Penghilangan Klorofil Ekstrak Bunga Kenanga dengan Karbon Aktif

berpendar berwarna merah yang dideteksi pada UV 366 nm. Klorofil merupakan senyawa yang dapat menjadi pengotor saat proses isolasi serta senyawa yang akan menjadi pengganggu saat analisis uji aktivitas. Karena alasan tersebut maka dilakukan penghilangan klorofil menggunakan karbon aktif. Hasil penghilangan klorofil dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 12. Hasil penghilangan klorofil dengan karbon aktif A= deteksi pada UV 254 nm dan B= deteksi pada UV 366 nm Target isolasi adalah bercak dengan Rf 0,70 - 0,76 dan bercak ini tertutup oleh bercak klorofil yang terletak pada Rf yang sama. Klorofil merupakan senyawa yang berukuran lebih besar dibandingkan dengan metabolit-metabolit sekunder lain yang ada pada bahan alam. Karena ukurannya yang relatif besar maka dengan adanya karbon aktif, klorofil akan terikat dan akan mengendap bersama karbon aktif sehingga dapat dipisahkan dari metabolit sekunder yang akan dianalisis. Hasil pada gambar menunjukkan bahwa usaha penghilangan klorofil dengan karbon aktif berjalan baik. Hal ini tampak pada intensitas warna merah yang berkurang saat hasil pemisahan dideteksi pada UV 366 nm.

J. Kromatografi Kolom

Ekstrak hasil pembersihan klorofil 0,3179 g Isolat aktif aktivitas penangkap radikal bebas DPPH, UV protection, dan antibakteri Kromatografi kolom : - Optimasi fase gerak - Kromatografi kolom step gradien KLT hasil kromatografi kolom Uji aktivitas penangkap radikal bebas DPPH, UV protection, dan antibakteri Isolat 1 0,021 g Isolat 2 0,0036 g Isolat 3 0,002 g Sebelum melakukan isolasi senyawa menggunakan kromatografi kolom, terlebih dulu dilakukan optimasi fase gerak. Optimasi fase gerak dilakukan menggunakan 4 jenis fase gerak dimulai dari yang bersifat nonpolar hingga polar. 4 jenis fase gerak tersebut adalah n-heksana : kloroform 50 : 50 vv, n-heksana : kloroform 25 : 75 vv, kloroform, dan kloroform : metanol 98 : 2 vv. Tujuan dilakukan optimasi fase gerak adalah untuk mengetahui kisaran polaritas fase gerak yang akan digunakan untuk memulai tahapan kromatografi kolom. Hasil optimasi fase gerak untuk kromatografi kolom dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 13. Hasil optimasi fase gerak kromatografi kolom gradien A= deteksi pada UV 254 nm; B= deteksi pada UV 366 nm; 1 = n-heksana : kloroform 50 : 50 vv; 2 = n-heksana : kloroform 25 : 75 vv; 3 = kloroform; 4 = kloroform : metanol 98 : 2 vv Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa semakin naik polaritas fase gerak maka Rf bercak yang terelusi akan semakin naik. Dengan fase gerak n-heksana : kloroform 50 : 50 vv dapat dilihat bahwa setidaknya ada 2 bercak yang mulai terelusi. Untuk memulai tahapan isolasi dengan kromatografi kolom, maka