBS tersebut. Setelah selesai mengerjakan latihan soal, peneliti meminta siswa untuk
menuliskan hasil pekerjaannya dipapan tulis kemudian peneliti membahasnya bersama-sama dengan siswa yang lain.
Pada akhir pertemuan, peneliti menyampaikan kegiatan dipertemuan
yang akan
datang yaitu
pembelajaran menggunakan model snowball throwing. Tak lupa peneliti
meminta siswa untuk belajar dirumah, mengerjakan latihan- latihan soal, serta mengerjakan tugas rumah yang sudah
peneliti sampaikan. Guna menutup pembelajaran, peneliti menyampaikan salam penutup kepada siswa.
b Pelaksanaan siklus II pertemuan kedua
Pada siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 06 April 2017 dimulai pukul 07.30 sampai dengan
pukul 08.45 WIB. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan kali ini 29 siswa dikarenakan 3 siswa yang lain mengikuti
pelatihan untuk seleksi lomba olahraga. Pertemuan kedua ini peneliti hendak kembali menerapkan model pembelajaran
snowball throwing. Dikarenakan ada 3 siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dalam satu kelas kini hanya terbagi
menjadi 7 kelompok saja. Sebelum masuk ke pembelajaran snowball throwing terlebih dahulu peneliti memberikan
beberapa latihan soal terlebih dahulu sambil mereview materi sebelumnya. Pada pertemuan ini siswa lebih dapat diatur dan
suasana kelas terkondisikan. Banyak dari siswa yang mulai memperhatikan perintah dari peneliti. Dengan bersemangat
pula siswa mengangkat tangan untuk maju mengerjakan latihan soal yang sudah diberikan oleh peneliti.
Seperti pada tahap sebelumnya, peneliti meminta ketua kelompok untuk maju kedepan untuk mendapatkan penjelasan
mengenai materi. Peneliti meminta siswa untuk membawa pulpen guna mencatat hal-hal penting yang akan disampaikan
kepada anggota kelompok yang lain. Setelah selesai menerima penjelasan
dari peneliti,
ketua kelompok
kembali kekelompoknya lalu segera menjelaskan kepada anggotanya
terkait materi yang sudah peneliti sampaikan. Peneliti memberikan waktu 10 menit kepada siswa untuk membuat
satu pertanyaan berserta kunci jawabannya. Berdasarkan pengamatan dari peneliti, pada siklus ke II ini pertanyaan yang
dibuat oleh siswa sudah mulai bervariasi dan bermakna. Setelah pertanyaan tersebut selesai dituliskan pada
selembar kertas, peneliti meminta siswa untuk memasukkan kertas tersebut kedalam bola plastik yang sudah disediakan.
Sesuai dengan intruksi dari peneliti bola dilemparkan kepada kelompok lain. Ketika masing-masing kelompok sudah
mendapatkan bola dari kelompok lain, peneliti memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan soal yang sudah
kelompok dapatkan. Setelah selesai mengerjakan soal, peneliti meminta perwakilan kelompok untuk maju menuliskan
jawaban yang sudah dikerjakan, lalu kelompok yang membuat pertanyaan harus memperhatikan hasil yang sudah ditulis di
papan tulis. Pada akhir pembelajaran, guru mengevaluasi hasil
pekerjaan siswa dan meminta siswa untuk menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan tersebut. Peneliti juga
menyampaikan kepada siswa untuk mempersiapkan diri bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diakan tes akhir
siklus II. Peneliti menutup pembelajaran hari itu dengan memberikan salam penutup.
c Pelaksanaan siklus II pertemuan ketiga
Pertemuan ketiga untuk siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 11 April 2017. Pertemuan ketiga peneliti hanya
memberikan evaluasi kognitif kepada siswa. Dari 32 siswa yang hadir sebanyak 28 siswa dikarenakan 3 siswa mengikuti
pelatihan untuk perlombaan dan 1 siswa izin ke UKS karena sakit. Tetapi ke 4 siswa tersebut tetap mengikuti tes akhir siklus
pada hari berikutnya. Materi yang digunakan untuk tes akhir siklus II ini adalah tentang volume kubus dan balok termasuk
didalamnya terdapat soal penerapan. Siswa mengerjakan soal yang peneliti berikan selama 40 menit. Dimana sebelum mulai
mengerjakan soal, peneliti kembali mereview sebentar materi
tentang volume kubus dan balok serta memberikan 1 latihan soal.
Tes kognitif yang diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 6 soal uraian. Pengerjaan soal dilaksanakan dengan system
close book. Berdasarkan hasil tes akhir siklus II tersebut berikut adalah nilai yang diperoleh siswa pada tes akhir siklus II :
Tabel 4.9 Hasil Tes Akhir Siklus II
Berdasarkan hasil tersebut dari 32 siswa menunjukkan nilai rata-rata yang dicapai adalah 85.8 dengan nilai terendahnya
adalah 44 dan tertinggi aalah 100. Dari hasil tersebut dapat dikelompokkan pada tabel pencapaian hasil belajar siswa sesuai
dengan kriteria ketuntasan minimal sebagai berikut :
Tabel 4.10 Hasil Belajar Siswa Berdasarkan KKM
Kategori Banyak Siswa
Persentase
Tuntas 25
78 Tidak Tuntas
7 22
Total 32
100
Pada siklus II ini hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan target yang sudah peneliti tetapkan, yaitu 78 siswa sudah
No Nilai
No Nilai
No Nilai
No Nilai
1 82.9
11 90.2
21 100
31 100
2 85.4
12 56.1
22 83
32 100
3 75.8
13 85.4
23 100
4 92.6
14 100
24 78.9
5 92.7
15 100
25 100
6 92.7
16 44
26 85.4
7 100
17 92.7
27 100
8 75.4
18 61
28 83
9 51.2
19 85.4
29 85.4
10 92.7
20 75.6
30 100
mencapai nilai tuntas ari keseluruhan siswa kelas 8A KKO. Siswa yang sudah mencapai nilai KKM 78 sebanyak 25 siswa
atau sebesar 78 sedangkan yang belum mencapai KKM sebanyak 7 siswa atau sebesar 22. Hal ini menunjukkan
bahwa nilai tuntas telah dicapai lebih dari 75 dari keseluruhan siswa kelas 8A KKO. Sehingga dapat dikatakan
bahwa model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3 Tahap Observasi Observation
Tahap observasi pada siklus II dilaksanakan pada pertemuan kedua pada saat peneliti menerapkan model
pembelajaran snowball throwing. Pada pertemuan kedua tersebut siswa yang hadir adalah 29 siswa. Pada tahap ini kurang lebih
sama seperti tahap observasi pada siklus I yaitu kegiatan observasi digunakan untuk dapat melihat antusias dan kesungguhan siswa
selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran snowbaal throwing. Instrumen dan proses pengisian lembar
observasi juga sama seperti pada siklus I. Berdasarkan hasil observasi oleh observer pada siklus II,
siswa cenderung lebih dapat terkondisikan daripada siklus I. Siswa suah mulai memahami langkah demi langkah yang harus dilakukan
pada saat pembelajaran menggunakan model snowball throwing. Siswa
juga cenderung
sudah lebih
memiliki persiapan
dibandingkan pada siklus I. Hal ini terbukti dari hasil pertanyaan yang telah mereka buat lebih bervariasi, bahkan ada beberapa
siswa mampu membuat soal kontekstual.
Tabel 4. 11 Hasil Observasi Kegiatan Siwa Siklus II
NO ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
1. Siswa terampil menyelesaikan soal
yang diberkan oleh guru
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru
3.
Siswa bekerja dalam kelompok untuk membuat soal
4.
Siswa mengerjakan Lembar Belajar Siswa yang sudah disediakan
5.
Siswa antusias ketika mengikuti pembelajaran dengan Snowball
Throwing
6. Siswa memperhatikan langkah-
langkah pelaksanaan Snowball Throwing
7.
Siswa kritis dalam bertanya
8. Siswa berani mengemukakan pendapat
9.
Siswa berani bertanya kepada guru materi yang belum jelas
10.
Siswa berdiskusi dalam kelompok
11. Siswa berani mengomentari pendapat
teman
12. Siswa mengomentari dan
menyimpulkan proses pembelajaran
13. Siswa menyimpulkan materi
pembelajaran dengan bahasa sendiri
4 Tahap Refleksi Refelction
Berdasarkan keseluruhan tindakan siklus II meliputi perencanaan, tindakan, serta hasil observasi selama siklus II dapat
diperoleh hasil refleksi. Usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran snowball throwing
ternyata dapat membuahkan hasil yang diinginkan. Hal ini ditunjukkan dari hasil tes akhir siklus II yang mengalami
peningkatan rata-rata menjadi 85,8 dan presentasi ketuntasan siswa sebanyak 78 dari keseluruhan siswa kelas 8A KKO. Dikarenakan
pada siklus II telah mencapai target yang sudah peneliti tetapkan maka penelitian tindakan kelas ini tidak dilanjutkan pada siklus
berikutnya, dan penelitian dapat dikatakan berhasil.
4. Deskripsi Hasil Belajar Siswa