46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas dimana untuk proses pengolahan data menggunakan teknik analisis kualitiatif.
Analisis kualitiatif digunakan untuk mendeskripsikan kegiatan siswa, proses pembelajaran serta hasil belajar siswa. Penelitian tindakan kelas PTK
menurut Saur Tampubolon dalam Imas dan Berlin, 2014 adalah suatu pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata berupa siklus melalui
proses kemampuan mendeteksi dan memecahkan masalah. Jenis penelitian tindakan kelas ini dipilih karena penelitian tindakan kelas merupakan salah
satu teknik agar pembelajaran yang dikelola peneliti selalu mengalami peningkatan melalui perbaikan secara terus menerus. Peningkatan hasil belajar
siswa dikarenakan pada penelitian tindakan kelas terdapat proses refleksi diri self reflection yakni upaya menganalisis untuk menemukan kelemahan
– kelemahan dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan. Proses perbaikan
dilakukan melalui perencanaan dan pengimplementasian dalam proses pembelajaran sesuai dengan program pembelajaran yang telah disusun.
Berdasarkan pengertian dari Carr dan Kemmis Suyadi 2013:21 dapat digaris bawahi beberapa poin penting tentang PTK, yakni :
1. PTK adalah bentuk inquiry atau penyelidikan yang dilakukan
melalui refleksi.
2. PTK dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti,
seperti guru, peserta didik, atau kepala sekolah. 3.
PTK ilakukan dalam situasi social, termasuk situasi pendidikan. 4.
Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik belajar mengajar, memperbaiki
pemahaman dari proses pembelajaran, serta memperbaiki situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilakukan.
Berdasarkan keempat ide pokok di atas, dapat di simpulkan bahwa PTK adalah pencermatan yang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat
didalamnya, dengan menggunakan refleksi diri dan bertujuan untuk melakukan perbaikan di berbagai aspek pembelajaran. Secara umum terdapat
empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut adalah gambaran keempat langkah dalam
PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam Suyadi 2013: 49.
Gambar 3.1 Langkah PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart
Perencanaa SIKLUS I
Pengamatan Perencanaa
SIKLUS II Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
Refleksi Pelaksanaan
?
1. Tahap I : Perencanaan
Langkah pertama adalah melakukan perencanaan secara matang dan teliti. Dalam perencanaan PTK, terdapat tiga kegiatan dasar, yaitu
identifikasi masalah, merumuskan masalah, dan pemecahan masalah. a.
Identifikasi Masalah Langkah pertama dalam menyusun rencana PTK adalah
melakukan identifikasi permasalahan. Identifikasi yang tepat akan mengarahkan hasil penelitian sehingga dapat bermanfaat bagi
peningkatan hasil belajar siswa. Sebaliknya, identifikasi masalah yang keliru hanya akan membuat penelitian menjadi sia-sia di samping
memboroskan waktu dan biaya. Masalah yang diangkat adalah masalah yang dapat dilihat, dirasakan, didengar secara langsung oleh guru.
Masalah yang hendak diteliti harus bisa di atasi dengan mempertimbangkan kemampuan peneliti, waktu, biaya, tenaga, sarana-
prasarana, dan lain sebagainya. Langkah-langkah yang dapat digunakan supaya identifikasi
masalah dapat mengenai sasaran. 1
Masalah harus riil Masalah yang diangkat adalah masalah yang dapat dirasakan,
dilihat, dan didengar secara langsung oleh guru. 2
Masalah harus problematik Permasalahan yang bersifat problematik adalah permasalahan
yang bisa dipecahkan oleh guru, mendapat dukungan literature
yang memadai, dan ada kewenangan untuk mengatasinya secara utuh.
3 Manfaatnya jelas
Hasil dari PTK harus dapat bermanfaat dengan jelas. Untuk mendapatkan manfaat PTK yang maksimal, hendaknya hasil
dari PTK harus mampu menawab pertanyaan berikut. Apa yang akan terjai jika masalah tersebut dibirarkan ? apa yang
akan terjadi apabila masalah tersebut dapat di atasi ? Dan, tujuan penidikan mana yang akan gagal jika masalah tersebut
tidak teratasi ? 4
Masalah harus fleksibel Masalah yang hendak diteliti harus bisa di atasi dengan
mempertimbangkan kemampuan peneliti, waktu, biaya, tenaga, sarana dan prasarana, dll.
b. Analisis Penyebab Masalah dan Merumuskannya
Langkah kedua dalam merencanakan PTK adalah menganalisis berbagai kemungkinan penyebab munculnya permasalahan yang
diangkat. Banyak cara yang dapat digunakan untuk menemukan penyebab masalah. Beberapa diantaranya adalah dengan menyebar
angket kepada siswa, mewawancarai siswa, observasi langsung, dll. c.
Ide untuk Memecahkan Masalah Guna memecahkan permasalahan yang dihadapi, peneliti harus
mengembangkan banyak alternative sebagai pengayaan tindakan.
Peneliti harus mempunyai dukungan teori atau referensi rujukan atas tinakan yang akan dikenakan kepada siswa. Sebab, PTK adalah
kegiatan ilmiah sehingga tanpa adanya dukungan teori yang memadai, sebaik apapun tindakan guru, maka hal itu tidak akan dianggap sebagai
perilaku ilmiah. 2.
Tahap II : Acting Pelaksanaan Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah
menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak dikelas. Hendaknya perlu diingat bahwa, pada tahap ini, tindakan harus
sesuai dengan rencana, tetapi harus terkesan alamiah dan tidak direkayasa. Hal ini tidak akan berpengaruh dalam proses refleksi pada tahap empat
nanti dan agar hasilnya apat disinkronkan dengan maksud semula. 3.
Tahap III : Observation Pengamatan Tahap ketiga dalam PTK adalah pengamatan observing. Prof. Supardi
menyatakan bahwa observasi yang dimaksud pada tahap III adalah pengumpulan data. Dengan kata lain, observasi adalah alat untuk memotret
seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini, peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara
mengumpulkan, dan alat atau instrument pengumpulan data. 4.
Tahap IV : Refleksi Tahap keempat atau terakhir dalam PTK adalah refleksi reflecting.
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi atau evaluasi diri baru bisa dilakukan ketika
pelaksanaan tinakan telah selesai dilakukan. Refleksi akan lebih efektif jika antara guru yang melakukan tindakan berhaapan langsung atau diskusi
dengan pengamat atau kolabolator. Tetapi, apaila PTK dilakukan secara sendirian, maka refleksi yang paling efektif adalah berdialog dengan diri
seniri untuk mengetahui sisi-sisi pembelajaran yang harus dipertahankan dan sisi-sisi lain yang harus diperbaiki.
B. Subyek dan Obyek Penelitian