occurrence of learning is inferred from a difference in human being’s performance before and after being pla
ced in a learning situation”. Terjadinya belajar pada manusia dapat disimpulkan bila terdapat perbedaan
dalam penampilan atau kinerja manusia sebelum dan sesudah ia ditempatkan dalam situasi belajar. Dengan kata lain, ia menyatakan bahwa kondisi belajar
adalah suatu situasi belajar learning situation yang dapat menghasilkan perubahan perilaku performance pada seseorang setelah ia ditempatkan pada
situasi tersebut.
G. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya Sudjana, 2004. Hasil belajar yang
icapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dari dalam dan ari luar siswa. Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai siswa
berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam berbagai aspek kehidupan.
H. Bangun Ruang Sisi Datar
1. Kubus
a. Pengertian Kubus
Kubus adalah bangun ruang tertutup yang di batasi oleh 6 bidang yang berbentuk persegi.
b. Unsur-unsur Kubus
Unsur-unsur yang terdapat dalam kubus antara lain :
Sisi adalah daerah yang membatasi bagian dalam dan bagian uar kubus
Rusuk adalah garis perpotongan dua sisi pada kubus Titik sudut adalah titik perpotongan tiga buah rusuk pada kubus
Diagonal sisi adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang terletak pada rusuk-rusuk berbeda dan terletak pada
satu sisi kubus. Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua
titik sudut yang terletak pada rusuk-rusuk yang berbeda dan tidak sebidang.
Bidang diagonal adalah bidang yang dibatasi oleh dua rusuk yang berseberangan dan dua diagonal bidang yang saling
berhadapan.
c. Model Kerangka Kubus
Gambar di bawah ini merupakan model dari kerangka kubus beserta keterangannya.
A B
E F
Gambar 2.1.1Bidang ABFE
Diagonal bidangsisi
Rusuk
Titik sudut Bidang diagonal
Diagonal ruang
Gambar 2.1 Model kubus
d. Jaring-jaring Kubus
Jika model suatu bangun ruang diiris pada beberapa rusuknya, kemudian direbahkan sehingga terjadi bangun datar, maka bangun
datar tersebut disebut jaring-jaring. Jaring-jaring kubus merupakan bangun datar yang terdiri dari rangkaian 6 buah persegi yang jika
dilipat-lipat menurut garis persekutuan dua persegi dapat membentuk kubus, tetapi tidak boleh ada bidang yang rangkap atau bertumpuk.
Dengan demikian, tidak semua rangkaian 6 buah persegi merupakan jaring-jaring kubus.
Berikut adalah beberapa kemungkinan rangkaian 6 buah persegi yang dapat menjadi kubus.
Gambar 2.2 Model jaring-jaring kubus
i ii
iii
iv v
vi
vii viii
ix
x xi
e. Diagonal Sisi
Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH di samping.
Garis merupakan diagonal sisi
. Berdasarkan gambar tersebut kita tahu
bahwa rusuk
, maka siku-
siku di . Oleh karena itu, panjang rusuk
dapat kita cari dengan menggunakan teorema Pythagoras
dimana
f. Diagonal Ruang
Perhatikan gambar
kubus ABCD.EFGH di samping
Garis merupakan diagonal ruang
dari kubus. Oleh karena
dan ,
maka :
Gambar 2.3 Model kubus
Gambar 2.4 Model kubus
Rumus panjang diagonal ruang kubus adalah
g. Jumlah Panjang Rusuk Kubus
Suatu kubus dengan panjang sisi banyaknya rusuk pada kubus tersebut
adalah .
sehingga, jumah panjang rusuk kubus
h. Luas Permukaan Kubus
Luas permukaan kubus adalah jumlah luas seluruh permukaan bidang pada bangun ruang tersebut. Untuk kubus yang panjang
rusuknya , maka :
i. Volume Kubus
Rumus volume kubus dengan panjang rusuk
adalah:
Gambar 2.5 Model kubus
2. Balok