Tujuan umum Klasifikasi tanaman

6 BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Kenanga

1. Klasifikasi tanaman

Menurut United States Department of Agriculture 2014 klasifikasi tanaman kenanga adalah sebagai berikut. Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Superdivisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas : Magnoliidae Ordo : Magnoliales Famili : Annonaceae Genus : Cananga Spesies : Cananga odorata Lmk. Hook. F. Thomson Sinonim : menurut Plant Resources of South-East Asia 2015 sinonim dari C. odorata yaitu Uvaria odorata Lamk 1785, Canangium odoratum Lamk Baillon 1868, Cananga scortechinii King 1922.

1. Deskripsi tanaman kenanga

Ciri-ciri tanaman kenanga adalah habitus pohon tahunan, batangnya besar dengan diameter 0,1-0,7 m. Tinggi dapat mencapai 5-20 m. Daun bertangkai, berbentuk bulat telur memanjang dengan ujung dan pangkal runcing, pangkal membulat atau bentuk jantung, panjangnya 10-23 cm dan lebarnya 4,5-14 cm. Ciri-ciri bunga kenanga adalah bunga majemuk dalam karangan bunga yang berbentuk payung, pendek, menggantung, duduk di ketiak. Bunga mempunyai enam lembar daun mahkota yang berbentuk lanset, pada waktu masih muda berwarna hijau dan ketika sudah tua berubah menjadi warna kuning. Bunga kenanga mempunyai bau harum dan khas, buah 7-15, perkembangannya tidak sama, bulat telur terbalik dan berwarna hijau Hembing, 2000.

2. Kandungan kimia kenanga

Minyak atsiri adalah komponen minyak esensial yang dapat diekstraksi dari bunga C. odorata Brokl et al, 2013. Minyak atsiri juga memiliki kemampuan sebagai agen antibakteri dan anti virus. Selain itu, minyak atsiri juga memiliki kemampuan untuk melawan infeksi virus RNA dan DNA. Minyak atsiri dapat berfungsi sebagai antioksidan yang dapat digunakan sebagai pengawet makanan dan menangkal beberapa penyakit akibat pengaruh paparan radikal bebas Miguel, 2010. Zat kimia yang terkandung pada bunga kenanga adalah minyak atsiri Hariana, 2008. Kandungan kimia utama minyak atsiri yang terdapat pada bunga kenanga antara lain: geraniol, kresol, linalool, benzil alkohol, eugenol, iso- eugenol, dan metil eugenol Chooi, 2004. Sebagian besar monoterpen dan seskuiterpen dalam minyak atsiri cukup aman, namun dapat menyebabkan iritasi dan reaksi alergi pada beberapa orang yang sensitif. Lakton seskuiterpen merupakan senyawa yang dapat menyebabkan reaksi alergi dan sitotoksik Heinrich, Barnes, Gibbons, dan Williamson, 2010.

B. Ekstraksi

Ekstraksi atau penyarian merupakan proses perpindahan massa atau zat aktif yang berada di dalam sel kemudian ditarik masuk ke dalam larutan penyari. Proses ekstraksi akan bertambah baik bila permukaan simplisia yang bersentuhan dengan pelarut semakin besar Harborne, 1987. Syarat cairan penyari yang baik menurut Depkes RI 1986 adalah murah, mudah diperoleh, stabil secara fisika dan kimia, tidak mudah menguap dan tidak mudah terbakar, selektif, tidak berpengaruh terhadap zat berkhasiat, serta diperbolehkan oleh peraturan yang berlaku. Metode penyarian dibedakan menjadi: infundasi, maserasi, perkolasi, dan penyarian berkesinambungan.

C. Antioksidan

1. Definisi antioksidan

Secara biologis, pengertian antioksidan adalah senyawa yang mampu menangkal atau meredam dampak negatif oksidan dalam tubuh. Antioksidan