Uji Kualitatif Aktivitas Penangkapan Radikal Bebas DPPH

Gambar 5. Hasil uji kualitatif aktivitas penangkapan radikal DPPH A= n- heksana: etil asetat 2:3 vv; B= fase gerak kloroform : metanol 95 : 5 vv; C= etil asetat: asam formiat: asam asetat glasial : air 100:11:11:20 vv Gambar 6. Hasil uji kualitatif aktivitas penangkapan radikal DPPH pada fase gerak kloroform : metanol 95 : 5 vv Tabel V. Hasil uji kualitatif aktivitas penangkapan radikal DPPH fase gerak kloroform : metanol 95 : 5 vv Rf UV 254 UV 366 Hasil Waktu muncul 0,45 - 0,55 Meredam - Muncul bercak berwarna kuning pudar ± 24 jam 0,60 - 0,65 Meredam - Muncul bercak berwarna kuning pudar ± 60 menit 0,70 - 0,76 Meredam Merah Muncul bercak berwarna kuning pekat ± 5 menit Tabel VI. Hasil uji kualitatif aktivitas penangkapan radikal DPPH fase gerak etil asetat: asam formiat: asam asetat glasial : air 100:11:11:20 vv Rf UV 254 UV 366 Hasil Waktu muncul 0,90 - 0,95 Meredam - Muncul bercak berwarna kuning pekat ± 10 menit Tabel VII. Hasil uji kualitatif aktivitas penangkapan radikal DPPH fase gerak n-heksana: etil asetat 2:3 vv Rf UV 254 UV 366 Hasil Waktu muncul - - - - - Adanya elektron yang tidak berpasangan akan membuat DPPH memberikan serapan yang kuat pada 517 nm. Ketika elektronnya menjadi berpasangan maka absorbansi DPPH akan menurun. Senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan dapat mengubah warna DPPH yang semula ungu menjadi berwarna kuning Dehpour, Ebrahimzadeh, Fazel, dan Mohammad, 2009. Berdasarkan hasil uji kualitatif penangkapan radikal DPPH, tampak bahwa hasil pemisahan dengan fase gerak kloroform : metanol 95 : 5 vv merupakan fase gerak yang optimum karena terdapat 3 bercak berwarna kuning dimana salah satu bercak dengan Rf antara 0,70 - 0,76 merupakan bercak yang diperkirakan memiliki kemampuan terkuat dalam menangkap radikal DPPH. Bercak berwarna kuning tersebut juga tampak pada hasil pemisahan dengan fase gerak etil asetat : asam formiat : asam asetat glasial : air 100:11:11:20 vv sebanyak 1 bercak sedangkan pada pemisahan dengan fase gerak n-heksana : etil asetat 2 : 3 vv tidak tampak ada bercak kuning. Hal ini juga menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan fase gerak optimum. Fase gerak etil asetat:asam formiat: asam asetat glasial : air 100:11:11:20 vv memisahkan senyawa yang bersifat polar yang ada pada ekstrak namun hanya terdapat satu bercak kuning pada Rf yang tinggi yang menandakan pemisahan yang terjadi kurang optimal. Isolasi senyawa – senyawa yang bersifat terlalu polar seperti ini akan sulit untuk dilakukan. Tidak adanya bercak kuning pada pemisahan dengan fase gerak n-heksana : etil asetat 2 : 3 vv kemungkinan disebabkan karena senyawa yang terelusi adalah senyawa - senyawa lipid dan klorofil. Beberapa hal tadi memperkuat bahwa fase gerak kloroform : metanol 95 : 5 vv merupakan fase gerak optimum dalam penelitian.

F. Uji Kualitatif Aktivitas UV

Protection Uji kualitatif aktivitas UV protection pada ekstrak didahului dengan melakukan optimasi intensitas sinar UV. Tujuan dilakukan optimasi intensitas sinar UV adalah untuk memudahkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Jarak lampu UV menuju pelat KLT merupakan variabel yang diubah-ubah sebab semakin dekat jarak lampu UV akan semakin kuat intensitas sinarnya sehingga akan merusak warna �-karoten dengan cepat dan merubah warnanya menjadi pudar. Gambar 7. Optimasi intensitas sinar UV Hasil optimasi menunjukkan bahwa jarak optimum yang diperoleh adalah 50 cm intensitas sedang dengan rata-rata intensitas sinarnya 15,01 Lux. Pada kondisi ini warna �-karoten tidak memudar terlalu lambat ataupun terlalu cepat seperti yang ditunjukkan pada hasil optimasi pada jarak 100 cm dan 35 cm. Kondisi optimum akan mempermudah peneliti melakukan pengamatan perubahan warna menggunakan parameter warna. Parameter warna terlampir dibuat dengan mempertimbangkan gradasi warna dari kuning oranye hingga memudar. 1 2 3 4 5 6 7 1 3 6 9 12 15 n o m o r p ar am e te r waktu menit intensitas rendah 5, 89 Lux intensitas sedang 15,01 Lux intensitas tinggi 30,48 Lux